Perbedaan Ayam Bekisar dan Ayam Hutan: Memahami Ciri Khasnya

Ayam Bekisar vs Ayam Hutan

Di Indonesia, keanekaragaman hayati unggas sangatlah kaya. Dua jenis ayam yang sering kali menimbulkan pertanyaan mengenai perbedaannya adalah Ayam Bekisar dan Ayam Hutan. Sekilas, keduanya mungkin tampak serupa karena sama-sama berasal dari kelompok unggas, namun sesungguhnya terdapat banyak perbedaan mendasar yang membuat mereka unik. Memahami perbedaan ini penting bagi para penghobi, peternak, maupun pecinta alam. Mari kita telaah lebih dalam mengenai ciri khas, habitat, dan karakteristik kedua jenis ayam ini.

Apa Itu Ayam Bekisar?

Ayam Bekisar (Gallus varius) bukanlah spesies ayam hutan asli. Ia merupakan hasil persilangan antara ayam hutan merah jantan (Gallus gallus) dengan ayam kampung atau ayam buras betina. Konon, persilangan ini pertama kali terjadi secara alami di wilayah Nusantara, namun kini lebih banyak dibudidayakan oleh manusia. Keindahan bulu Ayam Bekisar menjadikannya primadona di kalangan penghobi ayam hias.

Ciri fisik utama Ayam Bekisar adalah kombinasi warna bulunya yang mencolok. Jantan biasanya memiliki bulu yang didominasi warna hitam mengkilap pada bagian dada, perut, dan punggungnya. Sementara itu, bagian leher dan punggung atasnya dihiasi dengan bulu berwarna kemerahan, jingga, atau cokelat keemasan yang indah. Ekornya panjang dan melengkung, menambah kesan anggun. Betina memiliki warna bulu yang lebih kalem, biasanya cokelat atau hitam belang-belang, berfungsi sebagai kamuflase saat mengerami telur. Suara kokok Ayam Bekisar jantan juga khas, terdengar lebih serak dan merdu dibandingkan ayam kampung biasa.

Apa Itu Ayam Hutan?

Ayam Hutan, di sisi lain, adalah spesies ayam liar yang memang hidup di habitat alami. Di Indonesia, kita mengenal beberapa jenis ayam hutan, yang paling umum adalah Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) dan Ayam Hutan Hijau (Gallus varius). Artikel ini lebih fokus pada perbedaan Ayam Bekisar dengan Ayam Hutan Merah sebagai perbandingan yang umum ditemui.

Ayam Hutan Merah jantan memiliki penampilan yang sangat eksotis. Bulunya didominasi warna merah cerah pada bagian kepala, leher, dan punggungnya, kontras dengan warna hitam mengkilap pada bagian dada dan perut. Ekornya juga panjang dan indah, menyerupai cambuk. Keunikan lainnya adalah pial (jengger) dan gelambirnya yang berwarna merah cerah. Ayam Hutan Merah memiliki sifat yang sangat liar, lincah, dan waspada. Mereka hidup berkelompok di hutan tropis, semak belukar, dan area perbukitan. Makanan utamanya adalah biji-bijian, buah-buahan hutan, serangga, dan tumbuhan kecil lainnya.

Perbedaan Kunci Antara Ayam Bekisar dan Ayam Hutan

Meskipun memiliki beberapa kesamaan visual, terutama pada Ayam Bekisar jantan yang mewarisi sebagian genetik dari Ayam Hutan Merah, terdapat perbedaan mendasar yang memisahkan keduanya:

Aspek Ayam Bekisar Ayam Hutan (Merah)
Asal Usul Hasil persilangan Ayam Hutan Merah jantan dengan ayam kampung/buras betina. Spesies liar asli hutan.
Status Hewan peliharaan/budidaya, seringkali untuk hiasan. Satwa liar yang dilindungi.
Sifat Cenderung lebih jinak dan mudah beradaptasi dengan lingkungan manusia. Sangat liar, waspada, lincah, dan sulit dijinakkan.
Warna Bulu Variatif, umumnya kombinasi hitam mengkilap, merah/jingga/emas pada leher/punggung, seringkali lebih variatif dari ayam hutan asli. Dominan merah cerah pada bagian atas tubuh, hitam mengkilap pada dada/perut, lebih spesifik dan konsisten.
Habitat Lingkungan pemeliharaan manusia (kandang, pekarangan). Hutan tropis, semak belukar, lereng bukit.
Ukuran Tubuh Ukuran bisa bervariasi, terkadang lebih besar dari ayam hutan asli karena pengaruh ayam kampung. Umumnya lebih ramping dan gesit.
Suara Kokok khas yang serak dan merdu. Kokok yang lebih nyaring dan lantang, sesuai insting liar.

Perbandingan Detail

Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat lebih menghargai keunikan masing-masing jenis unggas ini. Ayam Bekisar menawarkan keindahan visual yang mempesona bagi para penggemarnya, sementara Ayam Hutan mengingatkan kita akan kekayaan alam liar yang perlu kita jaga kelestariannya.