Visualisasi pentingnya nutrisi di awal kehamilan.
Kehamilan adalah perjalanan luar biasa yang menuntut persiapan matang, terutama pada trimester pertama. Periode 12 minggu pertama ini adalah fase pembentukan organ vital janin. Oleh karena itu, asupan nutrisi yang tepat sangat menentukan kualitas perkembangan bayi. Di antara semua vitamin dan mineral yang dibutuhkan, asam folat (atau Folat/Vitamin B9) memegang peranan yang tak tergantikan.
Asam folat adalah nutrisi kunci yang larut dalam air dan berperan penting dalam sintesis DNA, pembelahan sel, dan pembentukan sel darah merah. Bagi ibu hamil, fungsinya menjadi lebih spesifik dan mendesak di masa awal kehamilan. Tubuh bayi sedang mengalami perkembangan pesat, mulai dari pembentukan tabung saraf (neural tube) hingga otak dan sumsum tulang belakang.
Asupan asam folat yang memadai, idealnya bahkan sebelum pembuahan terjadi, secara signifikan dapat mengurangi risiko cacat lahir serius pada sistem saraf pusat janin. Dua kondisi utama yang terkait erat dengan kekurangan asam folat antara lain:
Penting untuk diingat bahwa penutupan tabung saraf terjadi sangat dini, seringkali sebelum seorang wanita menyadari bahwa ia hamil—biasanya sekitar 28 hari setelah pembuahan. Inilah alasan mengapa rekomendasi suplementasi asam folat sangat ditekankan bahkan saat merencanakan kehamilan.
Rekomendasi standar dari banyak organisasi kesehatan adalah agar wanita usia subur mengonsumsi setidaknya 400 mikrogram (mcg) asam folat setiap hari. Namun, bagi ibu hamil, terutama yang berada di trimester pertama, dosis ini sering kali ditingkatkan oleh dokter kandungan menjadi 600 mcg atau lebih, tergantung kondisi kesehatan ibu.
Meskipun makanan kaya folat sangat baik untuk kesehatan secara umum, para ahli sepakat bahwa suplemen asam folat (bentuk sintetis) lebih efektif dalam meningkatkan kadar folat dalam darah ibu hamil. Hal ini karena asam folat sintetis lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan Folat alami yang ada dalam makanan.
Berikut adalah beberapa sumber alami yang baik untuk melengkapi suplementasi:
Idealnya, konsumsi asam folat harus dimulai setidaknya satu bulan sebelum perencanaan kehamilan dan dilanjutkan sepanjang trimester pertama. Banyak dokter menyarankan untuk melanjutkan suplementasi hingga akhir trimester kedua atau bahkan sepanjang kehamilan untuk mendukung pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia megaloblastik pada ibu.
Jangan pernah menghentikan suplemen prenatal tanpa berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan Anda. Dosis yang direkomendasikan mungkin bervariasi, terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan cacat tabung saraf atau sedang hamil anak kembar.
Meskipun jarang terjadi melalui diet, mengonsumsi asam folat dalam dosis sangat tinggi (melebihi 1000 mcg per hari) tanpa indikasi medis tertentu dapat berpotensi menutupi gejala kekurangan Vitamin B12, yang juga penting selama kehamilan. Oleh karena itu, patuhi dosis yang diresepkan. Kekurangan asupan adalah risiko yang jauh lebih besar di trimester pertama daripada kelebihan asupan jika mengikuti anjuran medis.
Kesimpulannya, menjadikan asam folat sebagai prioritas nutrisi selama masa paling awal kehamilan adalah investasi terbaik untuk memastikan perkembangan neurologis optimal pada bayi Anda. Selalu diskusikan suplemen dan dosis spesifik Anda dengan dokter kandungan Anda.