Ternak ayam broiler menjadi salah satu pilihan yang menarik bagi peternak pemula maupun yang sudah berpengalaman. Keunggulan ayam broiler terletak pada masa pertumbuhannya yang relatif cepat dan potensi keuntungan yang menjanjikan. Bagi Anda yang ingin memulai dengan skala kecil, misalnya cara ternak ayam broiler 100 ekor, artikel ini akan mengupas tuntas langkah-langkah penting yang perlu diperhatikan agar usaha Anda berjalan lancar dan sukses.
Sebelum Anda membeli 100 ekor DOC (Day Old Chick) atau anak ayam umur sehari, persiapan matang adalah kunci utama. Kesalahan dalam tahap ini dapat berakibat fatal pada kelangsungan hidup dan pertumbuhan ayam.
Lokasi kandang harus strategis, terhindar dari kebisingan, polusi, dan jauh dari pemukiman penduduk. Pastikan sirkulasi udara di area kandang baik, namun terhindar dari angin kencang secara langsung. Akses jalan yang baik juga penting untuk memudahkan transportasi pakan dan hasil panen.
Untuk 100 ekor ayam broiler, ukuran kandang yang ideal adalah sekitar 2m x 3m atau 3m x 4m. Tinggi kandang sebaiknya antara 2 hingga 2.5 meter. Gunakan bahan yang mudah dibersihkan dan diisolasi dengan baik. Lantai kandang sebaiknya dilapisi sekam atau serutan kayu yang kering dan bersih sebagai alas (litter). Pastikan kandang memiliki ventilasi yang memadai. Untuk ayam broiler, sistem kandang litter adalah yang paling umum digunakan.
Setelah kandang siap dan semua perlengkapan tersedia, saatnya fokus pada manajemen pemeliharaan harian.
Pilihlah DOC dari sumber yang terpercaya dan memiliki kualitas baik. Saat DOC tiba di kandang, segera masukkan ke dalam brooder yang sudah dihangatkan. Pastikan suhu awal sekitar 32-35°C. Berikan minum yang dicampur vitamin atau elektrolit untuk mengurangi stres pasca perjalanan.
Pakan ayam broiler dibagi menjadi beberapa fase, yaitu Starter (0-14 hari), Finisher (15 hari sampai panen). Kualitas pakan sangat mempengaruhi pertumbuhan ayam. Berikan pakan sesuai kebutuhan dan jangan sampai kehabisan. Frekuensi pemberian pakan biasanya 3-4 kali sehari untuk ayam muda, dan bisa ditingkatkan sesuai kebutuhan.
Suhu adalah faktor krusial. Suhu brooder harus diturunkan secara bertahap seiring bertambahnya usia ayam.
Litter harus selalu dijaga tetap kering dan gembur. Kotoran ayam yang menumpuk dan basah dapat menjadi sumber penyakit. Taburkan litter baru jika diperlukan dan aduk secara berkala agar sirkulasi udara tetap baik.
Kebersihan adalah kunci utama pencegahan penyakit. Lakukan sanitasi kandang secara rutin. Siapkan obat-obatan atau vitamin yang diperlukan. Perhatikan tanda-tanda awal penyakit pada ayam, seperti lesu, nafsu makan menurun, atau perubahan pada kotoran. Segera pisahkan ayam yang sakit agar tidak menular ke yang lain dan konsultasikan dengan dokter hewan jika diperlukan.
Ayam broiler biasanya siap panen pada usia 25-35 hari, tergantung pada jenis strain dan performa pertumbuhan. Pada usia ini, bobot ayam broiler bisa mencapai 1.5 hingga 2 kg per ekor. Sebelum panen, pastikan Anda sudah memiliki pasar yang jelas. Anda bisa menjual langsung ke pasar tradisional, rumah makan, restoran, atau agen pemotong ayam. Menjual secara borongan kepada agen biasanya lebih mudah, namun harga per kg mungkin sedikit lebih rendah.
Memulai cara ternak ayam broiler 100 ekor membutuhkan perencanaan yang matang, ketelitian dalam manajemen, dan kesabaran. Dengan mengikuti panduan di atas, Anda dapat meminimalkan risiko kegagalan dan memaksimalkan potensi keuntungan dari usaha peternakan ayam broiler skala kecil. Kunci utama adalah konsistensi dalam perawatan, kebersihan, serta perhatian terhadap kebutuhan nutrisi dan lingkungan ayam.