Ketika berbicara tentang suplemen vitamin B9, dua istilah yang sering muncul adalah "Folavit" dan "Folic Acid". Bagi banyak orang, kedua istilah ini sering dianggap sama atau dapat dipertukarkan. Namun, dalam konteks medis dan farmasi, terdapat perbedaan mendasar, terutama dalam formulasi dan cara tubuh memprosesnya. Memahami perbedaan ini sangat penting, terutama bagi ibu hamil, perencanaan kehamilan, atau siapa pun yang membutuhkan suplementasi vitamin B9.
Ilustrasi perbedaan suplemen vitamin B9
Apa Itu Folic Acid?
Secara kimiawi, Folic Acid adalah bentuk sintetik (buatan manusia) dari vitamin B9. Ketika Anda mengonsumsi suplemen atau makanan yang difortifikasi (diperkaya) dengan asam folat, zat ini harus melalui proses metabolisme yang kompleks di dalam hati sebelum diubah menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh, yaitu 5-Methyltetrahydrofolate (5-MTHF). Proses konversi ini memerlukan enzim tertentu.
Mayoritas orang dapat mengonversi Folic Acid menjadi bentuk aktifnya dengan efisien. Namun, sejumlah populasi, yang mungkin memiliki variasi genetik (terutama mutasi pada gen MTHFR), memiliki kemampuan metabolisme yang kurang optimal. Bagi mereka, mengonsumsi Folic Acid dosis tinggi mungkin tidak memberikan manfaat maksimal karena konversi menjadi 5-MTHF terhambat.
Apa Itu Folavit?
Di Indonesia, Folavit adalah nama merek dagang (brand name) untuk suplemen yang umumnya mengandung Asam Folat (Folic Acid). Jadi, dalam banyak kasus di pasaran Indonesia, Folavit = Folic Acid. Keduanya merujuk pada senyawa sintetik yang perlu dimetabolisme oleh tubuh.
Penting untuk dicatat bahwa sementara Folavit adalah merek yang umum, beberapa produsen suplemen telah mulai menawarkan produk yang mengandung bentuk aktif langsung, yaitu 5-MTHF, sebagai alternatif untuk mengatasi masalah metabolisme pada sebagian populasi. Namun, jika label Folavit hanya mencantumkan "Asam Folat", maka itu adalah Folic Acid biasa.
Perbedaan Kunci: Sintetik vs. Aktif
Perbedaan utama yang perlu digarisbawahi bukanlah antara merek dagang (Folavit) dan nama senyawa (Folic Acid), melainkan antara bentuk senyawa tersebut:
- Folic Acid (Asam Folat): Bentuk sintetik yang belum aktif. Membutuhkan setidaknya satu langkah metabolisme di hati untuk diubah menjadi bentuk yang dapat digunakan.
- 5-Methyltetrahydrofolate (5-MTHF) / L-Methylfolate: Ini adalah bentuk vitamin B9 yang sudah aktif dan siap digunakan oleh tubuh. Suplemen yang mengandung ini sering disebut sebagai "folat aktif" atau "metilfolat".
Mengapa Perbedaan Ini Penting?
Perbedaan ini menjadi krusial karena implikasi kesehatan:
- Kehamilan dan Perencanaan: Asam folat sangat penting untuk mencegah cacat tabung saraf pada janin. Suplemen harus dikonsumsi sebelum dan selama awal kehamilan.
- Genetik MTHFR: Sekitar 40-60% populasi di beberapa wilayah memiliki variasi gen MTHFR. Individu dengan variasi ini mungkin lebih efektif jika mengonsumsi bentuk folat yang sudah aktif (5-MTHF) daripada Folic Acid, karena metabolisme mereka mungkin terhambat.
- Interaksi Obat: Beberapa obat dapat mengganggu metabolisme Folic Acid. Bentuk aktif mungkin lebih disukai dalam kondisi ini.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Singkatnya, jika Anda melihat suplemen bermerek Folavit di Indonesia, kemungkinan besar itu mengandung Folic Acid (bentuk sintetik). Sementara itu, Folic Acid adalah nama umum untuk bentuk vitamin B9 yang diproduksi di laboratorium.
Untuk memastikan Anda mendapatkan bentuk yang paling sesuai dengan kebutuhan tubuh Anda, konsultasikan dengan profesional kesehatan. Jika dokter Anda merekomendasikan dosis tinggi vitamin B9 atau jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan masalah metabolisme folat, Anda mungkin perlu mempertimbangkan suplemen yang secara eksplisit mencantumkan 5-MTHF atau L-Methylfolate alih-alih hanya Folic Acid.
Meskipun keduanya bertujuan meningkatkan kadar folat dalam tubuh, efisiensi penyerapan dan utilisasi seluler bisa berbeda, terutama pada individu dengan variasi genetik tertentu. Selalu periksa label komposisi produk suplemen Anda.