Futsal, varian sepak bola yang dimainkan di lapangan yang lebih kecil dengan bola yang lebih berat, telah berkembang pesat menjadi olahraga favorit di seluruh dunia. Kecepatan permainannya yang tinggi menuntut pemahaman mendalam mengenai regulasi yang berlaku. Memahami peraturan dalam permainan futsal adalah kunci untuk memastikan pertandingan berjalan adil, aman, dan sesuai semangat sportivitas.
Berbeda dari sepak bola lapangan besar, futsal diatur oleh Federasi Futsal Internasional (FIFA) dan memiliki beberapa perbedaan fundamental yang wajib dipatuhi oleh pemain, pelatih, hingga wasit.
Salah satu perbedaan paling mencolok adalah durasi permainan. Pertandingan futsal standar terdiri dari dua babak, masing-masing berdurasi 20 menit efektif. Waktu ini berhenti setiap kali bola keluar dari permainan atau terjadi pelanggaran, yang sering disebut waktu bersih (running time). Ini menjamin bahwa total waktu permainan aktif lebih lama dibandingkan sepak bola konvensional.
Bola futsal memiliki spesifikasi khusus. Bola harus berukuran 4 (lingkar 62-64 cm) dan memiliki pantulan (bounce) yang jauh lebih rendah (sekitar 50-65 cm ketika dijatuhkan dari ketinggian 2 meter). Bola yang memantul terlalu tinggi akan dianggap tidak sesuai standar permainan cepat ini.
Setiap tim di lapangan terdiri dari lima pemain, termasuk satu penjaga gawang. Jumlah pemain pengganti (substitusi) sangat fleksibel dan tidak dibatasi jumlahnya dalam satu pertandingan.
Pergantian pemain bersifat terbang (flying substitution). Pemain pengganti dapat masuk setelah pemain yang digantikan keluar lapangan melalui zona pergantian yang telah ditentukan di sisi lapangan. Selama proses pergantian, pemain pengganti tidak boleh masuk sebelum pemain yang keluar sepenuhnya berada di luar area permainan. Pelanggaran terhadap prosedur ini dapat berujung pada hukuman kartu kuning.
Peraturan mengenai pelanggaran sangat ketat, terutama terkait kontak fisik karena lapangan yang sempit meningkatkan risiko cedera. Beberapa pelanggaran umum meliputi:
Seperti sepak bola, kartu kuning diberikan untuk peringatan. Dua kartu kuning dalam satu pertandingan akan menghasilkan kartu merah, yang berarti pemain tersebut harus keluar dan timnya tidak boleh menggantikannya selama dua menit (kecuali terjadi gol), atau sampai lawan mencetak gol dalam dua menit tersebut.
Kartu merah langsung diberikan untuk pelanggaran serius (serious foul play), meludah, atau menyentuh bola secara sengaja dengan tangan (kecuali kiper di area terlarang).
Untuk menjaga ritme permainan yang cepat, futsal menerapkan batasan waktu yang spesifik:
Tendangan bebas dibagi menjadi dua jenis: langsung (direct free kick) dan tidak langsung (indirect free kick). Pelanggaran yang menyebabkan tendangan bebas langsung adalah pelanggaran yang sama dengan sepak bola besar (misalnya, pelanggaran fisik berbahaya).
Ini adalah poin krusial dalam futsal. Jika sebuah tim melakukan lima pelanggaran langsung akumulatif dalam satu babak, pelanggaran keenam dan seterusnya akan dikenai tendangan penalti (tendangan 10 meter) tanpa dinding pertahanan lawan, kecuali tendangan bebas tersebut terjadi di area penalti mereka sendiri.
Penting untuk dicatat bahwa pelanggaran yang berujung pada tendangan bebas tidak langsung atau pelanggaran yang terjadi di area penalti tidak dihitung sebagai akumulasi pelanggaran.
Memahami setiap detail peraturan dalam permainan futsal—mulai dari durasi efektif, batasan empat detik, hingga akumulasi pelanggaran—adalah fondasi untuk memainkan futsal dengan benar. Kepatuhan terhadap regulasi ini tidak hanya mencegah sanksi, tetapi juga meningkatkan kualitas dan intensitas pertandingan, sesuai dengan filosofi futsal yang mengutamakan kecepatan berpikir dan teknik tinggi.