Cara Merawat DOC Ayam Broiler: Panduan Lengkap untuk Pertumbuhan Optimal
Memelihara ayam broiler membutuhkan perhatian khusus sejak hari pertama kedatangan anak ayam (DOC). DOC atau Day Old Chick adalah fase paling krusial dalam siklus hidup ayam broiler. Kualitas penanganan dan perawatan pada tahap awal ini akan sangat menentukan kesehatan, pertumbuhan, dan produktivitas ayam hingga masa panen. Kesalahan dalam perawatan DOC dapat menyebabkan kerugian signifikan, mulai dari tingginya angka kematian, pertumbuhan yang lambat, hingga meningkatnya kerentanan terhadap penyakit.
Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang cara merawat DOC ayam broiler agar tumbuh sehat, kuat, dan mencapai potensi maksimalnya. Kami akan membahas berbagai aspek penting yang perlu diperhatikan oleh setiap peternak, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman.
1. Persiapan Kandang yang Matang
Sebelum DOC tiba, kandang harus sudah disiapkan dengan sempurna. Persiapan kandang yang baik adalah fondasi utama dalam keberhasilan perawatan DOC:
- Kebersihan dan Sanitasi: Kandang harus dibersihkan total dari sisa kotoran, bulu, dan material sebelumnya. Lakukan desinfeksi menyeluruh menggunakan bahan kimia yang aman dan efektif untuk membunuh patogen.
- Kondisi Suhu dan Kelembaban: DOC sangat sensitif terhadap perubahan suhu. Suhu ideal untuk DOC adalah sekitar 30-33°C pada minggu pertama, yang kemudian diturunkan secara bertahap setiap minggu. Gunakan pemanas (brooder) seperti bohlam panas atau pemanas gas untuk menjaga suhu. Kelembaban ideal berkisar antara 50-60%.
- Ventilasi yang Cukup: Pastikan sirkulasi udara dalam kandang baik tanpa menimbulkan angin kencang langsung mengenai DOC. Ventilasi yang buruk dapat menyebabkan penumpukan amonia dan kelembaban tinggi, yang berbahaya bagi kesehatan pernapasan DOC.
- Litter (Alas Kandang): Gunakan litter yang kering, bersih, dan menyerap kelembaban seperti sekam padi, serutan kayu, atau alas khusus lainnya. Litter yang baik membantu menjaga kehangatan dan kesehatan kaki DOC. Pastikan ketebalan litter cukup untuk mencegah dingin dari lantai.
- Peralatan: Siapkan tempat pakan dan tempat minum yang sesuai dengan jumlah DOC. Peralatan ini harus bersih dan mudah dijangkau oleh DOC. Sebaiknya gunakan tempat pakan dan minum yang didesain khusus untuk DOC agar mereka tidak kesulitan mengaksesnya.
2. Pengaturan Suhu dan Pemanasan (Brooding)
Fase brooding adalah periode paling kritis untuk menjaga suhu tubuh DOC. Induk ayam tidak ada untuk menghangatkan mereka, sehingga peran brooder sangat vital. Pengaturan suhu harus dilakukan dengan cermat:
- Suhu Awal: Pada hari pertama, suhu di bawah brooder harus mencapai 30-33°C. Gunakan termometer untuk memantau suhu secara akurat.
- Observasi Perilaku DOC: Perhatikan posisi DOC. Jika mereka berkumpul rapat di bawah brooder, berarti suhu terlalu dingin. Jika mereka menyebar menjauhi brooder, berarti suhu terlalu panas. Jika mereka tersebar merata di sekitar brooder, suhu sudah ideal.
- Penurunan Suhu Bertahap: Setiap minggu, turunkan suhu brooder sekitar 2-3°C, menyesuaikan dengan usia dan penyesuaian DOC terhadap lingkungan.
- Area Brooding Terbatas: Batasi area brooding di minggu pertama untuk memastikan DOC tetap dekat dengan sumber panas dan pakan/minum. Gunakan penghalang seperti papan sirkel (chick guard).
3. Ketersediaan Pakan dan Air Minum
Asupan pakan dan air minum yang cukup dan berkualitas adalah kunci pertumbuhan optimal:
- Air Minum Segar: Sediakan air minum yang bersih, segar, dan pada suhu yang tepat (tidak terlalu dingin). Ganti air minum secara rutin minimal dua kali sehari. Pada hari pertama, tambahkan glukosa dan vitamin untuk memberikan energi awal dan mengurangi stres akibat perjalanan.
- Pakan Berkualitas: Gunakan pakan starter khusus untuk DOC ayam broiler yang mengandung nutrisi lengkap sesuai kebutuhan. Pakan harus mudah dicerna dan memiliki kadar protein yang sesuai.
- Frekuensi Pemberian Pakan: Berikan pakan dalam jumlah kecil namun sering, terutama di hari-hari awal, untuk mendorong nafsu makan dan memastikan ketersediaan pakan setiap saat. Sebarkan sedikit pakan di atas kertas koran atau alas khusus di sekitar brooder pada hari pertama untuk merangsang DOC makan.
- Penempatan Pakan dan Minum: Pastikan tempat pakan dan minum mudah dijangkau. Tinggikan tempat pakan dan minum seiring dengan pertumbuhan ayam agar sesuai dengan ketinggian punggung mereka.
4. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kesehatan DOC harus menjadi prioritas utama. Pencegahan lebih baik daripada pengobatan:
- Biosekuriti Ketat: Terapkan protokol biosekuriti yang ketat untuk mencegah masuknya penyakit ke kandang. Ini termasuk pembatasan akses orang, sterilisasi kendaraan, dan kebersihan alas kaki.
- Vaksinasi (jika diperlukan): Ikuti program vaksinasi yang direkomendasikan oleh dokter hewan atau penyuluh peternakan.
- Observasi Harian: Amati perilaku DOC setiap hari. Perhatikan tanda-tanda penyakit seperti lesu, nafsu makan berkurang, diare, kesulitan bernapas, atau kelainan fisik lainnya.
- Tindakan Cepat: Jika ditemukan DOC yang sakit, segera pisahkan dari kelompok sehat untuk mencegah penyebaran penyakit dan konsultasikan dengan ahli peternakan atau dokter hewan.
5. Pengelolaan Lingkungan dan Kenyamanan
Kenyamanan DOC juga mempengaruhi nafsu makan dan pertumbuhannya:
- Kepadatan Kandang: Hindari kepadatan kandang yang berlebihan. Kepadatan yang tepat memastikan setiap ayam memiliki ruang yang cukup untuk bergerak, makan, minum, dan beristirahat.
- Pencahayaan: Berikan pencahayaan yang cukup, terutama di awal. Lampu yang redup dapat membantu menenangkan ayam dan mendorong mereka untuk makan serta minum.
- Manajemen Limbah: Jaga kebersihan kandang dari kotoran dan sisa pakan yang membusuk untuk mencegah tumbuhnya bakteri patogen dan bau tidak sedap.
Kesimpulan
Merawat DOC ayam broiler adalah sebuah seni yang memadukan ketelitian, pengetahuan, dan kesabaran. Dengan memahami dan menerapkan panduan ini secara konsisten, mulai dari persiapan kandang, pengaturan suhu, penyediaan pakan dan air, pencegahan penyakit, hingga menjaga kenyamanan lingkungan, Anda telah meletakkan dasar yang kuat untuk keberhasilan budidaya ayam broiler. Perhatian pada setiap detail di fase awal ini akan membuahkan hasil yang optimal di masa panen.