Postur yang tidak didukung dapat memicu cedera jangka panjang.
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan elemen lain dari suatu sistem, serta profesi yang mempraktikkan teori, prinsip, data, dan metode dalam perancangan untuk mengoptimalkan kesejahteraan manusia dan kinerja sistem secara keseluruhan. Dalam konteks pekerjaan sehari-hari, ergonomi berfokus pada penyesuaian lingkungan kerja agar sesuai dengan kemampuan dan batasan fisik pekerja.
Ketika lingkungan kerja tidak dirancang secara ergonomis, dampaknya bukan hanya mengurangi kenyamanan sesaat, namun secara progresif dapat merusak kesehatan fisik pekerja. Mengabaikan prinsip ergonomi sama saja dengan menabung risiko cedera yang akan ditagih di kemudian hari, seringkali dalam bentuk rasa sakit kronis atau diagnosis medis yang memerlukan perawatan intensif.
Bahaya ergonomi seringkali tersembunyi dalam rutinitas yang dianggap normal. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa cara mereka duduk, mengetik, atau mengangkat barang memiliki dampak kumulatif. Berikut adalah beberapa penyebab utama:
Duduk membungkuk di depan laptop, leher menjorok ke depan saat melihat layar ponsel, atau posisi pergelangan tangan yang menekuk saat mengetik merupakan contoh postur tidak alami. Postur ini memberikan tekanan berlebihan pada sendi, ligamen, dan otot. Otot harus bekerja lebih keras untuk menahan tubuh dalam posisi yang salah, menyebabkan kelelahan cepat dan ketegangan kronis.
Gerakan yang sama diulang-ulang dalam waktu yang lama tanpa istirahat yang cukup adalah biang keladi dari cedera regangan berulang (Repetitive Strain Injury/RSI). Pekerjaan seperti memasukkan data, mengoperasikan mesin, atau bahkan menyortir barang memerlukan gerakan yang monoton. Kerusakan mikro terjadi pada tendon dan saraf yang mengakibatkan kondisi seperti sindrom terowongan karpal (carpal tunnel syndrome).
Mengangkat beban yang terlalu berat, mendorong atau menarik objek yang memerlukan tenaga besar, atau bahkan memegang alat yang terlalu kaku dapat memberikan beban statis dan dinamis yang berlebihan pada sistem muskuloskeletal. Ini meningkatkan risiko cedera punggung bawah yang merupakan keluhan pekerjaan paling umum di seluruh dunia.
Meja yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, kursi tanpa penyangga pinggang yang memadai, serta penempatan monitor di luar jangkauan pandangan normal memaksa tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungan yang buruk, bukan sebaliknya.
Konsekuensi dari paparan bahaya ergonomi tidak bisa diremehkan. Dampak ini meluas dari tingkat individu hingga operasional perusahaan:
Meskipun banyak perbaikan ergonomi memerlukan perubahan struktural, ada beberapa adaptasi sederhana yang bisa dilakukan segera, terutama bagi mereka yang bekerja menggunakan perangkat portabel:
Mengintegrasikan kesadaran ergonomi dalam rutinitas harian adalah investasi jangka panjang untuk karir yang lebih sehat dan berkelanjutan. Ergonomi bukan sekadar kenyamanan; ia adalah fondasi dari kesehatan kerja yang optimal.