Dalam dunia peternakan unggas di Indonesia, ayam kampung dan ayam pelung adalah dua jenis ayam yang cukup populer. Keduanya memiliki daya tarik masing-masing, baik dari segi produktivitas, karakteristik fisik, maupun nilai ekonomisnya. Namun, banyak orang yang masih bingung mengenai perbedaan mendasar antara kedua jenis ayam ini. Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan antara ayam pelung dan ayam kampung agar Anda memiliki pemahaman yang lebih jelas.
Ayam kampung, atau sering juga disebut ayam buras (ayam berwarna), adalah jenis ayam lokal Indonesia yang paling umum ditemui. Ayam ini memiliki ciri khas hidup secara semi-liar, bebas berkeliaran di lingkungan sekitar rumah atau di lahan pertanian. Berbeda dengan ayam broiler atau petelur yang dikembangbiakkan secara intensif, ayam kampung lebih bersifat oportunistik dalam mencari makan dan umumnya memakan biji-bijian, serangga, cacing, dan sisa makanan rumah tangga. Pertumbuhan ayam kampung cenderung lebih lambat dibandingkan ayam komersial, namun dagingnya dikenal memiliki tekstur yang lebih padat, cita rasa yang lebih gurih, dan aroma yang khas. Keunggulan ini menjadikan ayam kampung favorit bagi masyarakat Indonesia, terutama untuk hidangan spesial.
Ayam pelung, di sisi lain, merupakan jenis ayam unggas asli dari daerah Cianjur, Jawa Barat. Ayam ini telah diakui sebagai salah satu plasma nutfah asli Indonesia dan memiliki keistimewaan yang sangat berbeda dari ayam kampung biasa. Perbedaan paling mencolok dari ayam pelung adalah ukuran tubuhnya yang sangat besar dan posturnya yang gagah. Ayam jantan pelung dewasa bisa mencapai bobot 4-6 kg, bahkan lebih, dengan tinggi mencapai 40-50 cm. Bulunya umumnya berwarna hitam mengkilap dengan sentuhan warna kemerahan atau putih pada beberapa bagiannya. Keistimewaan lain dari ayam pelung adalah suara kokoknya yang khas, merdu, dan cenderung sangat panjang, bahkan bisa mencapai belasan detik. Ayam pelung bukan hanya diternakkan untuk daging, tetapi juga memiliki nilai estetika dan kontes unggas karena keindahan fisiknya.
Setelah memahami karakteristik masing-masing, mari kita rinci perbedaan utama antara ayam pelung dan ayam kampung:
Secara ringkas, ayam pelung adalah jenis ayam dengan keunggulan pada ukuran tubuh yang besar, postur gagah, dan suara kokok yang khas. Sementara itu, ayam kampung adalah ayam lokal Indonesia yang paling umum, dikenal dengan kualitas daging yang gurih dan tekstur yang padat, meskipun ukurannya lebih kecil dan pertumbuhannya lebih lambat. Memilih antara keduanya tergantung pada tujuan beternak Anda, apakah untuk konsumsi daging berkualitas tinggi (ayam kampung), atau untuk tujuan yang lebih spesifik seperti kontes, koleksi, atau produksi daging dalam skala besar dengan penampilan unik (ayam pelung).