Ilustrasi artistik yang menampilkan siluet Ayam Cemani dengan ciri khas lidah hitamnya.
Ayam Cemani adalah salah satu ras ayam lokal Indonesia yang telah mendunia berkat keunikannya yang luar biasa. Di antara berbagai keistimewaan yang dimilikinya, aspek yang paling mencolok dan sering menjadi pusat perhatian adalah warna lidahnya yang hitam pekat. Fenomena ini tidak hanya sekadar perbedaan warna, tetapi juga menyimpan sisi misteri dan daya tarik tersendiri bagi para penggemar ayam hias, kolektor, maupun peneliti.
Warna hitam pada lidah Ayam Cemani, serta pada bagian tubuh lainnya seperti daging, tulang, dan bahkan organ dalam, disebabkan oleh kondisi genetik yang langka yang disebut fibromelanosis. Kondisi ini memicu produksi melanin yang berlebihan di seluruh tubuh ayam. Melanin adalah pigmen yang memberikan warna pada kulit, rambut, dan mata. Pada Ayam Cemani, gen yang bertanggung jawab untuk fibromelanosis sangat aktif, menyebabkan akumulasi melanin yang ekstrem.
Secara ilmiah, fibromelanosis pada Ayam Cemani dikaitkan dengan mutasi pada gen yang disebut endothelin 3 (EDN3). Gen ini berperan penting dalam perkembangan melanosit, yaitu sel penghasil melanin. Mutasi pada gen EDN3 menyebabkan peningkatan jumlah dan distribusi melanosit di jaringan ayam, termasuk pada lidah, gusi, kaki, kulit, hingga tulang dan organ dalam. Hasilnya adalah tampilan Ayam Cemani yang serba hitam legam, sebuah karakteristik yang menjadikannya sangat istimewa.
Uniknya, meskipun terlihat hitam pekat, lidah Ayam Cemani tetap memiliki tekstur dan fungsi yang sama seperti lidah ayam pada umumnya. Perbedaan utama hanyalah pada warna yang intensif akibat hiperpigmentasi.
Selain lidah hitam, Ayam Cemani memiliki serangkaian ciri khas lain yang menjadikannya berbeda dari ayam ras lainnya:
Ayam Cemani berasal dari daerah pedesaan di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia. Nama "Cemani" sendiri merujuk pada desa tempat ayam ini pertama kali dikembangkan dan dipopulerkan. Sejak dahulu, Ayam Cemani telah dikenal oleh masyarakat lokal, seringkali dikaitkan dengan kepercayaan mistis dan dianggap memiliki kekuatan magis. Dipercaya, ayam ini dulunya dipelihara oleh para bangsawan dan tokoh spiritual untuk ritual atau sebagai hewan peliharaan kesayangan.
Di luar Indonesia, Ayam Cemani mulai dikenal luas pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21. Keunikannya membuatnya menjadi komoditas yang sangat dicari di pasar internasional, terutama di Eropa dan Amerika Utara, di mana ia dihargai sebagai ayam hias yang eksotis dan langka. Harga Ayam Cemani di pasar global bisa mencapai ratusan bahkan ribuan dolar, menjadikannya salah satu ras ayam termahal di dunia.
Perawatan Ayam Cemani sebenarnya tidak jauh berbeda dengan ayam pada umumnya. Mereka membutuhkan pakan yang bergizi, air bersih, kandang yang nyaman, dan perlindungan dari predator. Namun, karena nilai ekonomis dan keunikannya, banyak peternak memberikan perhatian ekstra untuk menjaga kualitas genetik dan kesehatan ayam mereka.
Nilai Ayam Cemani tidak hanya terletak pada fisiknya yang unik, tetapi juga pada nilai budaya dan mistis yang melekat padanya. Di beberapa daerah, Ayam Cemani masih dipercaya memiliki khasiat tertentu, meskipun klaim ini lebih bersifat tradisional dan belum terbukti secara ilmiah.
Dengan segala keunikannya, mulai dari lidah hitam legam hingga aura mistis yang menyelimutinya, Ayam Cemani terus menjadi daya tarik yang memukau. Ia bukan sekadar ayam biasa, melainkan sebuah mahakarya alam yang mewakili kekayaan hayati Indonesia dan menyimpan cerita yang tak lekang oleh waktu.