Barium, dilambangkan dengan simbol Ba dan memiliki nomor atom 56, adalah salah satu unsur logam alkali tanah yang paling menarik dalam tabel periodik. Sebagai anggota Grup 2, ia berbagi sifat-sifat reaktif yang khas dengan tetangganya seperti Magnesium (Mg) dan Kalsium (Ca), namun Barium menunjukkan reaktivitas yang jauh lebih tinggi karena ukurannya yang besar dan energi ionisasi yang relatif rendah.
Barium adalah logam lunak, berwarna putih keperakan yang mudah teroksidasi ketika terpapar udara. Karena kecenderungan kuatnya untuk melepaskan dua elektron valensinya (yang berada di kulit energi keenam), Barium selalu ditemukan dalam senyawa dengan bilangan oksidasi +2 di alam. Kepadatannya cukup tinggi, namun relatif lebih rendah dibandingkan logam berat lainnya karena struktur kristalnya.
Salah satu ciri khas yang paling penting dari atom Barium terletak pada spektrum emisinya. Ketika senyawa Barium dipanaskan, ia memancarkan cahaya hijau terang yang sangat khas. Sifat spektroskopi ini sangat penting dalam analisis kimia dan telah digunakan dalam berbagai aplikasi piroteknik.
Atom Barium sangat reaktif, terutama terhadap air dan asam. Reaksi dengan air menghasilkan Barium hidroksida ($\text{Ba}(\text{OH})_2$) dan gas hidrogen. Karena sifatnya yang sangat reaktif ini, Barium murni jarang ditemukan di alam; ia biasanya ditemukan dalam bentuk mineral seperti Barit ($\text{BaSO}_4$) dan Witherit ($\text{BaCO}_3$).
Senyawa Barium yang paling umum dan penting secara komersial adalah:
Meskipun Barium Sulfat aman untuk dikonsumsi karena kelarutannya yang sangat rendah, senyawa Barium yang larut dalam air sangat beracun. Toksisitas timbul ketika ion $\text{Ba}^{2+}$ masuk ke dalam sistem biologis. Ion ini dapat mengganggu fungsi seluler dengan menginterferensi dengan kanal ion kalium, yang menyebabkan kontraksi otot yang tidak terkontrol, khususnya pada jantung dan sistem saraf.
Paparan kronis atau akut terhadap senyawa Barium terlarut dapat menyebabkan gejala serius seperti tekanan darah tinggi, kelemahan otot, dan masalah jantung. Inilah mengapa pengelolaan dan pengolahan limbah yang mengandung Barium harus dilakukan dengan hati-hati, seringkali dengan mengubahnya menjadi Barium Sulfat yang tidak larut untuk isolasi yang aman.
Di luar peran medis dan industri tradisionalnya, sifat fisik dan kimia atom Barium juga dimanfaatkan dalam teknologi mutakhir. Misalnya, isotop Barium yang berbeda memiliki kegunaan spesifik. Barium-133 digunakan sebagai sumber radiasi gamma dalam kalibrasi instrumen radiasi.
Dalam bidang ilmu material, senyawa Barium seperti Barium Titanat ($\text{BaTiO}_3$) memiliki sifat dielektrik yang luar biasa dan digunakan secara luas dalam pembuatan kapasitor keramik dan memori non-volatil. Sifat kelarutan dan reaktivitas terkontrol dari atom Barium memungkinkan para ilmuwan untuk merancang material dengan respons listrik dan optik yang sangat spesifik.
Sebagai anggota Grup 2, Barium menawarkan kontras menarik antara reaktivitasnya yang tinggi di alam dan kegunaannya yang spesifik dan terkontrol dalam teknologi modern. Memahami struktur atom dan kecenderungan elektron valensinya adalah kunci untuk memanfaatkan potensi penuh unsur nomor 56 ini.