Ilustrasi: Zat Besi (Fe) dan Asam Folat (B9) dalam pembentukan darah.
Ketika seseorang mengalami kondisi kekurangan darah atau anemia, seringkali dokter akan menyarankan konsumsi suplemen. Dua komponen yang paling sering disebut adalah Asam Folat dan Penambah Darah, yang biasanya mengandung Zat Besi. Meskipun keduanya vital untuk kesehatan darah, fungsi dan peran mereka sangat berbeda dalam tubuh manusia.
Secara umum, ketika masyarakat awam menyebut "penambah darah", yang dimaksud adalah suplemen yang mengandung Zat Besi (Ferrum/Fe). Zat besi adalah mineral esensial yang merupakan komponen utama dari hemoglobin, protein yang terdapat di dalam sel darah merah (eritrosit).
Fungsi utama Zat Besi adalah:
Kekurangan zat besi adalah penyebab anemia yang paling umum di seluruh dunia, terutama pada wanita usia subur dan anak-anak.
Asam Folat, atau Vitamin B9, adalah salah satu vitamin B kompleks yang larut dalam air. Berbeda dengan zat besi yang merupakan mineral struktural, asam folat adalah kofaktor yang berperan dalam proses sintesis sel.
Peran krusial Asam Folat meliputi:
Kekurangan asam folat dapat menyebabkan Anemia Megaloblastik, di mana sel darah merah menjadi besar-besar (makrositik) namun tidak berfungsi efektif karena gangguan pematangan.
Meskipun keduanya menargetkan kesehatan darah, fokus kerjanya berbeda. Bayangkan proses pembuatan mobil (sel darah merah):
Berikut tabel ringkas perbedaannya:
| Fitur | Penambah Darah (Zat Besi) | Asam Folat (Vitamin B9) |
|---|---|---|
| Kategori Nutrisi | Mineral | Vitamin (B Kompleks) |
| Fungsi Utama Darah | Komponen inti hemoglobin untuk mengikat Oksigen. | Penting untuk sintesis DNA dan pematangan sel darah merah. |
| Jenis Anemia Akibat Defisiensi | Anemia Defisiensi Besi (mikrositik/sel kecil). | Anemia Megaloblastik (makrositik/sel besar tidak matang). |
Dalam banyak kasus anemia, terutama pada wanita hamil, seringkali dokter meresepkan suplemen kombinasi yang mengandung Zat Besi, Asam Folat, dan seringkali Vitamin B12. Hal ini karena defisiensi nutrisi jarang terjadi secara terisolasi.
Jika Anda hanya mengonsumsi zat besi tanpa asam folat (atau sebaliknya), Anda mungkin hanya mengatasi sebagian masalah. Misalnya, jika seseorang kekurangan B12 dan Folat, memberikan zat besi saja mungkin tidak akan memperbaiki anemia secara signifikan karena proses pembelahan sel tetap terganggu.
Penting untuk selalu berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mengetahui jenis anemia apa yang Anda alami. Tes darah sederhana dapat menentukan apakah kekurangan Anda ada pada zat besi, asam folat, atau nutrisi lain, sehingga suplementasi yang diberikan menjadi tepat sasaran dan efektif.