Gambar representasi model atom Klor (Cl) dengan 17 proton dan 17 elektron.
Klor, dilambangkan dengan simbol kimia Cl, adalah salah satu unsur non-logam yang paling penting dan umum di alam semesta. Dalam tabel periodik, klor berada di Grup 17, yang dikenal sebagai golongan halogen, bersama dengan fluor (F), bromin (Br), iodin (I), dan astatin (At). Keberadaannya sangat krusial, baik dalam bentuk ion klorida (Cl⁻) maupun molekul diatomiknya (Cl₂).
Sebagai atom, klor memiliki nomor atom 17. Ini berarti setiap atom klor memiliki 17 proton dalam intinya. Dalam keadaan netral, jumlah elektronnya juga 17. Struktur elektroniknya yang khas inilah yang mendikte sifat kimia dan reaktivitasnya. Klor memiliki konfigurasi elektron [Ne] 3s² 3p⁵. Dengan tujuh elektron pada kulit valensi terluarnya (kulit ketiga), atom klor sangat cenderung untuk menarik atau berbagi satu elektron lagi untuk mencapai konfigurasi oktet yang stabil, menyerupai gas mulia Argon (Ar).
Memahami struktur atom klor membantu menjelaskan sifat-sifatnya yang unik. Meskipun klor dikenal sebagai gas kuning kehijauan yang beracun pada suhu dan tekanan standar (sebagai molekul Cl₂), pembahasan mengenai atom klor (Cl) sendiri berfokus pada inti dan elektronnya.
Massa atom standar klor adalah sekitar 35,453 satuan massa atom (sma). Massa ini merupakan rata-rata dari dua isotop utamanya yang stabil:
Perbedaan jumlah neutron ini menghasilkan perbedaan massa yang signifikan, yang sering dimanfaatkan dalam studi kimia dan geokimia.
Karena hanya kekurangan satu elektron untuk mencapai kestabilan, klor memiliki afinitas elektron yang tinggi dan energi ionisasi pertama yang relatif rendah dibandingkan gas mulia. Ini menjadikannya sangat reaktif. Dalam reaksi kimia, klor biasanya bertindak sebagai agen pengoksidasi yang kuat, mudah membentuk ikatan kovalen (seperti dalam $\text{HCl}$) atau ikatan ionik (seperti dalam $\text{NaCl}$).
Meskipun klor molekuler ($\text{Cl}_2$) adalah bentuk yang paling sering ditemui dalam industri, peran atom klor diwujudkan melalui pembentukan berbagai senyawa yang tak terhitung jumlahnya. Kemampuan atom klor untuk membentuk ikatan tunggal, ganda, atau bahkan terlibat dalam hibridisasi menjadikannya serbaguna.
Ketika atom klor menerima satu elektron dari atom lain (biasanya logam seperti Natrium), ia membentuk ion klorida ($\text{Cl}^{-}$). Ion ini sangat stabil dan merupakan komponen kunci dari garam dapur (Natrium Klorida, $\text{NaCl}$). Ion klorida sangat penting dalam proses biologis, membantu menjaga keseimbangan cairan dan tekanan osmotik dalam tubuh makhluk hidup.
Dalam kimia organik, atom klor menggantikan atom hidrogen pada rantai karbon, menghasilkan senyawa organoklorin. Senyawa ini bervariasi dari pelarut penting (seperti kloroform) hingga pestisida (meskipun banyak yang kini dibatasi penggunaannya karena isu lingkungan).
Aplikasi yang berasal dari sifat reaktif atom klor sangat luas, memengaruhi kesehatan publik, sanitasi, dan manufaktur modern:
Singkatnya, meskipun sering dianggap berbahaya dalam bentuk murninya, **klor atom** adalah blok bangunan kimia yang fundamental. Strukturnya yang hampir lengkap pada kulit valensi mendorong interaksi kimia yang menghasilkan senyawa vital bagi peradaban modern, mulai dari memastikan air minum yang aman hingga produksi material konstruksi.