Babat, organ perut ternak yang sering diolah menjadi hidangan lezat, terkadang memiliki lapisan hitam atau noda kotoran yang sangat sulit dihilangkan. Lapisan hitam ini, jika tidak dibersihkan dengan tuntas, tidak hanya mengganggu estetika hidangan tetapi juga memengaruhi rasa dan kebersihan makanan. Jangan khawatir, menghilangkan kotoran hitam pada babat sebenarnya bisa dilakukan dengan beberapa metode sederhana namun efektif.
Mengapa Babat Menjadi Hitam?
Lapisan hitam pada babat umumnya disebabkan oleh beberapa faktor:
- Sisa Pencernaan: Sisa makanan dan kotoran yang menempel di lipatan usus.
- Oksidasi dan Penuaan: Setelah dipotong dan terpapar udara, permukaan babat dapat mengalami oksidasi yang membuatnya tampak lebih gelap.
- Proses Pemotongan: Sisa darah atau kotoran yang tidak sepenuhnya hilang saat proses penyembelihan.
Penting: Kebersihan adalah kunci utama dalam mengolah babat. Pastikan Anda selalu menggunakan sarung tangan saat membersihkan dan mencuci semua peralatan secara menyeluruh setelahnya.
Langkah Awal: Persiapan dan Pencucian Dasar
Sebelum fokus pada noda hitam, lakukan pencucian dasar untuk menghilangkan kotoran kasar:
- Bilas dengan Air Mengalir: Buka lipatan babat selebar mungkin. Bilas di bawah air mengalir (air dingin) untuk mengeluarkan kotoran yang terlihat.
- Buang Lemak Kasar: Gunakan pisau tajam untuk membuang lapisan lemak tebal yang tidak diinginkan atau bagian yang terlalu kasar.
- Membalik Babat: Pastikan Anda membersihkan baik bagian luar maupun bagian dalam lipatan.
Metode Efektif Membersihkan Babat Hitam
Setelah pencucian awal, saatnya mengatasi lapisan hitam yang membandel. Ada dua bahan utama yang paling sering direkomendasikan: Garam Kasar dan Cuka Dapur.
1. Menggunakan Garam Kasar (Efisien untuk Gosokan)
Garam kasar bekerja seperti abrasif alami yang membantu mengikis lapisan hitam tanpa merusak tekstur utama babat.
- Siapkan Garam: Ambil garam kasar (sea salt atau kosher salt) dalam jumlah cukup banyak.
- Gosokkan: Lumuri seluruh permukaan babat, terutama area yang berwarna hitam pekat, dengan garam kasar.
- Kerjakan dengan Tangan: Gosok babat menggunakan tangan Anda secara merata. Tekanan lembut namun tegas sangat diperlukan. Biarkan garam bekerja selama 5-10 menit.
- Bilas Bersih: Bilas kembali babat di bawah air mengalir hingga semua residu garam hilang dan air bilasan tampak jernih.
2. Menggunakan Cuka Dapur (Disinfektan Alami)
Cuka efektif untuk menghilangkan bau amis sekaligus membantu melunakkan lapisan hitam.
- Larutan Cuka: Campurkan cuka putih dengan air dalam perbandingan 1:3 (misalnya, 1 bagian cuka, 3 bagian air).
- Rendam: Masukkan babat yang sudah dibersihkan ke dalam larutan cuka. Pastikan semua bagian terendam sempurna.
- Waktu Perendaman: Rendam selama minimal 30 menit, atau hingga 1 jam jika noda sangat parah.
- Bilas Akhir: Angkat babat, lalu bilas berulang kali dengan air bersih. Banyak orang memilih untuk mencuci terakhir dengan sedikit perasan jeruk nipis untuk memastikan bau cuka hilang sepenuhnya.
Peran Air Panas (Blansir) dalam Tahap Akhir
Setelah babat bersih dari noda hitam menggunakan garam dan cuka, proses blansir (merebus sebentar) sangat dianjurkan untuk memastikan kebersihan total dan memudahkan pemotongan nantinya.
- Didihkan air dalam panci besar. Tambahkan sedikit garam atau potongan jeruk nipis ke dalam air rebusan.
- Masukkan babat yang sudah bersih. Rebus selama 5 hingga 10 menit. Jangan merebus terlalu lama karena babat bisa menjadi keras.
- Segera angkat babat dan pindahkan ke dalam wadah berisi air es (atau air dingin mengalir). Proses ini menghentikan proses pemasakan dan menjaga tekstur babat tetap kenyal.
Kesimpulan
Membersihkan babat hitam memerlukan kesabaran dan metode yang tepat. Kombinasi penggosokan menggunakan garam kasar untuk mengangkat noda fisik, diikuti dengan perendaman cuka untuk menetralkan bau dan sisa kotoran, adalah resep yang terbukti ampuh. Dengan langkah-langkah ini, babat Anda akan siap diolah menjadi masakan yang bersih, lezat, dan aman dikonsumsi.