Dalam dunia peternakan, lama ayam petelur berproduksi adalah salah satu faktor krusial yang menentukan keberlanjutan dan profitabilitas usaha. Memahami siklus produksi ayam petelur, mulai dari masa awal hingga puncak produktivitasnya, serta bagaimana menjaga performa mereka tetap optimal, adalah kunci bagi para peternak untuk meraih hasil yang maksimal. Ayam petelur, yang dikenal dengan kemampuan uniknya menghasilkan telur secara konsisten, memiliki rentang waktu produktif yang perlu dikelola dengan cermat.
Secara umum, ayam petelur dibagi menjadi beberapa tahapan dalam siklus hidupnya, yang secara langsung berkaitan dengan masa produksinya:
Faktor yang memengaruhi lama ayam petelur berproduksi sangat beragam. Tidak hanya genetik ayam itu sendiri, tetapi juga manajemen pemeliharaan memainkan peran yang sangat besar. Seekor ayam petelur dengan genetik yang baik, jika tidak dikelola dengan benar, performanya bisa jauh dari harapan. Sebaliknya, manajemen yang superior dapat membantu ayam dengan potensi genetik standar untuk mencapai performa yang lebih baik dalam jangka waktu yang lebih lama.
Usia Kematangan Seksual: Umumnya, ayam petelur mulai bertelur pada usia sekitar 20-22 minggu. Namun, ini adalah awal dari masa produksi. Puncak produksi biasanya dicapai pada usia 25-30 minggu.
Durasi Puncak Produksi: Periode di mana ayam bertelur paling banyak, seringkali mencapai 80-90% tingkat produksi, biasanya berlangsung selama 30-40 minggu. Kualitas pakan, pencahayaan, suhu kandang, dan ketersediaan air menjadi penentu utama di fase ini. Pakan harus diformulasikan dengan tepat untuk memenuhi kebutuhan energi, protein, kalsium, dan mineral lainnya. Cahaya yang cukup (sekitar 16 jam per hari) juga merangsang produksi hormon yang berkaitan dengan bertelur.
Penurunan Produksi dan Masa Afkir: Setelah mencapai puncak, produksi telur akan berangsur-angsur menurun. Penurunan ini normal, namun laju penurunannya dapat dipengaruhi oleh manajemen. Ayam petelur umumnya dianggap selesai masa produktifnya ketika tingkat produksi turun di bawah 70-75%, atau setelah sekitar 70-80 minggu masa bertelur. Angka ini bisa bervariasi, namun menjadi acuan umum kapan peternak perlu mempertimbangkan penggantian stok.
Memahami secara mendalam tentang lama ayam petelur berproduksi memungkinkan peternak untuk melakukan perencanaan yang matang. Mulai dari pemilihan bibit, penyediaan pakan, hingga strategi manajemen kandang. Dengan pengelolaan yang tepat, masa produktif ayam petelur dapat dimaksimalkan, menghasilkan telur berkualitas secara konsisten dan berkelanjutan, yang pada akhirnya akan berujung pada kesuksesan usaha peternakan ayam petelur.