Fokus pada Atom Nomor 30: Seng (Zn)

Pengantar: Identitas Atom No. 30

Dalam tabel periodik unsur, setiap atom memiliki identitas unik yang ditentukan oleh jumlah proton dalam intinya. Atom dengan nomor urut 30 dikenal sebagai Seng, dengan simbol kimia 'Zn'. Unsur ini termasuk dalam golongan 12 dan periode 4, menempatkannya dalam kategori logam transisi meskipun perilakunya kadang menunjukkan karakteristik logam golongan utama. Seng adalah salah satu logam penting yang paling melimpah di kerak bumi, dan perannya dalam biologi serta industri tidak dapat diremehkan.

Konfigurasi elektronnya adalah [Ar] 3d¹⁰ 4s². Kehadiran subkulit 3d yang terisi penuh memberikan kestabilan tertentu pada ion Zn²⁺, yang merupakan bentuk paling umum ditemukan di alam. Nomor atom 30 ini menandakan adanya 30 proton dan, dalam keadaan netral, 30 elektron. Memahami struktur dasar ini adalah kunci untuk membuka berbagai aplikasi praktis dari Seng.

30 Zn K L M N (Valensi) Representasi Visual Atom No. 30

Ilustrasi struktur atom dengan nomor atom 30 (Seng), menunjukkan inti dan empat kulit elektron.

Peran Vital dalam Biologi

Meskipun sering dianggap sebagai mineral industri, peran Seng (Zn) dalam sistem biologis sangat krusial. Seng adalah kofaktor esensial untuk lebih dari 300 enzim dalam tubuh manusia yang terlibat dalam metabolisme, fungsi kekebalan, sintesis DNA, dan penyembuhan luka. Kekurangan Seng dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, fungsi kekebalan yang lemah, dan hilangnya indra perasa atau penciuman.

Konsentrasi tertinggi Seng ditemukan di mata, hati, dan ginjal. Dalam sistem kekebalan, Seng membantu perkembangan dan fungsi sel-sel imun. Oleh karena itu, suplemen Seng sering direkomendasikan untuk membantu memperpendek durasi pilek ringan. Kehadiran ion Zn²⁺ sangat penting dalam struktur protein, membantu menstabilkan lipatan protein agar dapat berfungsi secara optimal.

Aplikasi Industri Utama Seng

Secara industri, atom nomor 30 ini terkenal karena kemampuannya untuk mencegah korosi. Aplikasi terbesar Seng adalah dalam proses galvanisasi. Proses ini melibatkan pelapisan baja atau besi dengan lapisan Seng tipis. Karena Seng lebih reaktif daripada besi, ia akan terkorosi terlebih dahulu, melindungi substrat besi dari karat—sebuah konsep yang dikenal sebagai proteksi katodik. Baja yang tergalvanisasi memiliki umur pakai yang jauh lebih lama, menjadikannya komponen kunci dalam konstruksi jembatan, pagar, dan infrastruktur luar ruangan.

Selain galvanisasi, paduan Seng juga sangat berharga. Kuningan, paduan yang terdiri dari tembaga dan Seng, telah digunakan ribuan tahun karena kekuatan dan kemudahan pemrosesannya. Di bidang baterai, Seng digunakan sebagai anoda dalam baterai alkaline standar. Selain itu, dalam kimia modern, senyawa Seng oksida (ZnO) digunakan secara luas sebagai tabir surya karena kemampuannya memblokir radiasi UV, dan juga sebagai aditif karet untuk meningkatkan ketahanan termal.

Sifat Kimia dan Fisik

Seng murni memiliki penampilan biru-kebiruan-perak yang khas. Ia relatif reaktif di antara logam-logam transisi, mudah bereaksi dengan asam untuk melepaskan gas hidrogen. Pada suhu ruangan, Seng cukup rapuh, namun ketika dipanaskan di atas 100°C, ia menjadi sangat mudah ditempa dan dibentuk. Titik leleh Seng berada di kisaran 419,5°C, yang relatif rendah untuk logam.

Sifat paramagnetiknya disebabkan oleh adanya elektron tidak berpasangan, namun Seng dalam bentuk ion Zn²⁺ bersifat diamagnetik karena konfigurasi elektronnya yang terisi penuh (d¹⁰). Interaksi unik antara stabilitas orbital 3d penuh dan orbital 4s terbuka ini adalah inti dari sifat-sifat kimianya yang serbaguna, menjadikannya unsur fundamental baik di dalam sel hidup maupun dalam produksi material sehari-hari. Atom nomor 30 ini, Seng, memang merupakan pahlawan tanpa tanda jasa dalam dunia ilmu material dan biokimia.