Maag, atau gastritis, adalah kondisi peradangan pada lapisan lambung yang seringkali menimbulkan rasa perih, panas, dan nyeri hebat di ulu hati. Ketika maag kambuh, aktivitas sehari-hari bisa terganggu total. Mengenali gejala dan segera melakukan tindakan pertolongan pertama sangat krusial untuk meredakan penderitaan. Pemahaman yang baik mengenai apa yang harus dilakukan ketika maag kambuh akan membedakan antara rasa tidak nyaman ringan dan kondisi yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut.
Pemicu kambuhnya maag sangat bervariasi, namun umumnya terkait erat dengan pola hidup. Stres emosional atau fisik yang tinggi seringkali menjadi biang keladi karena memicu peningkatan produksi asam lambung. Selain itu, pola makan yang tidak teratur, mengonsumsi makanan pedas, asam, atau berlemak tinggi secara berlebihan, serta konsumsi alkohol dan merokok dapat mengiritasi dinding lambung yang sudah sensitif. Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), juga dapat memperburuk kondisi.
Jika Anda merasakan gejala khas maag menyerang—seperti sensasi terbakar, mual, atau kembung hebat—segera lakukan beberapa penyesuaian posisi dan asupan untuk menenangkan lambung Anda.
Hindari berbaring telentang segera setelah makan atau saat gejala muncul. Berbaring justru memudahkan asam lambung naik ke kerongkongan (refluks). Cobalah duduk tegak atau sedikit bersandar dengan posisi kepala lebih tinggi dari perut. Jika terpaksa berbaring, gunakan bantal tambahan untuk menaikkan posisi dada.
Obat antasida yang dijual bebas berfungsi menetralkan asam lambung yang berlebihan. Ini adalah pertolongan pertama paling efektif untuk meredakan rasa panas seketika. Pastikan Anda mengikuti dosis anjuran pada kemasan. Jika Anda memiliki obat resep khusus untuk maag kronis, segera konsumsi sesuai anjuran dokter.
Ketika maag kambuh, hindari minuman yang dapat memperparah kondisi. Ini termasuk kopi, minuman bersoda, minuman beralkohol, dan jus buah yang sangat asam (seperti jeruk atau nanas). Fokuslah pada cairan yang menenangkan.
Setelah fase akut mereda, sistem pencernaan Anda masih sangat sensitif. Pemberian makanan selanjutnya harus dilakukan dengan sangat hati-hati untuk mencegah serangan balik.
Meskipun banyak kasus maag dapat ditangani di rumah, ada beberapa tanda bahaya yang menandakan bahwa kondisi Anda mungkin lebih serius dari sekadar sakit maag biasa (misalnya GERD berat atau tukak lambung). Segera cari bantuan medis jika Anda mengalami:
Mengelola maag bukan hanya tentang penanganan saat kambuh, tetapi juga pencegahan. Dengan mengidentifikasi dan menghindari pemicu pribadi serta menerapkan gaya hidup sehat, frekuensi serangan maag dapat dikurangi secara signifikan, memungkinkan Anda menjalani hari tanpa rasa cemas berlebihan akan ketidaknyamanan perut.