Pertalite, dengan RON 90, adalah bahan bakar minyak dengan oktan di bawah Pertamax. Meskipun kerap menjadi perdebatan mengenai efisiensi dan dampaknya pada mesin modern, Pertalite masih menjadi pilihan utama bagi jutaan pemilik kendaraan di Indonesia karena harganya yang lebih terjangkau. Memilih bahan bakar yang tepat sangat krusial untuk menjaga kesehatan mesin jangka panjang.
Memahami Kompresi Mesin dan RON
Kesesuaian bahan bakar dengan mesin mobil sangat ditentukan oleh rasio kompresi mesin. Mesin mobil dengan rasio kompresi yang lebih rendah umumnya lebih aman menggunakan Pertalite (RON 90). Jika mesin yang dirancang untuk oktan tinggi dipaksa menggunakan oktan rendah, maka akan terjadi fenomena yang disebut 'knocking' atau detonasi. Detonasi ini adalah pembakaran yang tidak terkontrol yang dapat merusak piston dan komponen vital mesin lainnya.
Secara umum, kendaraan yang diproduksi sebelum tahun 2010 atau mobil dengan teknologi mesin yang lebih sederhana cenderung memiliki toleransi yang lebih baik terhadap Pertalite. Pabrikan biasanya mencantumkan rekomendasi bahan bakar pada stiker di pintu tangki bensin atau dalam buku manual pemilik. Mengabaikan rekomendasi ini adalah risiko yang tidak perlu diambil.
List Mobil Umum yang Masih Cocok Menggunakan Pertalite
Berikut adalah beberapa kategori dan contoh model mobil populer di Indonesia yang umumnya masih aman dan direkomendasikan untuk menggunakan Pertalite (RON 90), meskipun selalu disarankan untuk memverifikasi spesifikasi mesin masing-masing unit:
- Mobil Low Cost Green Car (LCGC) generasi awal.
- City Car dan Hatchback kelas entry-level (non-turbo).
- MPV / SUV 7-seater non-diesel generasi lama (misalnya, beberapa varian Avanza, Xenia, Ertiga sebelum generasi terbaru).
- Sedan dan Minibus tahun produksi sebelum tahun 2015 dengan mesin Naturally Aspirated (NA) standar.
- Mobil dengan rasio kompresi di bawah 10.5:1.
Contoh Spesifik Model Mobil Pertalite (Rekomendasi Umum)
Perlu diingat bahwa produsen seringkali meningkatkan rasio kompresi pada model-model baru, bahkan untuk segmen yang sama. Namun, model-model berikut sering kali masuk dalam kategori yang masih toleran terhadap Pertalite:
- Toyota Avanza / Daihatsu Xenia (Beberapa generasi awal, terutama 1.3L).
- Suzuki Carry / APV.
- Honda Brio (Varian non-turbo tertentu).
- Nissan Grand Livina (Versi Non-Turbo).
- Toyota Kijang Innova (Beberapa varian bensin non-diesel generasi lama).
Kapan Harus Beralih ke Oktan Lebih Tinggi?
Anda wajib mempertimbangkan beralih ke Pertamax (RON 92) atau lebih tinggi jika:
- Mobil Anda memiliki mesin berteknologi modern, terutama yang dilengkapi dengan turbocharger atau kompresor. Mobil turbo hampir selalu membutuhkan oktan minimal 92.
- Buku manual secara eksplisit merekomendasikan RON 92 atau lebih.
- Anda sering mengalami gejala 'knocking' meskipun menggunakan Pertalite. Suara ketukan ini adalah indikasi jelas bahwa oktan bahan bakar terlalu rendah untuk kompresi mesin Anda saat itu.
- Mesin mobil Anda termasuk kategori High Compression Engine (rasio kompresi 11:1 ke atas).
Menggunakan bahan bakar yang sesuai spesifikasi tidak hanya memastikan performa maksimal tetapi juga merupakan investasi jangka panjang untuk menghindari biaya perbaikan mesin yang mahal akibat kerusakan akibat detonasi.