Ayam Elba, dengan keunikan dan potensi pasarnya, seringkali menjadi pilihan menarik bagi peternak. Namun, seperti halnya jenis unggas lainnya, ayam Elba tidak lepas dari tantangan dan memiliki sejumlah kekurangan yang perlu dipahami secara mendalam sebelum memutuskan untuk beternak. Pengetahuan ini krusial untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan keberhasilan usaha peternakan.
Salah satu kekurangan utama ayam Elba adalah kerentanannya terhadap penyakit tertentu. Struktur genetiknya yang unik, yang mungkin berkontribusi pada ciri khasnya, terkadang membuatnya lebih sensitif terhadap serangan patogen dibandingkan ras ayam lokal yang lebih adaptif. Penyakit pernapasan, infeksi bakteri, dan parasit seperti cacing dapat lebih mudah menyerang dan berkembang biak pada ayam Elba jika manajemen kandang dan kesehatan tidak optimal. Hal ini memerlukan perhatian ekstra dalam program vaksinasi, kebersihan kandang, dan pemantauan kesehatan rutin. Kesiapan untuk menangani wabah penyakit dengan cepat dan efektif sangatlah vital.
Ayam Elba seringkali membutuhkan pakan dengan komposisi nutrisi yang lebih spesifik untuk mendukung pertumbuhan optimal dan produksi yang diinginkan. Kebutuhan akan protein, vitamin, dan mineral tertentu mungkin lebih tinggi dibandingkan ras lain. Implikasinya, biaya pakan untuk ayam Elba bisa jadi lebih mahal. Peternak harus siap untuk menginvestasikan lebih dalam pada pakan berkualitas atau meramu pakan sendiri dengan formulasi yang tepat, yang tentu memerlukan pengetahuan dan biaya tambahan. Jika pakan tidak terpenuhi secara kuantitas maupun kualitas, pertumbuhan ayam akan terhambat dan kualitas produk (daging atau telur) bisa menurun.
Meskipun ayam Elba dikenal memiliki potensi, tingkat produktivitasnya bisa sangat bervariasi, tergantung pada berbagai faktor seperti genetik, manajemen pemeliharaan, kualitas pakan, dan lingkungan. Tidak semua ayam Elba akan secara otomatis menghasilkan jumlah telur yang tinggi atau memiliki bobot daging yang ideal. Peternak perlu melakukan seleksi ketat terhadap bibit yang berkualitas dan konsisten dalam penerapan manajemen untuk mencapai hasil yang optimal. Ada kalanya, hasil produksi tidak sebanding dengan investasi yang telah dikeluarkan, terutama jika bibit yang didapatkan kurang baik.
Ayam Elba terkadang menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan lingkungan. Fluktuasi suhu yang drastis, kelembaban yang tidak terkontrol, atau stres akibat kebisingan dapat memengaruhi kesehatan dan produktivitasnya. Oleh karena itu, penyediaan kandang yang nyaman dengan sistem ventilasi yang baik, pengaturan suhu yang stabil, dan minimisasi sumber stres menjadi sangat penting. Kebutuhan akan kandang yang lebih terkontrol ini bisa menambah biaya operasional peternakan.
Dibandingkan dengan ayam ras petelur atau pedaging yang sudah umum, ketersediaan bibit ayam Elba berkualitas mungkin lebih terbatas. Ini bisa menjadi kendala bagi peternak yang ingin memulai atau mengembangkan usahanya. Selain itu, meskipun ada potensi pasar, pasar untuk produk ayam Elba mungkin belum seluas pasar ayam kampung atau ayam broiler. Peternak perlu melakukan riset pasar terlebih dahulu, membangun jaringan distribusi, dan melakukan promosi yang efektif untuk memastikan produknya terserap oleh konsumen. Membangun pasar baru membutuhkan waktu dan usaha ekstra.
Memilih ayam Elba sebagai komoditas ternak memerlukan pertimbangan yang matang terhadap potensi keuntungan dan juga kekurangannya. Kerentanan terhadap penyakit, biaya pakan yang cenderung tinggi, fluktuasi produktivitas, sensitivitas lingkungan, serta tantangan dalam ketersediaan bibit dan akses pasar adalah beberapa poin penting yang harus diperhatikan. Dengan pemahaman yang komprehensif mengenai kekurangan ini, peternak dapat merencanakan strategi yang lebih efektif, menyiapkan sumber daya yang memadai, dan akhirnya meningkatkan peluang keberhasilan dalam beternak ayam Elba.