Ilustrasi artistik ayam mutiara.
Ayam mutiara, yang juga dikenal dengan nama guineafowl, adalah jenis unggas yang semakin populer di kalangan peternak hobi maupun skala komersial. Keunikan penampilan, suara khasnya yang nyaring, serta kemampuannya dalam mengontrol serangga hama menjadikan mereka pilihan menarik. Jika Anda tertarik untuk memulai budidaya ayam mutiara, panduan lengkap ini akan memandu Anda dari awal hingga panen.
Ayam mutiara berasal dari Afrika dan dikenal dengan bulunya yang berbintik-bintik putih seperti mutiara. Mereka adalah unggas yang relatif mandiri, tahan penyakit, dan memiliki naluri berburu yang baik. Berbeda dengan ayam kampung biasa, ayam mutiara cenderung lebih ganas dan sulit dijinakkan, namun tetap bisa beradaptasi dengan lingkungan peternakan.
Meskipun ayam mutiara bisa hidup liar, penyediaan kandang yang layak sangat penting, terutama untuk fase awal kehidupan mereka. Kandang harus aman dari predator, memiliki ventilasi yang baik, dan bebas dari kelembaban.
Memilih bibit yang berkualitas adalah kunci keberhasilan budidaya. Carilah bibit yang aktif, tidak cacat, dan berasal dari indukan yang sehat. Anda bisa membeli bibit dari peternak terpercaya atau penetasan telur.
Telur ayam mutiara memiliki cangkang yang lebih tebal dan keras dibandingkan telur ayam biasa, sehingga membutuhkan waktu inkubasi yang sedikit lebih lama, sekitar 26-28 hari. Jika Anda menetaskan sendiri, pastikan inkubator memiliki suhu dan kelembaban yang tepat.
Pakan merupakan faktor krusial dalam pertumbuhan ayam mutiara. Kebutuhan nutrisi mereka akan berubah seiring dengan tahapan usia.
Pastikan selalu tersedia air bersih dan segar untuk minum. Ketersediaan air sangat penting untuk pencernaan dan kesehatan umum.
Ayam mutiara dikenal cukup tahan terhadap penyakit, namun pencegahan tetap lebih baik. Perhatikan kebersihan kandang, kualitas pakan, dan pasokan air bersih. Amati perilaku ayam secara rutin. Jika ada ayam yang terlihat lesu, tidak mau makan, atau menunjukkan gejala penyakit lainnya, segera pisahkan untuk mencegah penularan.
Beberapa penyakit umum yang perlu diwaspadai antara lain coccidiosis, snot, dan flu burung. Konsultasikan dengan dokter hewan jika Anda mencurigai adanya wabah penyakit.
Ayam mutiara mulai bertelur pada usia sekitar 6-8 bulan. Musim kawin mereka biasanya dimulai pada musim semi. Satu ekor betina bisa menghasilkan puluhan telur per musim. Telur ayam mutiara memiliki rasa yang lezat, sedikit lebih kaya dibandingkan telur ayam biasa, dan ukurannya lebih kecil.
Ayam mutiara memiliki masa hidup yang cukup panjang, bisa mencapai 10-15 tahun jika dirawat dengan baik. Mereka bisa dipelihara untuk diambil telurnya, dagingnya, atau sebagai hewan peliharaan yang efektif mengendalikan hama.
Selain keunikan penampilannya, ayam mutiara menawarkan beberapa keuntungan: