Ilustrasi representasi nutrisi untuk pria dan wanita.

Peran Vital Asam Folat untuk Pria dan Wanita

Vitamin B9, atau yang lebih dikenal sebagai asam folat, sering kali diasosiasikan erat dengan kesehatan reproduksi wanita, terutama selama masa kehamilan. Namun, persepsi ini tidak sepenuhnya benar. Asam folat untuk pria dan wanita sama-sama memegang peranan kunci dalam berbagai fungsi biologis esensial yang menopang kesehatan jangka panjang. Kekurangan nutrisi penting ini dapat berdampak signifikan pada DNA, pembentukan sel darah merah, hingga kesehatan kardiovaskular.

Apa Itu Asam Folat dan Mengapa Penting?

Asam folat adalah bentuk sintetis (buatan manusia) dari folat, yang merupakan vitamin B larut air. Folat secara alami ditemukan dalam banyak makanan. Fungsi utamanya adalah membantu tubuh memproduksi dan memelihara sel-sel baru. Proses ini sangat vital, mulai dari sintesis DNA dan RNA hingga perbaikan DNA. Tanpa asupan yang cukup, proses pembelahan sel yang cepat—seperti pada periode pertumbuhan atau perbaikan jaringan—akan terganggu.

Manfaat Asam Folat untuk Wanita

Peran asam folat untuk wanita memang mendapat sorotan utama karena hubungannya yang erat dengan sistem reproduksi dan kehamilan.

Pencegahan Cacat Lahir: Konsumsi asam folat yang cukup sebelum dan selama awal kehamilan dapat mengurangi risiko cacat tabung saraf (Neural Tube Defects/NTD) pada janin, seperti spina bifida dan anencephaly.
Kesehatan Sel Telur: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa folat berperan dalam menjaga kualitas sel telur dan meningkatkan kemungkinan pembuahan yang sukses.
Mengurangi Risiko Kanker Tertentu: Seperti halnya pada pria, asupan folat yang baik dikaitkan dengan penurunan risiko kanker serviks.

Manfaat Asam Folat untuk Pria

Walaupun tidak sepopuler pada wanita, kontribusi asam folat untuk pria sangat signifikan, terutama dalam hal kualitas sperma dan kesehatan jantung.

Kualitas Sperma: Folat diperlukan untuk sintesis DNA dan RNA yang sehat. Kekurangan folat pada pria dapat menyebabkan peningkatan kerusakan kromosom pada sperma, yang berpotensi memengaruhi kesuburan dan meningkatkan risiko cacat lahir pada keturunan.
Kesehatan Kardiovaskular: Asam folat membantu menurunkan kadar homosistein dalam darah. Kadar homosistein yang tinggi merupakan faktor risiko independen untuk penyakit jantung dan stroke pada kedua jenis kelamin.
Produksi Sel Darah Merah: Bersama Vitamin B12, folat penting untuk mencegah anemia megaloblastik, kondisi di mana tubuh memproduksi sel darah merah yang besar dan tidak berfungsi dengan baik.

Dampak Kekurangan Asam Folat

Kekurangan nutrisi ini dapat terjadi tanpa disadari, terutama bagi mereka yang pola makannya kurang variatif. Gejala awal kekurangan folat meliputi kelelahan ekstrem, mudah marah, sakit kepala, dan masalah konsentrasi. Jika kondisi ini berlanjut, risiko anemia akan meningkat. Penting untuk diingat bahwa tubuh tidak dapat menyimpan folat dalam jumlah besar, sehingga asupan harian yang konsisten sangat dibutuhkan.

Sumber Makanan Terbaik

Untuk memastikan asupan asam folat untuk pria dan wanita terpenuhi, fokuslah pada sumber makanan alami yang kaya folat. Sumber-sumber ini meliputi:

Sayuran berdaun hijau gelap (bayam, brokoli, sawi)
Kacang-kacangan (kacang polong, buncis, lentil)
Buah jeruk (jeruk, lemon)
Alpukat
Hati (dalam jumlah sedang)
Makanan yang difortifikasi (roti, sereal sarapan, pasta yang diperkaya asam folat).

Meskipun makanan adalah sumber utama, suplementasi mungkin diperlukan, terutama bagi wanita yang merencanakan kehamilan atau bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu yang memengaruhi penyerapan nutrisi. Konsultasikan selalu dengan profesional kesehatan mengenai dosis suplemen yang tepat untuk kebutuhan spesifik Anda. Memastikan ketersediaan asam folat untuk pria dan wanita dalam diet seimbang adalah investasi mendasar bagi kesehatan seluler dan organ vital secara keseluruhan.