Penerbangan komersial dan militer mengandalkan teknologi yang sangat maju, namun di balik semua kecanggihan itu, terdapat satu komponen vital yang menentukan keberhasilan setiap perjalanan: bahan bakar pesawat. Memahami apa itu bahan bakar pesawat adalah komponen kunci dalam industri penerbangan. Secara umum, bahan bakar jet adalah cairan hidrokarbon yang dimurnikan, dirancang khusus untuk menghasilkan energi dalam jumlah besar dengan bobot yang relatif ringan, sehingga memungkinkan pesawat terbang melintasi jarak yang sangat jauh.
Ilustrasi Energi Bahan Bakar dalam Penerbangan
Jenis Utama Bahan Bakar Pesawat
Ada dua kategori utama yang mendominasi pasar bahan bakar pesawat. Yang paling umum dan digunakan oleh hampir semua pesawat komersial bermesin turbin (jet) adalah Jet A dan Jet A-1. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada titik beku (freezing point). Jet A-1 memiliki titik beku yang lebih rendah, yaitu -47°C, menjadikannya standar global untuk penerbangan jarak jauh yang sering terbang pada ketinggian jelajah yang sangat dingin. Sementara itu, Jet A (umumnya digunakan di Amerika Serikat) membeku pada -40°C.
Selain bahan bakar turbin, pesawat baling-baling (propeller aircraft) yang lebih kecil sering menggunakan Avgas (Aviation Gasoline). Avgas secara kimiawi lebih mirip dengan bensin mobil, tetapi memiliki oktan yang jauh lebih tinggi dan aditif tertentu (seperti tetraethyl lead di masa lalu, meskipun kini sedang digantikan oleh formulasi bebas timbal) untuk mencegah ketukan mesin dalam kompresi tinggi mesin piston.
Mengapa Spesifikasi Bahan Bakar Begitu Ketat?
Bahan bakar pesawat bukanlah komoditas biasa. Standar kualitasnya diatur secara ketat oleh organisasi internasional seperti ASTM International. Ini bukan hanya soal daya dorong; keselamatan adalah prioritas utama. Bahan bakar harus memenuhi parameter ketat terkait densitas, viskositas, titik nyala (flash point), dan yang paling penting, kemurnian. Kontaminasi sekecil apa pun oleh air atau partikel padat dapat menyebabkan kegagalan pompa bahan bakar atau pembekuan saluran bahan bakar di ketinggian jelajah.
Proses penyaringan dan pengujian bahan bakar sangat intensif. Sebelum diizinkan masuk ke dalam sayap pesawat, setiap batch bahan bakar harus melalui pengujian kualitas di darat. Bahkan setelah dipompa ke tangki pesawat, filtrasi lanjutan dilakukan pada titik keluaran sebelum bahan bakar mencapai mesin.
Peran dan Komposisi Kimia
Secara kimia, Jet A dan Jet A-1 adalah minyak tanah (kerosene) yang sangat dimurnikan. Minyak tanah ini memberikan kepadatan energi yang ideal—ia menyimpan banyak energi per unit volume. Ketika bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang bakar mesin turbin, ia dicampur dengan udara bertekanan tinggi dan dinyalakan. Pembakaran menghasilkan gas panas berekspansi dengan cepat, mendorong turbin dan menghasilkan daya dorong yang dibutuhkan pesawat untuk lepas landas dan mempertahankan kecepatan jelajahnya.
Seiring meningkatnya kesadaran lingkungan, industri penerbangan kini giat mengeksplorasi Sustainable Aviation Fuel (SAF). SAF adalah bahan bakar jet yang diproduksi dari sumber daya terbarukan—seperti minyak bekas masak, limbah pertanian, atau bahkan alga—bukan dari minyak bumi fosil. Tujuan utama SAF adalah mengurangi jejak karbon penerbangan secara signifikan tanpa mengorbankan performa mesin. Meskipun transisi ini membutuhkan waktu dan investasi besar, masa depan bahan bakar pesawat adalah menuju sumber yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Logistik dan Penanganan Bahan Bakar
Proses mendistribusikan bahan bakar pesawat sangat kompleks. Mulai dari kilang penyulingan hingga ke sayap pesawat, bahan bakar ditangani melalui jaringan pipa bawah tanah, truk tangki khusus, atau sistem hidran di bandara. Karena bahan bakar jet memiliki sifat mudah terbakar yang berbeda dari bensin, penanganannya di apron bandara diatur oleh protokol keselamatan yang sangat ketat untuk mencegah tumpahan atau sumber penyulutan. Keamanan rantai pasokan bahan bakar adalah aspek operasional krusial yang memastikan pesawat selalu menerima pasokan yang tepat, dalam spesifikasi yang benar, dan siap terbang sesuai jadwal.