Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan elemen lain dari suatu sistem, serta profesi yang menerapkan teori, prinsip, data, dan metode untuk merancang lingkungan kerja, produk, dan sistem agar sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan fisik serta psikologis manusia. Secara sederhana, ergonomi bertujuan membuat pekerjaan lebih aman, nyaman, dan efisien.
Namun, ketika desain tempat kerja, peralatan, atau prosedur kerja tidak sesuai dengan prinsip ergonomi, maka muncullah apa yang kita sebut sebagai **bahaya ergonomi**. Bahaya ergonomi adalah segala aspek dalam lingkungan kerja yang dapat menyebabkan ketegangan fisik atau psikologis pada pekerja, yang pada akhirnya berujung pada cedera atau gangguan kesehatan.
Ilustrasi sederhana dari bahaya postur yang tidak ergonomis.
Bahaya ergonomi biasanya diklasifikasikan berdasarkan jenis tekanan fisik yang ditimbulkannya. Memahami jenis-jenis bahaya ini adalah langkah pertama untuk mengidentifikasi risiko di tempat kerja.
Ini terjadi ketika tubuh dipaksa mempertahankan posisi yang berada di luar jangkauan gerakan alami dan nyaman. Contohnya termasuk membungkuk terlalu lama saat bekerja di meja, memutar tubuh secara repetitif, atau bekerja dengan lengan di atas bahu. Postur yang tidak wajar memberikan tekanan berlebihan pada sendi, otot, dan tendon.
Aktivitas yang dilakukan secara terus-menerus tanpa jeda yang cukup dapat menyebabkan kelelahan jaringan. Ini sering terlihat pada pekerjaan perakitan, mengetik dalam waktu lama, atau menggunakan alat bertenaga getar. Gerakan yang sama berulang kali menyebabkan gesekan dan peradangan pada saraf dan tendon.
Mengangkat beban yang terlalu berat, mendorong, menarik, atau menekan objek dengan tenaga besar adalah bahaya ergonomi yang jelas. Kekuatan berlebihan meningkatkan risiko cedera otot akut dan jangka panjang. Beban statis (menahan berat tanpa bergerak) juga termasuk dalam kategori ini.
Terjadi ketika bagian tubuh menekan permukaan keras atau tajam dalam waktu lama. Contohnya adalah tepi meja yang tajam menekan pergelangan tangan saat mengetik, atau alat kerja yang tidak dirancang dengan pegangan yang sesuai, sehingga tekanan terpusat pada area kecil tubuh.
Penggunaan alat-alat berat seperti bor, gerinda, atau mesin pemotong dapat menghasilkan getaran yang ditransfer ke tangan atau seluruh tubuh. Paparan getaran kronis dapat menyebabkan gangguan peredaran darah dan kerusakan saraf, yang dikenal sebagai Sindrom Getaran Tangan-Lengan (HAVS).
Mengabaikan **bahaya ergonomi adalah** mengundang serangkaian gangguan kesehatan serius yang seringkali memerlukan waktu pemulihan lama atau bahkan menyebabkan cacat permanen. Gangguan muskuloskeletal (MSDs) adalah hasil paling umum dari paparan ergonomis yang buruk.
Tindakan preventif jauh lebih efektif dan murah daripada biaya pengobatan dan hilangnya produktivitas setelah cedera terjadi. Pencegahan harus mencakup modifikasi pada desain stasiun kerja (engineering controls) dan perubahan perilaku kerja (administrative controls).
Kesadaran bahwa **bahaya ergonomi adalah** risiko nyata dan berkelanjutan adalah fondasi untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesehatan jangka panjang dan produktivitas berkelanjutan.