Memahami Jenis-jenis Pertamax: Pilihan Tepat untuk Performa Mesin

Simbol Bahan Bakar Pertamax

Kualitas Bahan Bakar untuk Performa Optimal

Bahan bakar telah menjadi komponen krusial dalam menjaga performa dan efisiensi kendaraan bermotor. Di Indonesia, Pertamina sebagai penyedia utama bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi menawarkan beberapa varian produk di bawah merek dagang Pertamax. Memahami perbedaan mendasar antar jenis Pertamax sangat penting agar pemilik kendaraan dapat memilih oktan yang paling sesuai dengan spesifikasi mesin mereka. Kesalahan dalam memilih oktan tidak hanya memengaruhi performa, tetapi juga dapat menimbulkan dampak jangka panjang pada komponen mesin.

Secara umum, perbedaan utama yang memisahkan jenis-jenis Pertamax adalah nilai Research Octane Number (RON). RON mengindikasikan ketahanan bahan bakar terhadap tekanan dan panas sebelum terjadi pembakaran spontan (knocking atau ngelitik). Semakin tinggi angka RON, semakin tinggi ketahanan bahan bakar tersebut.

1. Pertamax (RON 92)

Pertamax adalah produk unggulan Pertamina yang seringkali menjadi standar bagi sebagian besar mobil penumpang modern. Dengan RON 92, bahan bakar ini menawarkan keseimbangan yang baik antara efisiensi dan perlindungan mesin.

2. Pertamax Turbo (RON 98)

Pertamax Turbo adalah bahan bakar dengan performa tertinggi yang ditawarkan Pertamina untuk pasar konsumen reguler. RON 98 menandakan bahwa bahan bakar ini dirancang untuk mesin berperforma tinggi yang memerlukan toleransi panas dan kompresi sangat tinggi.

Pertamax Turbo diformulasikan dengan teknologi khusus, seringkali mengandung aditif yang lebih canggih untuk memaksimalkan tenaga dan akselerasi. Bahan bakar ini sangat cocok untuk mesin sport, turbocharged, atau mesin-mesin impor Eropa yang memang membutuhkan oktan tinggi untuk mencapai efisiensi terbaiknya.

3. Pertamax Green (RON 95) - Varian Terbaru

Dalam upaya mendukung transisi energi hijau, Pertamina memperkenalkan Pertamax Green. Meskipun ketersediaannya mungkin belum seluas Pertamax reguler di seluruh wilayah, produk ini memiliki ciri khas tersendiri yaitu campuran bioetanol.

Pertamax Green umumnya memiliki RON 95. Angka oktan ini menempatkannya di antara Pertamax (RON 92) dan Pertamax Turbo (RON 98). Keunikan utamanya adalah adanya campuran bioetanol, yang seringkali mencapai 5% (E5). Bioetanol adalah bahan bakar nabati yang membantu mengurangi emisi karbon.

Perbandingan Kunci: RON dan Dampaknya pada Kendaraan

Pemilihan bahan bakar yang tepat bukanlah sekadar masalah preferensi, melainkan keharusan teknis. Mesin modern telah dirancang dengan rasio kompresi spesifik yang memerlukan nilai RON minimal tertentu.

Jika Anda menggunakan bahan bakar dengan RON terlalu rendah (misalnya, menggunakan RON 90 pada mesin yang mensyaratkan minimal RON 92), tekanan di dalam silinder bisa menyebabkan bahan bakar terbakar sebelum busi memercikkan api. Fenomena ini disebut knocking. Knocking menghasilkan getaran keras dan panas berlebih yang dalam jangka panjang dapat merusak piston, katup, dan komponen kepala silinder lainnya.

Sebaliknya, menggunakan RON yang terlalu tinggi (misalnya, RON 98 untuk mesin yang hanya butuh RON 92) umumnya tidak berbahaya, namun juga tidak memberikan peningkatan performa yang signifikan pada mesin standar. Mesin standar tidak dirancang untuk memanfaatkan sepenuhnya potensi oktan tinggi tersebut, sehingga pengeluaran biaya menjadi lebih tinggi tanpa imbalan performa yang sepadan.

Selalu periksa buku manual kendaraan Anda untuk mengetahui rekomendasi oktan minimum. Untuk kendaraan yang sudah tua atau kompresinya sedikit menurun, menggunakan Pertamax RON 92 seringkali menjadi pilihan aman dan ekonomis untuk memastikan mesin bekerja dengan stabil dan terawat dengan baik.