Bahasa pemrograman Dart telah menjadi pilihan utama, terutama berkat popularitas framework Flutter untuk pengembangan aplikasi lintas platform. Dart dirancang oleh Google dengan filosofi utama: performa tinggi, produktivitas pengembang, dan kemampuan untuk dikompilasi ke berbagai target, termasuk kode mesin (native), JavaScript, dan lainnya. Jika Anda tertarik mempelajari contoh bahasa Dart, artikel ini akan memberikan gambaran dasar yang solid.
Representasi visual sederhana Dart
Setiap program Dart, tidak peduli seberapa sederhana, harus memiliki fungsi main(). Ini adalah titik awal eksekusi aplikasi.
void main() {
// Ini adalah komentar baris tunggal
print('Halo, Dunia! Ini contoh bahasa Dart.');
}
Fungsi print() digunakan untuk menampilkan output ke konsol.
Dart adalah bahasa yang diketik secara kuat (strongly typed), namun mendukung inferensi tipe. Anda bisa mendeklarasikan variabel menggunakan kata kunci var, final, atau const.
var: Tipe data ditentukan saat inisialisasi dan tidak dapat diubah.final: Variabel hanya bisa diinisialisasi sekali.const: Variabel yang nilainya harus diketahui saat kompilasi (compile-time constant).
void main() {
var nama = 'Budi'; // Inferensi tipe (String)
int usia = 25; // Tipe eksplisit (int)
final tanggalLahir = '1998-01-01'; // Nilai final
const PI = 3.14159; // Nilai konstan
print('$nama berusia $usia tahun.');
// tanggalLahir = '1999-01-01'; // Akan error karena final
}
Seperti bahasa modern lainnya, Dart menyediakan struktur kontrol dasar seperti if-else dan for loop.
void main() {
int nilai = 75;
String status;
if (nilai >= 70) {
status = 'Lulus';
} else {
status = 'Remedial';
}
print('Status: $status');
// Contoh For Loop
print('Menghitung mundur:');
for (int i = 3; i > 0; i--) {
print(i);
}
print('Selesai!');
}
Fungsi adalah blok kode yang dapat digunakan kembali. Dart mendukung fungsi dengan tipe kembalian (return type) yang eksplisit atau menggunakan void jika tidak mengembalikan nilai.
// Fungsi yang mengembalikan nilai integer
int tambah(int a, int b) {
return a + b;
}
// Fungsi panah (Arrow Function) untuk ekspresi singkat
double bagi(int a, int b) => a / b;
void main() {
var hasilTambah = tambah(10, 5);
print('Hasil Penjumlahan: $hasilTambah');
var hasilBagi = bagi(10, 4);
print('Hasil Pembagian: $hasilBagi');
}
Penggunaan fungsi panah (=>) sangat umum di Dart, terutama saat berinteraksi dengan Flutter, karena menawarkan sintaks yang lebih ringkas untuk fungsi yang hanya berisi satu ekspresi.
List (mirip array) adalah struktur data yang paling sering digunakan dalam pemrograman Dart. Anda dapat membuat List dengan tipe data spesifik atau membiarkannya dinamis.
void main() {
// List dengan tipe String yang eksplisit
List<String> daftarBuah = ['Apel', 'Jeruk', 'Mangga'];
// Menambahkan elemen
daftarBuah.add('Pisang');
print('Buah pertama: ${daftarBuah[0]}'); // Output: Apel
print('Jumlah buah: ${daftarBuah.length}'); // Output: 4
// Iterasi menggunakan for-in
for (var buah in daftarBuah) {
print('Saya suka $buah');
}
}
Memahami contoh bahasa Dart dasar seperti deklarasi variabel, kontrol aliran, dan fungsi adalah langkah pertama yang krusial. Dart menawarkan sintaks yang bersih dan modern yang sangat mendukung pengembangan aplikasi yang cepat dan efisien, baik itu untuk web, mobile (Flutter), maupun server.