Ketika kita membicarakan bahasa isyarat tangan in English, kita sebenarnya merujuk pada sistem komunikasi visual yang kompleks dan terstruktur, yang dikenal secara umum sebagai *Sign Language*. Bahasa isyarat bukanlah sekadar gestur tangan yang spontan; ia adalah bahasa penuh dengan tata bahasa, sintaksis, dan leksikonnya sendiri, yang digunakan oleh komunitas tuli di seluruh dunia. Meskipun banyak yang mungkin mengira ada satu "bahasa isyarat universal," kenyataannya setiap negara, atau bahkan wilayah, sering kali memiliki variasi bahasa isyaratnya sendiri, sama seperti bahasa lisan.
Salah satu kesalahpahaman terbesar adalah bahwa bahasa isyarat adalah terjemahan langsung dari bahasa Inggris lisan ke dalam gerakan tangan. Hal ini tidak akurat. Misalnya, American Sign Language (ASL), yang digunakan secara luas di Amerika Serikat dan Kanada, memiliki struktur gramatikal yang sangat berbeda dari bahasa Inggris. ASL cenderung lebih fleksibel dalam urutan kata (S-O-V atau topik-komentar), sementara bahasa Inggris mengikuti struktur S-V-O (Subjek-Verba-Objek).
Ketika mempelajari bahasa isyarat tangan in English (merujuk pada ASL), pelajar harus memahami bahwa konteks, gerakan mata (non-manual markers), ekspresi wajah, dan posisi tubuh sama pentingnya dengan bentuk tangan itu sendiri. Ekspresi wajah sering kali berfungsi sebagai penanda gramatikal—misalnya, alis terangkat bisa menunjukkan pertanyaan YA/TIDAK. Mengabaikan elemen non-manual ini akan membuat komunikasi menjadi tidak jelas atau bahkan salah.
Para linguis yang mempelajari bahasa isyarat mengidentifikasi lima parameter utama yang harus diperhatikan untuk setiap "kata" atau tanda (sign):
Perubahan kecil pada salah satu parameter ini dapat mengubah makna sebuah kata secara drastis. Sebagai contoh, tanda untuk 'AYAH' dan 'KOREK API' mungkin memiliki bentuk tangan yang serupa tetapi berbeda pada lokasi atau gerakan. Memahami parameter ini sangat penting bagi siapa pun yang ingin menguasai bahasa isyarat tangan in English.
Meskipun bahasa isyarat memiliki kosa kata yang luas, ada kalanya ketika seseorang perlu mengeja kata-kata yang belum memiliki tanda resmi, nama orang, atau nama tempat. Dalam situasi ini, digunakan aksara jari atau *fingerspelling*. Aksara jari adalah proses menggunakan konfigurasi tangan yang spesifik untuk mewakili setiap huruf alfabet dalam bahasa Inggris (A sampai Z).
Namun, penting untuk diingat bahwa *fingerspelling* bukanlah bahasa isyarat itu sendiri, melainkan alat pelengkap. Penggunaan *fingerspelling* yang terlalu sering dalam percakapan sehari-hari dianggap tidak efisien oleh pengguna bahasa isyarat asli. Komunitas tuli lebih memilih menggunakan tanda yang sudah mapan karena lebih cepat dan alami untuk menyampaikan gagasan. Menguasai alfabet jari adalah langkah awal yang baik, tetapi untuk mencapai kefasihan sejati dalam bahasa isyarat tangan in English (ASL), penekanan harus diberikan pada kosa kata tanda yang sebenarnya.
Tujuan utama mempelajari bahasa isyarat, baik itu ASL maupun BSL (British Sign Language), adalah untuk mempromosikan inklusivitas. Komunikasi adalah hak dasar manusia, dan dengan belajar bahasa isyarat, kita membuka pintu komunikasi dengan komunitas tuli. Ini bukan hanya tentang mempelajari gerakan; ini tentang menghargai budaya dan perspektif yang berbeda. Saat ini, dengan meningkatnya kesadaran akan keragaman bahasa, permintaan untuk kursus dan sumber daya mengenai bahasa isyarat tangan in English terus meningkat, baik dari sisi profesional maupun individu yang peduli. Semakin banyak orang yang mempelajari bahasa isyarat, semakin kuat jembatan komunikasi yang terbangun dalam masyarakat.
Baik Anda tertarik pada ASL, BSL, atau bahasa isyarat lokal lainnya, perjalanan mempelajari bahasa visual ini menawarkan wawasan mendalam tentang bagaimana pikiran manusia dapat mengekspresikan kompleksitas tanpa perlu suara. Ini adalah perjalanan yang membutuhkan kesabaran, observasi tajam, dan yang terpenting, kemauan untuk melihat dunia dengan mata terbuka.