Simbol Ilustrasi JavaScript

Ilustrasi simbol dasar sintaks JavaScript.

Syntax Dasar JavaScript untuk Pemula

JavaScript (JS) adalah bahasa pemrograman yang menjadi tulang punggung pengembangan web modern. Meskipun terkenal karena interaktivitasnya di sisi klien (browser), JS kini juga sangat dominan di sisi server melalui Node.js. Memahami sintaks dasar adalah langkah krusial pertama sebelum Anda dapat membangun aplikasi yang kompleks.

Sintaks merujuk pada aturan penulisan kode. Jika Anda melanggar aturan ini, interpreter JavaScript tidak akan memahami perintah Anda, yang akan menghasilkan kesalahan (error).

1. Deklarasi Variabel

Variabel digunakan untuk menyimpan data. Di JavaScript modern (ES6+), kita menggunakan tiga kata kunci utama untuk mendeklarasikan variabel: let, const, dan (walaupun kurang disarankan untuk kode baru) var.

// Deklarasi menggunakan let
let umur = 25;
umur = 26; // Nilai dapat diubah

// Deklarasi menggunakan const
const namaLengkap = "Budi Santoso";
// namaLengkap = "Andi"; // Ini akan menyebabkan error karena const

// Deklarasi nilai awal
let statusAktif; // statusAktif bernilai undefined

2. Tipe Data Dasar

Setiap nilai dalam JavaScript memiliki tipe data. Mengenali tipe data membantu Anda memahami bagaimana data tersebut harus diperlakukan. Tipe data primitif yang paling umum meliputi:

  1. String: Teks, diapit tanda kutip tunggal (' ') atau ganda (" ").
  2. Number: Bilangan bulat atau desimal (misalnya, 10 atau 3.14).
  3. Boolean: Hanya bisa bernilai true atau false.
  4. Null: Mewakili ketiadaan nilai yang disengaja.
  5. Undefined: Variabel telah dideklarasikan tetapi belum diberi nilai.
let pesan = "Selamat datang di dunia JS!"; // String
let tahun = 2024; // Number
let sudahMenikah = false; // Boolean

3. Operator

Operator digunakan untuk melakukan operasi pada nilai dan variabel. Operator aritmatika sangat sering digunakan:

let a = 10;
let b = 5;

let hasilTambah = a + b;      // 15
let hasilKali = a * b;       // 50
let sisaBagi = a % 3;        // 1

Jangan lupakan operator perbandingan (==, ===, !=) yang selalu menghasilkan nilai boolean.

4. Struktur Kontrol: Kondisional (If/Else)

Struktur kondisional memungkinkan kode Anda membuat keputusan berdasarkan apakah suatu kondisi bernilai true atau false. Tanda kurung kurawal sangat penting di sini.

let skor = 75;
let nilaiMinimum = 70;

if (skor >= nilaiMinimum) {
    console.log("Lulus!");
} else if (skor >= 60) {
    console.log("Perlu remedial.");
} else {
    console.log("Tidak Lulus.");
}

5. Struktur Kontrol: Perulangan (Looping)

Perulangan digunakan untuk mengeksekusi blok kode berulang kali. for loop adalah struktur yang paling fundamental.

// Loop dari 0 hingga 4 (total 5 kali)
for (let i = 0; i < 5; i++) {
    console.log("Iterasi ke: " + i);
}

6. Fungsi (Functions)

Fungsi adalah blok kode yang dapat digunakan kembali. Fungsi membantu mengatur kode Anda menjadi bagian-bagian yang logis dan mudah dikelola. Fungsi didefinisikan menggunakan kata kunci function, diikuti nama fungsi dan parameter di dalam kurung.

// Mendefinisikan fungsi
function sapa(nama) {
    return "Halo, " + nama + "! Senang bertemu Anda.";
}

// Memanggil fungsi
let sambutan = sapa("Dewi");
console.log(sambutan); // Output: Halo, Dewi! Senang bertemu Anda.

Menguasai sintaks dasar ini—variabel, tipe data, operator, kondisi, perulangan, dan fungsi—memberikan fondasi yang kuat. Dari sini, Anda bisa mulai menjelajahi konsep yang lebih lanjut seperti objek, array, dan pemrograman asinkron dalam JavaScript.