Ilustrasi Simbol Ayam Broiler yang Tumbuh Cepat
Pembibitan ayam broiler merupakan tahap krusial yang menentukan keberhasilan budidaya. Kualitas bibit yang baik akan menghasilkan ayam yang sehat, tumbuh optimal, dan efisien dalam konversi pakan. Proses ini memerlukan perhatian mendalam terhadap berbagai faktor, mulai dari pemilihan indukan hingga perawatan awal DOC (Day Old Chick). Memahami cara pembibitan ayam broiler yang benar adalah kunci utama untuk meminimalkan kerugian dan memaksimalkan keuntungan.
Langkah pertama dan terpenting dalam pembibitan ayam broiler adalah pemilihan indukan yang sehat dan memiliki potensi genetik unggul. Indukan yang dipilih harus bebas dari penyakit, memiliki performa pertumbuhan yang baik, dan produktivitas telur yang tinggi. Kualitas telur tetas yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kondisi indukan. Indukan yang diberi pakan bergizi seimbang, vaksinasi lengkap, dan manajemen perkandangan yang baik akan menghasilkan telur yang fertil dan DOC yang sehat.
Setelah telur dipanen, penanganan yang tepat sangat diperlukan untuk menjaga kualitasnya hingga proses penetasan. Telur harus segera disimpan dalam kondisi yang sesuai, yaitu pada suhu 15-18 derajat Celcius dengan kelembaban 70-75%. Hindari menyimpan telur terlalu lama karena dapat menurunkan daya tetas. Telur yang retak atau kotor sebaiknya tidak digunakan untuk ditetaskan. Pembersihan telur dapat dilakukan dengan cara kering menggunakan bahan abrasif lembut, atau dengan cara basah menggunakan larutan desinfektan yang aman.
Penetasan telur ayam broiler dapat dilakukan secara alami oleh induk ayam atau secara buatan menggunakan mesin tetas (inkubator). Mesin tetas lebih direkomendasikan karena memberikan kontrol suhu dan kelembaban yang lebih stabil, sehingga meningkatkan persentase daya tetas. Suhu ideal untuk penetasan adalah sekitar 37.5 derajat Celcius dengan kelembaban 50-60% pada awal periode penetasan, dan meningkat menjadi 65-70% menjelang masa pengeraman.
Proses pembalikan telur secara rutin (minimal 3-5 kali sehari) juga penting untuk mencegah embrio menempel pada cangkang, yang dapat menghambat perkembangan. Masa penetasan telur ayam broiler umumnya memakan waktu sekitar 21 hari.
Saat DOC menetas, proses pemisahannya dari cangkang harus dilakukan dengan hati-hati. DOC yang sehat biasanya aktif, memiliki mata yang cerah, pusar yang kering dan bersih, serta bulu yang kering dan mengkilap. Setelah itu, DOC perlu segera dipindahkan ke kandang brooding yang telah disiapkan.
Fase brooding merupakan masa kritis yang memerlukan perhatian khusus. Kandang brooding harus bersih, kering, dan hangat. Suhu di bawah pemanas (brooder) harus diatur sesuai kebutuhan, dimulai dari sekitar 32-35 derajat Celcius pada hari pertama dan diturunkan secara bertahap setiap minggu sekitar 2-3 derajat Celcius. Penyediaan tempat pakan dan minum yang mudah dijangkau oleh DOC juga sangat penting.
Pakan awal untuk DOC haruslah pakan starter yang memiliki kandungan nutrisi tinggi, mudah dicerna, dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan ayam broiler. Kualitas pakan sangat berpengaruh terhadap perkembangan awal DOC. Air minum harus selalu tersedia dalam jumlah yang cukup dan bersih. Desinfeksi tempat minum secara rutin penting untuk mencegah penyebaran penyakit.
Pemberian cahaya di kandang brooding penting untuk membantu DOC menemukan pakan dan minum, serta memberikan rasa aman. Intensitas cahaya dapat diatur secara bertahap. Sistem ventilasi yang baik sangat diperlukan untuk menjaga kualitas udara di dalam kandang, memastikan pasokan oksigen yang cukup, dan membuang gas berbahaya seperti amonia dan karbon dioksida. Sirkulasi udara yang baik juga membantu menjaga suhu kandang tetap stabil dan mencegah kelembaban berlebih.
Pengamatan harian terhadap kondisi DOC sangat penting untuk mendeteksi dini gejala penyakit. Ayam yang terlihat lesu, tidak aktif, atau menunjukkan gejala tidak normal harus segera diisolasi dan ditangani. Program vaksinasi yang tepat sesuai dengan anjuran veteriner juga perlu diterapkan untuk mencegah penyakit bawaan atau penyakit yang umum menyerang ayam broiler.
Secara keseluruhan, cara pembibitan ayam broiler adalah sebuah rangkaian proses yang membutuhkan ketelitian, pengetahuan, dan kepatuhan pada standar operasional. Dengan menguasai setiap tahapan, peternak dapat menghasilkan bibit ayam broiler yang berkualitas tinggi, yang menjadi pondasi kuat bagi keberhasilan usaha peternakan ayam broiler secara keseluruhan.