Fungsi Utama Asam Folat (Vitamin B9) bagi Kesehatan

Sintesis

Asam folat, yang juga dikenal sebagai Vitamin B9 atau Folat (bentuk alami), merupakan nutrisi esensial yang memainkan peran krusial dalam banyak proses biokimia dalam tubuh manusia. Kebutuhan akan asam folat meningkat signifikan pada periode pertumbuhan cepat, seperti masa kehamilan dan perkembangan awal kehidupan.

1. Peran Vital dalam Sintesis Materi Genetik

Salah satu fungsi dari asam folat yang paling mendasar adalah keterlibatannya dalam sintesis dan perbaikan DNA (asam deoksiribonukleat) dan RNA (asam ribonukleat). Untuk memproduksi sel baru dan mengganti sel lama, tubuh memerlukan asam folat agar proses replikasi genetik berjalan sempurna. Tanpa kadar folat yang memadai, pembelahan sel dapat terganggu, yang dapat berakibat fatal pada jaringan yang cepat beregenerasi.

Secara spesifik, folat bertindak sebagai kofaktor penting dalam transfer unit karbon tunggal, yang diperlukan untuk membentuk purin dan pirimidin—blok bangunan dasar dari DNA dan RNA. Ini menunjukkan betapa sentralnya peran folat dalam menjaga integritas kode genetik kita.

2. Dukungan Terhadap Pembentukan Sel Darah Merah

Asam folat sangat erat kaitannya dengan produksi sel darah merah yang sehat di sumsum tulang. Kekurangan folat dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai anemia megaloblastik. Dalam kondisi ini, sel darah merah yang diproduksi menjadi terlalu besar, belum matang (megaloblas), dan tidak berfungsi efektif untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Gejala anemia akibat kekurangan folat meliputi kelelahan ekstrem, pucat, sesak napas, dan penurunan fungsi kognitif. Oleh karena itu, memastikan asupan folat yang cukup sangat penting untuk menjaga sirkulasi darah yang efisien.

3. Perlindungan Optimal Selama Kehamilan

Mungkin fungsi asam folat yang paling terkenal adalah perannya dalam kesehatan ibu dan janin. Suplementasi asam folat sebelum dan selama masa awal kehamilan sangat dianjurkan oleh para ahli kesehatan global.

Folat sangat penting untuk penutupan tabung neural janin, struktur yang akhirnya berkembang menjadi otak dan sumsum tulang belakang bayi. Jika penutupan tabung neural terganggu, dapat menyebabkan cacat lahir serius yang disebut cacat tabung neural (CTN), seperti spina bifida (kelainan tulang belakang) dan anensefali (tidak berkembangnya sebagian besar otak dan tengkorak).

Oleh karena itu, wanita yang merencanakan kehamilan disarankan untuk mengonsumsi setidaknya 400 mikrogram (mcg) asam folat setiap hari, beberapa bulan sebelum pembuahan.

4. Pengaturan Kadar Homosistein

Folat bekerja sama dengan vitamin B12 dan B6 untuk memetabolisme asam amino bernama homosistein. Peningkatan kadar homosistein dalam darah telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner dan stroke.

Asam folat membantu mengubah homosistein menjadi metionin, asam amino yang lebih aman. Dengan menjaga kadar homosistein tetap rendah, asam folat secara tidak langsung memberikan dukungan penting bagi kesehatan pembuluh darah dan jantung.

5. Fungsi Lain dan Sumber Makanan

Selain peran utamanya di atas, asam folat juga berkontribusi pada:

Sumber terbaik asam folat alami meliputi sayuran berdaun hijau gelap (seperti bayam, kangkung), asparagus, brokoli, kacang-kacangan (kacang polong, lentil), alpukat, dan buah jeruk. Di banyak negara, sereal sarapan dan tepung juga diperkaya (difortifikasi) dengan asam folat untuk mencegah defisiensi populasi.

Mengingat betapa beragamnya fungsi dari asam folat dalam pembelahan sel, perkembangan janin, dan kesehatan kardiovaskular, memastikan asupan yang konsisten sangatlah penting bagi semua kelompok usia.