Ilustrasi sederhana pembentukan peptida dari unit asam amino.
Asam amino sering disebut sebagai "batu bata" penyusun protein. Dalam biokimia, asam amino adalah molekul organik yang mengandung gugus fungsional amina ($\text{-NH}_2$) dan gugus karboksil ($\text{-COOH}$), bersama dengan rantai samping unik (gugus R) yang melekat pada atom karbon sentral alfa. Keunikan rantai samping inilah yang membedakan satu jenis asam amino dengan yang lainnya.
Secara alami, terdapat sekitar 20 jenis asam amino standar yang digunakan oleh organisme hidup untuk membangun semua jenis protein yang kita kenal, mulai dari enzim yang mempercepat reaksi biokimia hingga antibodi yang melindungi tubuh. Klasifikasi asam amino sangat beragam; mereka bisa bersifat asam, basa, polar, atau non-polar, tergantung pada sifat gugus R mereka. Sifat-sifat ini sangat menentukan bagaimana protein akan melipat dan berfungsi dalam lingkungan seluler.
Manusia tidak dapat memproduksi semua jenis asam amino yang dibutuhkan tubuh. Oleh karena itu, asam amino dibagi menjadi dua kategori utama berdasarkan sumber asupannya:
Ketika dua atau lebih asam amino bergabung bersama, ikatan kimia yang terbentuk di antara mereka disebut ikatan peptida. Ikatan ini terbentuk melalui reaksi kondensasi, di mana gugus karboksil dari satu asam amino bereaksi dengan gugus amina dari asam amino lainnya, melepaskan satu molekul air.
Molekul yang terdiri dari rantai pendek asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida disebut peptida. Klasifikasi peptida didasarkan pada jumlah unit asam amino yang dikandungnya:
Peptida memiliki peran yang sangat spesifik dan beragam, seringkali bertindak sebagai molekul sinyal atau agen terapeutik yang sangat efektif. Karena ukurannya yang relatif kecil dibandingkan protein utuh, peptida seringkali memiliki penetrasi jaringan yang lebih baik dan stabilitas metabolik yang dapat dimodifikasi.
Beberapa fungsi penting peptida meliputi:
Meskipun batasnya terkadang ambigu, secara umum, molekul yang terdiri dari kurang dari 50 asam amino disebut peptida, sedangkan yang lebih dari itu disebut protein. Namun, definisi yang lebih fungsional adalah: protein adalah rantai polipeptida yang telah melipat dan mengatur diri mereka sendiri ke dalam struktur spasial (konformasi) yang stabil dan spesifik, memungkinkan mereka menjalankan fungsi biologis tertentu. Proses pelipatan ini sangat kompleks dan menentukan aktivitas biologis akhir molekul tersebut. Tanpa asam amino yang tepat dan urutan ikatan peptida yang benar, protein tidak akan pernah terbentuk, dan kehidupan seperti yang kita kenal tidak mungkin ada.