Mengenal Lebih Dekat Bahan Bakar Pesawat Terbang

Simbol Tangki Bahan Bakar Pesawat

Ilustrasi konseptual bahan bakar dalam sistem penerbangan.

Pentingnya Bahan Bakar dalam Penerbangan

Bahan bakar pesawat terbang, atau sering disebut avtur (Aviation Turbine Fuel), adalah komoditas krusial yang menopang seluruh industri penerbangan global. Berbeda dengan bahan bakar kendaraan darat, spesifikasi dan standar kualitas bahan bakar penerbangan jauh lebih ketat dan spesifik. Kinerja mesin jet modern, yang mengandalkan pembakaran turbin gas, sangat bergantung pada karakteristik kimia dan fisik bahan bakar yang digunakan. Kesalahan sekecil apa pun dalam komposisi atau kontaminasi bahan bakar dapat berakibat fatal, menyebabkan kegagalan mesin di tengah penerbangan.

Jenis Utama Bahan Bakar Penerbangan

Secara umum, bahan bakar pesawat dibagi berdasarkan jenis mesin yang digunakannya. Dua kategori utama mendominasi pasar aviasi saat ini:

1. Jet Fuel (Bahan Bakar Turbin)

Ini adalah jenis bahan bakar yang paling umum digunakan oleh pesawat komersial dan militer modern yang menggunakan mesin turbofan atau turbojet.

2. Avgas (Aviation Gasoline)

Avgas, atau bensin penerbangan, digunakan hampir secara eksklusif untuk pesawat bermesin piston (propeller planes) yang lebih kecil, seperti pesawat latih atau pesawat pribadi. Avgas memiliki perbedaan signifikan dari bensin otomotif karena harus memiliki angka oktan (anti-knocking) yang sangat tinggi dan bebas dari aditif seperti timbal (walaupun beberapa formulasi lama masih mengandungnya). Namun, karena masalah lingkungan dan biaya, industri penerbangan terus berupaya mengembangkan pengganti Avgas tanpa timbal (LEAD-Free Avgas).

Kualitas dan Pengujian Bahan Bakar Pesawat

Keamanan penerbangan bergantung pada integritas bahan bakar. Sebelum diizinkan masuk ke tangki pesawat, bahan bakar harus melewati serangkaian pengujian ketat. Pengujian ini bertujuan memastikan beberapa parameter vital terpenuhi:

  1. Stabilitas Termal: Kemampuan bahan bakar untuk mempertahankan sifatnya pada suhu tinggi di dalam sistem bahan bakar pesawat.
  2. Viskositas: Kekentalan yang tepat diperlukan agar bahan bakar dapat dipompa dan disemprotkan dengan efisien ke dalam ruang bakar.
  3. Kandungan Air dan Kontaminan: Air atau partikel padat sekecil apa pun harus dihilangkan karena dapat membeku pada ketinggian atau menyebabkan kerusakan pada komponen mesin yang sensitif. Pengujian "Water in Fuel" (WIT) adalah prosedur standar yang dilakukan di setiap titik pengisian.
  4. Kandungan Sulfur: Kadar sulfur yang tinggi dapat menyebabkan korosi pada mesin.

Masa Depan: Bahan Bakar Berkelanjutan (SAF)

Menghadapi tantangan perubahan iklim, industri penerbangan sedang bergerak menuju dekarbonisasi. Solusi utama saat ini adalah Sustainable Aviation Fuel (SAF). SAF diproduksi dari sumber daya terbarukan seperti minyak jelantah, biomassa, atau bahkan karbon dioksida yang ditangkap dari atmosfer. Meskipun secara kimiawi sangat mirip dengan Jet A-1 standar, penggunaan SAF dapat mengurangi emisi karbon siklus hidup hingga 80%. Adopsi SAF merupakan langkah besar untuk menjaga keberlanjutan operasional pesawat terbang di masa mendatang.

Dengan regulasi yang ketat dan teknologi pengujian yang canggih, bahan bakar pesawat terbang tetap menjadi salah satu produk yang paling terkontrol kualitasnya di dunia, menjamin setiap penerbangan berlangsung dengan aman dan efisien.