Surah Al-Maidah Ayat 114: Mukjizat & Permohonan Nabi Isa
Surah Al-Maidah, ayat 114 merupakan salah satu ayat yang sangat penting dalam Al-Qur'an, terutama karena berkaitan dengan kisah Nabi Isa Al-Masih AS. Ayat ini mencatat sebuah momen krusial di mana Nabi Isa memohon kepada Allah SWT untuk menurunkan hidangan dari langit (ma'idah) sebagai tanda kebesaran-Nya dan sebagai bukti keteguhan iman kaumnya. Ayat ini tidak hanya menyoroti mukjizat yang diberikan kepada Nabi Isa, tetapi juga mengajarkan tentang pentingnya tawakal, keyakinan, dan rasa syukur kepada Allah SWT.
Latar Belakang dan Kisah Penurunan Hidangan
Dalam tradisi Islam, Nabi Isa AS diutus sebagai seorang nabi dan rasul yang membawa risalah tauhid kepada Bani Israil. Beliau dikaruniai banyak mukjizat, salah satunya adalah kemampuan untuk menyembuhkan orang sakit keras, menghidupkan orang mati atas izin Allah, dan berbicara sejak dalam buaian. Namun, sebagian dari kaumnya tetap ingkar dan terus menuntut bukti-bukti yang lebih nyata sebagai peneguhan kenabiannya.
Berdasarkan tafsir para ulama, ayat 114 Surah Al-Maidah ini turun sebagai respons atas permintaan segolongan dari para pengikut Nabi Isa AS. Mereka meminta agar diturunkan hidangan dari langit yang dapat mereka makan. Permintaan ini dilatarbelakangi oleh berbagai faktor, bisa jadi untuk menguji kebenaran kenabian Isa, untuk meyakinkan mereka yang masih ragu, atau sebagai tanda berkah dari langit. Permintaan ini bukanlah permintaan yang muncul dari keraguan total, melainkan dari keinginan untuk mendapatkan kepastian dan keyakinan yang lebih mendalam.
Teks Ayat dan Terjemahannya
قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا أَنْزِلْ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِنَ السَّمَاءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِأَوَّلِنَا وَآخِرِنَا وَآيَةً مِنْكَ ۖ وَارْزُقْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
"Berkata Isa putra Maryam: 'Ya Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit (yang turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang sesudah kami, dan menjadi tanda daripada-Mu, berilah kami rezeki dan Engkaulah pemberi rezeki yang paling utama.'" (QS. Al-Maidah: 114)
Makna Mendalam Ayat 114 Surah Al-Maidah
Ayat ini mengandung beberapa makna penting yang dapat kita ambil pelajaran:
- Permohonan Nabi Isa kepada Allah: Ayat ini menegaskan bahwa meskipun Nabi Isa adalah seorang utusan Allah yang mulia, ia tetaplah seorang hamba yang tunduk dan senantiasa memohon pertolongan kepada Tuhannya. Ini mengajarkan kita untuk selalu berdoa dan berserah diri kepada Allah SWT dalam setiap keadaan.
- Mukjizat Penurunan Hidangan: Permohonan untuk diturunkannya hidangan dari langit adalah sebuah mukjizat yang luar biasa. Ini menunjukkan kekuasaan Allah SWT yang tidak terbatas dan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan hamba-Nya dengan cara yang tidak terduga. Hidangan yang turun ini menjadi tanda kebesaran Allah dan kebenaran risalah yang dibawa oleh Nabi Isa.
- Pentingnya Hari Raya (Ied): Frasa "taqūnu lanā 'īdan li'awwalinā wa ākhirinā" (menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang sesudah kami) menunjukkan bahwa peristiwa ini memiliki makna spiritual yang mendalam. Hari raya di sini tidak hanya berarti perayaan fisik, tetapi juga momen penting untuk mengingat nikmat Allah, memperkuat iman, dan menjaga persatuan umat. Dengan adanya hidangan ini, para pengikut Nabi Isa dan generasi mendatang dapat merayakan dan mengingat kebaikan Allah.
- Permohonan Rezeki: Nabi Isa juga memohon rezeki dari Allah, yang menegaskan bahwa rezeki adalah murni dari Tuhan. Ia mengakui bahwa Allah adalah "khairur rāziqīn" (pemberi rezeki yang paling utama). Ini mengajarkan kita untuk senantiasa memohon rezeki kepada Allah dan meyakini bahwa Dia adalah sumber segala rezeki.
- Keteguhan Iman: Penurunan hidangan ini diharapkan dapat menjadi bukti yang menguatkan iman kaumnya. Dalam sejarah, memang ada catatan bahwa setelah hidangan itu turun, ada sebagian yang tetap beriman dan bersyukur, namun ada juga yang mengingkarinya bahkan setelah bukti nyata di depan mata. Hal ini menunjukkan bahwa hidayah dan keimanan adalah pilihan dan anugerah dari Allah.
Pelajaran untuk Umat Muslim Saat Ini
Meskipun kita tidak mengalami langsung peristiwa penurunan hidangan dari langit, Surah Al-Maidah ayat 114 memberikan pelajaran berharga bagi umat Muslim di seluruh zaman:
- Senantiasa Berdoa dan Bertawakal: Kehidupan selalu penuh dengan tantangan dan kebutuhan. Doa adalah senjata orang mukmin dan tawakal adalah bersandarnya hati kepada Allah setelah berusaha maksimal.
- Mensyukuri Nikmat Allah: Setiap rezeki yang kita terima, baik itu makanan, kesehatan, maupun kesempatan hidup, adalah anugerah dari Allah. Ayat ini mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas segala karunia-Nya.
- Menjaga Ketaatan: Sebagaimana hidangan itu menjadi tanda dan pengingat, kita pun perlu memiliki pengingat-pengingat spiritual dalam kehidupan kita, seperti shalat, membaca Al-Qur'an, dan merenungi kebesaran Allah agar iman tetap terjaga.
- Memahami Sejarah Kenabian: Kisah-kisah dalam Al-Qur'an, termasuk mukjizat para nabi, adalah sumber inspirasi dan pelajaran moral yang sangat berharga untuk memperkuat pemahaman kita tentang agama.
Dengan merenungkan Surah Al-Maidah ayat 114, kita diingatkan akan kebesaran Allah, kemuliaan para nabi-Nya, dan pentingnya menjaga hubungan yang erat dengan Sang Pencipta melalui doa, syukur, dan ketaatan.