Surat At-Taubah Ayat 25-26: Pelajaran dari Perang Hunain

Teks Surat At-Taubah Ayat 25 dan 26

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, Surat At-Taubah, ayat ke-25 dan 26, yang menceritakan tentang pertolongan-Nya kepada kaum mukminin dalam Perang Hunain, di mana jumlah mereka banyak namun sempat mengalami kekalahan sesaat karena ujub (rasa bangga diri) sebelum akhirnya pertolongan Allah datang.

Ayat 25 (QS. At-Taubah: 25)

لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ ۙ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْئًا وَضَاقَتْ عَلَيْكُمُ الْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُمْ مُدْبِرِينَ
"Sesungguhnya Allah telah menolong kamu pada banyak medan peperangan, dan (ingatlah) Perang Hunain, ketika kamu menjadi sombong karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah itu tidak memberimu manfaat sedikit pun. Bumi yang luas terasa sempit bagimu, kemudian kamu lari tunggang langgang."

Ayat 26 (QS. At-Taubah: 26)

ثُمَّ أَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَأَنْزَلَ جُنُودًا لَمْ تَرَوْهَا وَعَذَّبَ الَّذِينَ كَفَرُوا ۚ وَذَٰلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ
"Kemudian Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala tentara (malaikat) yang kamu tidak melihatnya dan Dia mengazab orang-orang yang kafir. Itulah balasan bagi orang-orang yang kafir."

Konteks dan Pelajaran dari Ayat

Dua ayat mulia ini memberikan pelajaran yang sangat mendalam bagi umat Islam, terutama terkait dengan fenomena kemenangan dan kekalahan dalam perjuangan. Ayat-ayat ini secara spesifik merujuk pada peristiwa Perang Hunain yang terjadi setelah penaklukan Mekkah.

Kesesatan karena Ujub

Perang Hunain menjadi contoh nyata bagaimana jumlah yang banyak—yang pada awalnya membuat kaum Muslimin merasa sangat percaya diri bahkan sampai berujung pada kesombongan (ujub)—ternyata tidak menjamin kemenangan. Ketika musuh yang berjumlah sangat besar menyerang secara tiba-tiba dari celah-celah sempit (wa ضَاقَتْ عَلَيْكُمُ الْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ), barisan mukminin sempat tercerai-berai dan melarikan diri. Ini adalah momen kritis di mana iman mereka diuji. Ayat 25 mengingatkan bahwa kekuatan fisik dan jumlah semata bukanlah penentu keberhasilan.

Turunnya Ketenangan dan Pertolongan Gaib

Titik balik terjadi ketika Rasulullah ﷺ, dengan keteguhan hati dan keikhlasan penuh, tetap berada di medan perang. Kemudian, Allah SWT menurunkan sakinah (ketenangan dan ketenteraman) kepada hati Rasulullah dan orang-orang mukmin yang teguh. Ketenangan batin ini memungkinkan mereka untuk menata kembali barisan dan melawan dengan benar.

Lebih jauh lagi, Allah mengirimkan 'bala tentara yang tidak terlihat' (جُنُودًا لَمْ تَرَوْهَا), yaitu para malaikat, yang membantu memukul mundur pasukan musuh. Pertolongan ini menegaskan bahwa kemenangan hakiki datang dari Allah semata, bukan dari kekuatan manusiawi.

Balasan untuk Kekafiran

Ayat 26 ditutup dengan penegasan bahwa balasan bagi orang-orang kafir adalah azab, yang terealisasi saat mereka dikalahkan dan dihinakan di medan perang. Ini memperkuat prinsip keadilan ilahi.

Secara keseluruhan, Surat At-Taubah ayat 25-26 mengajarkan kerendahan hati, ketergantungan total kepada Allah (tawakkul), dan bahaya besar dari rasa bangga diri (ujub). Kemenangan sejati hanya terwujud ketika hati dipenuhi ketenangan ilahi dan segala upaya disandarkan sepenuhnya kepada Zat Yang Maha Kuasa.

Ayat-ayat ini tetap relevan hingga kini, mengingatkan setiap pejuang di jalan Allah—dalam bentuk apapun perjuangannya—untuk selalu waspada terhadap perasaan superioritas diri dan senantiasa memohon pertolongan serta ketenangan dari-Nya.