Ayam petelur adalah aset berharga bagi peternak. Namun, seiring berjalannya waktu, produktivitas mereka akan menurun. Ayam yang sudah mencapai usia atau siklus produksi puncaknya, dan tidak lagi mampu menghasilkan telur dalam jumlah ekonomis, dikenal sebagai ayam afkir. Pertanyaan yang sering muncul di benak para peternak adalah mengenai harga ayam petelur yang sudah tidak produktif ini, serta bagaimana cara terbaik untuk menjualnya agar tetap mendapatkan keuntungan.
Harga jual ayam petelur afkir tidaklah seragam. Beberapa faktor krusial turut menentukan banderolnya di pasaran. Memahami faktor-faktor ini akan membantu peternak dalam menentukan ekspektasi harga yang realistis.
Ayam afkir umumnya memiliki bobot yang lebih besar dibandingkan saat masih aktif bertelur. Bobot ini menjadi salah satu indikator utama dalam penentuan harga, karena sebagian besar pembeli ayam afkir memanfaatkannya untuk kebutuhan daging. Semakin berat bobot ayam, semakin tinggi pula nilainya.
Kesehatan ayam sangat berpengaruh. Ayam afkir yang masih dalam kondisi prima, tidak cacat, dan bebas dari penyakit akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Sebaliknya, ayam yang sakit, pincang, atau memiliki luka tentu akan menurunkan harganya.
Meskipun sudah tidak produktif untuk bertelur, usia ayam tetap menjadi pertimbangan. Ayam yang "baru saja" afkir atau belum terlalu tua cenderung lebih dicari daripada ayam yang sudah sangat tua. Hal ini terkait dengan potensi pemanfaatan daging dan durasi pemeliharaan pasca-afkir.
Seperti komoditas lainnya, hukum permintaan dan penawaran berlaku. Jika permintaan terhadap ayam afkir sedang tinggi, misalnya menjelang hari raya atau momen tertentu, harganya cenderung akan terangkat. Lokasi geografis juga berperan; harga di daerah dengan permintaan tinggi tentu akan berbeda.
Pembeli ayam afkir, terutama untuk skala industri pengolahan daging atau restoran, akan memperhatikan kualitas daging. Tekstur, warna, dan kandungan lemak bisa menjadi pertimbangan. Ayam yang dirawat dengan baik cenderung memiliki kualitas daging yang lebih baik.
Menyebutkan angka pasti untuk harga ayam petelur afkir cukup sulit karena fluktuasi pasar dan variasi faktor-faktor di atas. Namun, sebagai gambaran umum, harga ayam petelur afkir saat ini bisa berkisar antara Rp 20.000 hingga Rp 40.000 per ekor, tergantung pada kondisi dan lokasi. Berat rata-rata ayam petelur afkir biasanya berkisar antara 1,5 kg hingga 2,5 kg. Dalam beberapa kasus, penawaran bisa per kilogram, di mana harganya bisa berkisar Rp 15.000 hingga Rp 25.000 per kg, lagi-lagi tergantung pada faktor-faktor yang telah disebutkan.
Setelah mengetahui estimasi harga, langkah selanjutnya adalah bagaimana memasarkan ayam-ayam ini secara efektif. Berikut beberapa opsi yang bisa dipertimbangkan oleh peternak:
Ini adalah cara paling umum dan seringkali termudah. Pemulung atau tengkulak biasanya membeli ayam afkir dalam jumlah besar dan memiliki jaringan pasar sendiri, baik untuk industri pengolahan daging, rumah makan, maupun pasar tradisional.
Jika peternak memiliki akses dan kemampuan, menjual langsung ke pasar tradisional bisa memberikan margin keuntungan yang lebih baik. Namun, ini memerlukan persiapan logistik dan waktu yang lebih.
Beberapa perusahaan pengolahan daging ayam skala besar menerima ayam afkir sebagai bahan baku. Menjual langsung ke mereka bisa memberikan harga yang lebih stabil jika dilakukan dalam jumlah besar dan memenuhi standar kualitas yang mereka inginkan.
Meskipun jarang, beberapa peternak lain mungkin membeli ayam afkir untuk tujuan ternak ulang dengan tujuan berbeda (misalnya, untuk diolah menjadi pakan ternak lain) atau untuk variasi jenis ternak.
Beberapa konsumen mencari ayam afkir yang dagingnya diyakini lebih bertekstur dan flavorful, mirip dengan ayam kampung. Jika dikelola dengan baik setelah afkir, ayam ini bisa dijual sebagai "ayam kampung super" kepada konsumen langsung yang menghargai kualitas daging.
Agar nilai jual ayam petelur afkir Anda maksimal, pertimbangkan beberapa tips berikut:
Menjual ayam petelur yang sudah tidak produktif memang merupakan tahap akhir dari siklus pemeliharaan. Namun, dengan strategi pemasaran yang tepat dan pemahaman mengenai faktor yang mempengaruhi harganya, peternak tetap dapat memperoleh keuntungan yang layak dari aset mereka ini. Selalu pantau harga pasar lokal Anda dan jalin komunikasi yang baik dengan para pembeli potensial untuk mendapatkan penawaran terbaik.
Hubungi Kami untuk Konsultasi Pemasaran