PHP (Hypertext Preprocessor) adalah salah satu bahasa scripting sisi server yang paling populer dan banyak digunakan untuk pengembangan web dinamis. Kekuatan utama PHP terletak pada kemudahannya untuk disematkan langsung ke dalam kode HTML, menjadikannya pilihan ideal bagi para pemula yang ingin segera membuat halaman web interaktif tanpa kurva pembelajaran yang terlalu curam.
Artikel ini akan membahas beberapa contoh PHP sederhana yang mencakup sintaks dasar, variabel, dan struktur kontrol sederhana. Tujuannya adalah memberikan landasan kuat sebelum Anda melangkah ke framework atau proyek yang lebih kompleks.
1. Struktur Dasar Skrip PHP
Setiap kode PHP harus dimulai dengan tag pembuka <?php dan diakhiri dengan tag penutup ?> (meskipun tag penutup sering dihilangkan di akhir file untuk mencegah spasi putih tambahan yang tidak diinginkan).
Mari kita lihat contoh paling dasar, yaitu mencetak teks ke layar menggunakan fungsi echo:
<!DOCTYPE html>
<html lang="id">
<head>
<title>PHP Pertama Saya</title>
</head>
<body>
<h1>Selamat Datang!</h1>
<?php
echo "<p>Ini adalah output dari PHP di dalam HTML.</p>";
?>
</body>
</html>
.php (misalnya, index.php) dan dijalankan melalui server web yang mendukung PHP (seperti Apache dengan XAMPP/WAMP).
2. Bekerja dengan Variabel
Variabel di PHP digunakan untuk menyimpan data. Aturan pentingnya adalah semua variabel harus diawali dengan simbol dolar ($). PHP adalah bahasa yang diketik secara longgar (loosely typed), artinya Anda tidak perlu mendeklarasikan tipe data secara eksplisit.
Contoh Variabel dan Tipe Data Dasar:
<?php
// 1. Variabel String (Teks)
$nama = "Budi Santoso";
// 2. Variabel Integer (Angka Bulat)
$umur = 25;
// 3. Variabel Float (Angka Desimal)
$tinggi = 175.5;
// 4. Variabel Boolean (Benar/Salah)
$aktif = true;
// Menggabungkan dan menampilkan variabel
echo "<h2>Profil Pengguna</h2>";
echo "<p>Nama: " . $nama . "</p>";
echo "<p>Umur: " . $umur . " tahun</p>";
echo "<p>Tinggi: " . $tinggi . " cm</p>";
?>
Penggunaan titik (.) dalam PHP berfungsi sebagai operator penggabungan string (concatenation).
3. Kontrol Alur: If-Else Sederhana
Untuk membuat halaman web menjadi dinamis, kita perlu logika. Pernyataan kondisional if-else adalah cara paling dasar untuk membuat keputusan dalam kode Anda. Mari kita lihat contoh sederhana untuk menentukan apakah seseorang memenuhi syarat usia minimum (misalnya, 18 tahun) untuk mendaftar.
<?php
$usia_pendaftar = 16;
$batas_usia = 18;
echo "<h2>Pengecekan Kelayakan Usia</h2>";
if ($usia_pendaftar >= $batas_usia) {
// Kode ini dieksekusi jika kondisi benar
echo "Selamat! Usia Anda (" . $usia_pendaftar . ") memenuhi syarat.
";
} else {
// Kode ini dieksekusi jika kondisi salah
$kekurangan = $batas_usia - $usia_pendaftar;
echo "Mohon maaf, Anda masih kurang " . $kekurangan . " tahun untuk mendaftar.
";
}
?>
Struktur ini sangat fundamental. Ketika berhadapan dengan data pengguna yang berasal dari formulir (misalnya, menggunakan $_POST atau $_GET), logika if-else ini menjadi tulang punggung validasi dan penampilan konten yang berbeda.
4. Contoh Penggunaan Loop (Perulangan) Sederhana
Perulangan (looping) memungkinkan Anda mengeksekusi blok kode berulang kali. Untuk contoh sederhana, kita akan menggunakan perulangan for untuk mencetak daftar angka.
<?php
echo "<h2>Menghitung Sampai Lima Menggunakan For Loop</h2>";
echo "<ul>";
// Loop dimulai dari 1, berjalan selama $i kurang dari atau sama dengan 5, dan $i bertambah 1 setiap iterasi
for ($i = 1; $i <= 5; $i++) {
echo "<li>Angka ke: " . $i . "</li>";
}
echo "</ul>";
?>
Perulangan for sangat berguna ketika Anda mengetahui persis berapa kali Anda ingin mengulang suatu aksi. Sebagai contoh lain, ketika Anda ingin menampilkan semua item dalam array (koleksi data), perulangan foreach akan lebih efisien.
Kesimpulan Awal
Memahami cara mendeklarasikan variabel, menggunakan fungsi dasar seperti echo, serta mengimplementasikan kontrol alur seperti if-else dan for adalah langkah awal yang krusial dalam penguasaan PHP. Semua contoh PHP sederhana di atas menunjukkan bagaimana PHP berinteraksi dengan HTML untuk menghasilkan konten yang dinamis. Setelah menguasai dasar-dasar ini, Anda bisa mulai menjelajahi koneksi database dan fungsionalitas sisi server yang lebih mendalam.