Pengembangan web modern dibangun di atas tiga pilar utama: HTML, CSS, dan JavaScript. Meskipun ketiganya bekerja sama untuk menciptakan pengalaman web yang kita nikmati sehari-hari, peran masing-masing sangat berbeda. Memahami perbedaan ini sangat krusial bagi siapa pun yang ingin terjun ke dunia pengembangan web.
Secara sederhana, analogi yang sering digunakan adalah membangun sebuah rumah. HTML adalah kerangka bangunannya, CSS adalah dekorasi dan pengecatan, sementara JavaScript adalah sistem kelistrikan dan mekanis yang membuatnya berfungsi.
HTML adalah fondasi dari setiap halaman web. Fungsinya adalah mendefinisikan struktur dan konten dari halaman tersebut. HTML menggunakan serangkaian elemen (tag) untuk menandai berbagai bagian konten, seperti paragraf, judul, gambar, tautan, dan daftar.
Tanpa HTML, tidak ada yang bisa ditampilkan di browser selain teks mentah. HTML hanya memberi tahu browser apa yang ada di halaman.
HTML bersifat statis; ia mendeskripsikan konten yang ada, bukan bagaimana tampilannya atau bagaimana ia bereaksi terhadap interaksi pengguna.
Jika HTML adalah kerangka, maka CSS adalah gaya visual atau presentasi. CSS bertanggung jawab atas bagaimana elemen HTML akan ditampilkan kepada pengguna. Ini mencakup aspek seperti warna, font, tata letak (layout), spasi, ukuran, dan responsivitas desain.
CSS memungkinkan pengembang untuk memisahkan presentasi dari struktur. Alih-alih menempatkan warna langsung di tag HTML, kita menggunakan CSS untuk memberi tahu browser bagaimana cara menampilkannya.
Tanpa CSS, semua halaman web akan terlihat seperti dokumen teks tahun 90-an: hitam putih, menggunakan font default Times New Roman, dan disusun secara vertikal tanpa tata letak yang menarik.
JavaScript adalah bahasa pemrograman yang memberikan interaktivitas, perilaku, dan dinamisasi pada halaman web. Sementara HTML menyediakan tulang, dan CSS menyediakan kulit, JavaScript adalah otot yang memungkinkan halaman web bergerak dan merespons.
Fungsi JavaScript meliputi memvalidasi formulir sebelum dikirim, menampilkan jendela pop-up, memperbarui konten secara otomatis tanpa memuat ulang halaman (AJAX), membuat animasi kompleks, dan mengelola logika sisi klien.
Dengan JavaScript, kita dapat menentukan apa yang terjadi ketika pengguna melakukan sesuatu, seperti mengklik tombol atau mengarahkan kursor ke suatu elemen.
Ketiga teknologi ini tidak dapat dipisahkan dalam pengembangan web modern:
Kombinasi ketiganya memastikan bahwa situs web tidak hanya terstruktur dengan baik dan terlihat menarik, tetapi juga mampu memberikan pengalaman pengguna yang kaya dan dinamis. Kegagalan salah satu komponen akan sangat membatasi fungsionalitas dan estetika situs secara keseluruhan.
Memahami perbedaan ini akan membantu Anda dalam memecahkan masalah (debugging) dan memilih alat yang tepat untuk setiap tugas dalam proyek web Anda.