Dalam dunia pengembangan web, terdapat tiga pilar utama: HTML, CSS, dan JavaScript. Seringkali, pemula membuat kesalahan mendasar dengan menganggap **HTML bukan bahasa pemrograman**, melainkan bahasa pemrogramannya itu sendiri. Hal ini adalah kesalahpahaman umum yang perlu diluruskan. HTML, yang merupakan singkatan dari HyperText Markup Language, sejatinya adalah bahasa markup, bukan bahasa pemrograman.
Mengapa demikian? Bahasa pemrograman didefinisikan oleh kemampuannya untuk melakukan komputasi, mengimplementasikan logika kondisional (seperti if/else), perulangan (loops), dan manipulasi variabel yang kompleks. Bahasa seperti Python, Java, atau bahkan JavaScript memiliki fitur-fitur inti ini. Sebaliknya, HTML tidak memiliki kemampuan tersebut. Tugas utama HTML hanyalah untuk memberikan struktur pada konten di halaman web.
Pikirkan HTML seperti kerangka dasar atau fondasi sebuah bangunan. Ketika Anda menulis kode HTML, Anda mendefinisikan elemen-elemen seperti paragraf (<p>), judul (<h1> hingga <h6>), daftar (<ul>, <ol>), dan tautan (<a>). Anda memberitahu browser: "Ini adalah sebuah judul utama," atau "Ini adalah daftar poin-poin penting." HTML tidak bisa memutuskan bagaimana tampilan judul tersebut—apakah harus berwarna biru atau berukuran 24px. Ia hanya menandai bahwa teks tersebut *adalah* judul.
Struktur ini sangat krusial karena menjadi dasar bagaimana mesin pencari (seperti Google) mengindeks konten Anda, dan bagaimana pembaca layar (screen readers) dapat menavigasi halaman bagi pengguna disabilitas. Tanpa struktur HTML yang semantik dan benar, web akan menjadi tumpukan teks yang tidak terorganisir.
Perbedaan antara bahasa pemrograman dan bahasa markup menjadi sangat jelas ketika kita melihat bagaimana HTML bekerja bersama dua teknologi lainnya:
Jika Anda mencoba memasukkan logika perulangan (loop) atau fungsi kalkulasi langsung di HTML murni, Anda tidak akan berhasil. HTML tidak memiliki sintaks untuk itu. Oleh karena itu, sangat penting untuk diingat: HTML adalah bahasa markup yang bersifat deklaratif (Anda menyatakan apa itu elemen), sedangkan bahasa pemrograman bersifat imperatif (Anda memberikan serangkaian instruksi langkah demi langkah untuk mencapai hasil komputasi).
Meskipun HTML adalah teknologi dasar yang memungkinkan keberadaan internet modern, ia tidak memenuhi kriteria teknis untuk diklasifikasikan sebagai bahasa pemrograman. Ia tidak mampu mengeksekusi algoritma atau menjalankan logika kompleks tanpa bantuan dari bahasa scripting seperti JavaScript. Memahami peran sejati HTML sebagai penanda struktur membantu pengembang web membangun fondasi yang kuat, rapi, dan dapat diakses, yang kemudian dapat dipercantik dengan CSS dan dihidupkan dengan JavaScript. Mengganti sebutan "bahasa pemrograman" dengan "bahasa markup" adalah langkah pertama menuju pemahaman pengembangan web yang lebih akurat dan profesional.
Fokus pada penggunaan tag yang tepat (semantik) akan memberikan keuntungan besar dalam optimasi mesin pencari (SEO) dan aksesibilitas jangka panjang.