Merawat ayam potong secara efektif adalah kunci utama untuk memastikan pertumbuhan yang optimal, kesehatan yang terjaga, dan pencapaian usia panen yang sesuai target. Peternak yang berpengalaman tahu bahwa keberhasilan usaha ini sangat bergantung pada perhatian detail terhadap berbagai aspek perawatan. Artikel ini akan mengulas langkah-langkah penting dalam cara merawat ayam potong agar tumbuh sehat dan siap panen tepat waktu.
Langkah pertama dan paling krusial adalah memilih bibit (DOC - Day Old Chick) yang berkualitas dari penetas terpercaya. Bibit yang sehat memiliki ciri-ciri aktif bergerak, pusar kering, tidak cacat, dan berbulu bersih. Bibit unggul akan memiliki potensi genetik yang baik untuk pertumbuhan cepat dan resistensi terhadap penyakit. Hindari bibit yang terlihat lesu, lemah, atau menunjukkan tanda-tanda kelainan.
Kandang yang bersih, kering, dan aman sangat vital. Kepadatan kandang harus diperhatikan agar ayam tidak terlalu sesak, yang dapat menyebabkan stres dan penyebaran penyakit. Luas kandang yang ideal biasanya sekitar 10-12 ekor per meter persegi, namun ini dapat bervariasi tergantung pada fase pertumbuhan ayam. Pastikan ventilasi udara lancar namun tidak menimbulkan angin kencang langsung mengenai ayam. Penggunaan alas kandang (litter) yang kering dan menyerap seperti sekam padi atau serutan kayu juga penting.
Ayam potong, terutama di awal masa pertumbuhan (starter), sangat rentan terhadap perubahan suhu. DOC membutuhkan suhu yang lebih hangat, sekitar 32-35°C pada minggu pertama. Suhu ini kemudian diturunkan secara bertahap setiap minggu. Penggunaan pemanas seperti lampu bohlam atau pemanas gas sangat diperlukan. Pantau suhu secara berkala dan sesuaikan dengan perilaku ayam. Jika ayam bergerombol di bawah pemanas, suhu terlalu dingin. Jika ayam menyebar dan terlihat kepanasan, suhu terlalu tinggi.
Air minum harus selalu tersedia dalam jumlah yang cukup dan kebersihannya terjaga. Gunakan wadah minum yang sesuai dengan usia ayam dan mudah dijangkau. Lakukan pembersihan wadah minum secara rutin setiap hari untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan alga. Kualitas air minum yang baik akan mendukung metabolisme dan pencernaan ayam.
Pakan adalah komponen terbesar dalam biaya operasional peternakan ayam potong. Pilihlah pakan komersial yang diformulasikan khusus untuk ayam potong sesuai dengan fase pertumbuhannya (starter, grower, finisher). Kualitas pakan sangat menentukan laju pertumbuhan dan efisiensi pakan. Berikan pakan secara teratur sesuai dengan jadwal dan kebutuhan ayam. Hindari pemberian pakan berlebih yang bisa terbuang atau menggumpal, serta pakan yang kurang. Cek pakan setiap waktu.
Kesehatan ayam adalah prioritas utama. Lakukan program vaksinasi sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh dinas peternakan setempat atau dokter hewan. Amati kondisi ayam setiap hari. Jika ada ayam yang menunjukkan gejala sakit seperti lesu, nafsu makan berkurang, diare, atau gangguan pernapasan, segera pisahkan ayam tersebut untuk mencegah penularan. Konsultasikan dengan ahli jika diperlukan.
Biosekuriti adalah tindakan pencegahan agar penyakit tidak masuk ke area peternakan. Ini mencakup pembatasan akses orang atau kendaraan yang tidak berkepentingan, desinfeksi sepatu atau alas kaki sebelum masuk kandang, serta pemisahan antara ayam sehat dan ayam yang baru datang atau sakit.
Pantau bobot dan jumlah konsumsi pakan ayam secara berkala. Data ini penting untuk mengevaluasi efektivitas program pemberian pakan dan mendeteksi dini jika ada masalah pertumbuhan. Catat setiap data perkembangan ayam untuk menjadi bahan evaluasi di masa mendatang.
Dengan menerapkan cara merawat ayam potong yang benar dan konsisten, peternak dapat meminimalkan risiko kerugian, meningkatkan produktivitas, dan meraih keuntungan yang maksimal dari usaha peternakan ayam potong. Perhatian terhadap detail, kebersihan, dan kesehatan adalah kunci sukses dalam beternak ayam potong.