Ilustrasi proses oksidasi alkohol menjadi asam asetat.
Asam asetat (CH₃COOH) dikenal masyarakat luas sebagai komponen utama dalam cuka. Senyawa organik ini memiliki rasa asam yang khas dan merupakan produk penting, baik dalam skala industri maupun dalam proses fermentasi tradisional di rumah. Pembuatan asam asetat melibatkan proses kimia yang spesifik, di mana alkohol (etanol) diubah menjadi asam asetat melalui oksidasi.
Secara historis, pembuatan cuka telah dilakukan selama ribuan tahun. Metode kuno memanfaatkan mikroorganisme alami, khususnya bakteri asam asetat (Acetobacter), yang mengoksidasi etanol menjadi asam asetat dengan bantuan oksigen dari udara. Memahami prinsip dasar proses ini sangat penting, baik Anda berencana memproduksi skala besar maupun sekadar ingin membuat cuka dapur sendiri.
Metode paling umum dan paling mudah direplikasi di rumah adalah melalui fermentasi alkoholik. Proses ini memerlukan dua tahap utama: pertama, fermentasi gula menjadi alkohol (etanol), dan kedua, oksidasi alkohol menjadi asam asetat.
Proses pembuatan asam asetat secara tradisional bergantung pada aktivasi bakteri Acetobacter:
Kualitas asam asetat yang dihasilkan sangat bergantung pada kemurnian etanol awal dan kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri.
Dalam skala industri, pembuatan asam asetat modern jauh lebih cepat dan efisien, menghindari fermentasi biologis yang memakan waktu lama. Dua metode utama digunakan:
Ini adalah rute sintesis kimia yang paling dominan saat ini. Metanol direaksikan dengan karbon monoksida (CO) di bawah tekanan tinggi dan suhu tinggi, menggunakan katalis berbasis rodium atau iridium. Proses ini menghasilkan asam asetat dengan kemurnian sangat tinggi.
Reaksi: $\text{CH}_3\text{OH} + \text{CO} \rightarrow \text{CH}_3\text{COOH}$.
Metode ini melibatkan oksidasi langsung dari butana atau nafta (fraksi minyak bumi) dengan udara dalam fase cair pada suhu dan tekanan tinggi. Walaupun efektif, metode ini menghasilkan produk sampingan yang lebih kompleks dan memerlukan tahap pemurnian yang intensif.
Meskipun cuka rumah tangga aman dikonsumsi, penting untuk diingat bahwa asam asetat murni (asam asetat glasial) adalah senyawa korosif. Ketika menangani konsentrasi tinggi, baik dalam laboratorium maupun dalam konteks industri, langkah-langkah keselamatan harus diperhatikan: