Telur Ayam Mutiara

Cara Menetaskan Ayam Mutiara: Panduan Lengkap

Ayam mutiara, dengan bulunya yang unik dan suara khasnya, semakin populer di kalangan peternak hobi maupun komersial. Menetaskan ayam mutiara sendiri bisa menjadi pengalaman yang memuaskan. Prosesnya memang memiliki beberapa perbedaan dibandingkan menetaskan telur ayam biasa, namun dengan pengetahuan yang tepat, Anda dapat meningkatkan peluang keberhasilan. Artikel ini akan menguraikan langkah-langkah penting dalam cara menetaskan ayam mutiara.

1. Persiapan Telur Ayam Mutiara

Kualitas telur adalah kunci utama keberhasilan penetasan. Pastikan telur yang Anda gunakan berasal dari indukan ayam mutiara yang sehat dan produktif. Hindari telur yang retak, terlalu kecil atau terlalu besar, serta telur yang sudah terlalu lama disimpan. Idealnya, telur dikumpulkan setiap hari dan disimpan dalam kondisi yang optimal.

2. Metode Penetasan

Ada dua metode utama untuk menetaskan ayam mutiara: penetasan alami (menggunakan induk) dan penetasan buatan (menggunakan mesin tetas/inkubator).

A. Penetasan Alami (Menggunakan Induk)

Jika Anda memiliki ayam mutiara betina yang memiliki naluri mengeram yang kuat, metode ini bisa menjadi pilihan yang lebih mudah. Ayam mutiara memiliki naluri mengeram yang lebih baik dibandingkan ayam biasa, namun tidak selalu konsisten.

B. Penetasan Buatan (Menggunakan Mesin Tetas/Inkubator)

Menggunakan mesin tetas memberikan kontrol yang lebih baik terhadap kondisi lingkungan, sehingga seringkali menghasilkan tingkat penetasan yang lebih tinggi dan konsisten. Cara menetaskan ayam mutiara dengan mesin tetas memerlukan perhatian pada pengaturan suhu, kelembaban, dan ventilasi.

Pengaturan Mesin Tetas:

  1. Suhu: Suhu ideal untuk penetasan telur ayam mutiara adalah sekitar 37.5 derajat Celsius (99.5 derajat Fahrenheit). Suhu ini harus dijaga konstan sepanjang periode penetasan. Perubahan suhu yang drastis dapat membahayakan embrio.
  2. Kelembaban: Kelembaban awal penetasan (hari 1-21) sebaiknya dijaga pada kisaran 50-55%. Selama periode pengeraman akhir (hari 22-24), kelembaban perlu ditingkatkan menjadi sekitar 65-70% untuk membantu penetasan. Peningkatan kelembaban ini penting agar cangkang telur tidak terlalu keras saat anak ayam berusaha memecahnya.
  3. Ventilasi: Pastikan mesin tetas memiliki ventilasi yang cukup untuk sirkulasi udara segar. Embrio membutuhkan oksigen untuk berkembang.
  4. Pemutaran Telur: Telur harus diputar secara teratur, minimal tiga kali sehari. Pemutaran mencegah embrio menempel pada cangkang. Anda bisa memutar telur secara manual atau menggunakan mesin tetas otomatis. Berhenti memutar telur pada 3 hari terakhir sebelum menetas (hari ke-22 hingga ke-24).

3. Periode Penetasan

Periode penetasan telur ayam mutiara umumnya berlangsung selama 24 hingga 28 hari. Periode ini lebih panjang sedikit dibandingkan telur ayam biasa yang biasanya sekitar 21 hari. Selama masa ini, pemantauan rutin terhadap suhu dan kelembaban sangatlah krusial.

4. Pengeraman Akhir dan Penetasan

Menjelang akhir periode penetasan, perhatikan tanda-tanda bahwa telur akan menetas. Anda mungkin mendengar suara "retakan" dari dalam telur. Pada fase ini, sangat penting untuk tidak membuka mesin tetas terlalu sering agar suhu dan kelembaban tetap stabil. Anak ayam mutiara yang baru menetas akan membutuhkan waktu untuk mengering sebelum dipindahkan ke kandang pengeraman.

5. Perawatan Anak Ayam Mutiara (DOC)

Setelah menetas, anak ayam mutiara membutuhkan perawatan khusus.

Menetaskan ayam mutiara membutuhkan kesabaran dan perhatian terhadap detail. Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam menghasilkan keturunan ayam mutiara yang sehat dan kuat. Selamat mencoba!