Minyak tanah adalah suatu produk minyak bumi yang berupa cairan yang mudah terbakar, jernih, tidak berwarna atau sedikit kekuningan, dan memiliki bau khas. Secara kimia, minyak tanah (dikenal juga sebagai *kerosene* atau *paraffin oil*) adalah campuran kompleks hidrokarbon yang dihasilkan melalui proses distilasi fraksional minyak mentah. Titik didihnya berada di antara bensin dan diesel, biasanya berkisar antara 150°C hingga 280°C.
Penggunaannya telah mengalami pergeseran signifikan seiring dengan perkembangan teknologi. Dahulu, minyak tanah merupakan sumber energi primer untuk penerangan dan memasak di banyak rumah tangga di seluruh dunia. Meskipun kini banyak digantikan oleh listrik dan gas LPG, minyak tanah tetap memegang peranan penting di sektor tertentu, terutama di daerah pedesaan atau sebagai bahan bakar khusus.
Salah satu karakteristik utama minyak tanah adalah kandungan fraksinya. Karena titik didihnya yang relatif tinggi dibandingkan bensin, minyak tanah memiliki volatilitas (kemudahan menguap) yang lebih rendah. Sifat ini membuatnya lebih aman disimpan dibandingkan bensin, namun tetap membutuhkan sumber panas eksternal (seperti korek api) untuk memicu pembakaran.
Kualitas minyak tanah sering diklasifikasikan berdasarkan tingkat kemurniannya, yang diukur dari kandungan sulfur dan aromatik. Minyak tanah dengan kemurnian tinggi (disebut juga *paraffin* atau *white spirit* yang sangat dimurnikan) digunakan dalam industri farmasi atau sebagai pelarut. Sementara itu, jenis yang umum digunakan untuk penerangan dan pemanasan rumah tangga memiliki komposisi yang sedikit berbeda. Pembakaran minyak tanah yang tidak sempurna dapat menghasilkan jelaga dan asap yang mengandung partikel karbon, yang menjadi perhatian utama dari sisi kesehatan lingkungan dalam ruangan.
Secara historis, penemuan proses pemurnian minyak mentah yang efisien pada pertengahan abad ke-19 memicu revolusi penerangan. Lampu minyak tanah menjadi standar penerangan malam hari sebelum penemuan bola lampu listrik. Di banyak negara berkembang, warisan ini masih terasa, di mana lampu minyak tanah masih menjadi cadangan penting saat terjadi pemadaman listrik.
Saat ini, penggunaan utama minyak tanah bergeser ke beberapa sektor spesifik. Pertama, sebagai bahan bakar pemanas ruangan dan kompor portabel di lokasi yang tidak terjangkau jaringan gas atau listrik. Kedua, dalam dunia penerbangan, varian minyak tanah yang sangat murni dikenal sebagai Avtur (Aviation Turbine Fuel), yang digunakan untuk pesawat jet. Meskipun Avtur berbeda komposisinya dengan minyak tanah rumah tangga, keduanya berasal dari fraksi distilasi yang serupa.
Selain itu, minyak tanah juga berperan sebagai pelarut industri untuk pembersihan logam, degreasing, serta bahan baku dalam pembuatan lilin dan beberapa jenis deterjen. Karena stabilitasnya yang baik dan kemampuan melarutkan lemak, ia tetap menjadi pilihan dalam aplikasi pembersihan industri berat.
Penggunaan minyak tanah, terutama dalam skala rumah tangga yang kurang terkontrol, menimbulkan isu kesehatan serius. Inhalasi asap hasil pembakaran yang tidak efisien berkorelasi dengan penyakit pernapasan kronis. Oleh karena itu, banyak pemerintah di dunia, termasuk Indonesia, telah meluncurkan program subsidi gas LPG untuk mendorong transisi energi bersih dan mengurangi ketergantungan pada minyak tanah.
Meskipun demikian, peralihan total memerlukan infrastruktur yang memadai. Selama masa transisi ini, pengelolaan distribusi minyak tanah yang tepat sasaran menjadi krusial untuk memastikan ketersediaan energi bagi masyarakat yang masih membutuhkannya, sambil mempromosikan penggunaan alat pembakaran yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Memahami apa itu minyak tanah dan sifat-sifatnya membantu dalam mengatur penggunaannya secara aman dan bertanggung jawab.