Hidup modern sering kali terasa seperti perlombaan maraton tanpa akhir. Kita dibombardir oleh pilihan, tugas, dan informasi yang membuat kita merasa lelah bahkan sebelum hari dimulai. Namun, mempermudah hidup bukanlah tentang menjadi malas atau mengabaikan tanggung jawab; ini adalah tentang seni menghilangkan gesekan yang tidak perlu—mengurangi hambatan antara niat dan tindakan. Dengan beberapa penyesuaian strategis, kita dapat menciptakan ruang mental dan fisik untuk hal-hal yang benar-benar penting.
Langkah pertama dalam mempermudah hidup adalah memahami apa yang paling penting bagi Anda. Seringkali, kita membuang energi pada hal-hal yang tidak memberikan nilai signifikan. Terapkan aturan sederhana: Kurangi, Sederhanakan, dan Otomatisasi.
Dunia digital adalah salah satu sumber gesekan terbesar saat ini. Notifikasi yang tak henti-hentinya dan kotak masuk yang penuh dapat merampas fokus Anda. Untuk mempermudah hidup, Anda harus menjadi penguasa notifikasi, bukan budaknya.
Matikan hampir semua notifikasi yang tidak bersifat urgensi personal (misalnya, SMS dari keluarga). Alokasikan waktu spesifik—misalnya, jam 10 pagi dan 3 sore—untuk memeriksa email dan media sosial. Dengan membatasi waktu interaksi digital, Anda mengklaim kembali waktu produktif Anda. Selain itu, bersihkan langganan email yang tidak pernah Anda baca. Setiap email yang masuk adalah potensi tugas kecil yang menguras pikiran.
Bagaimana Anda memulai hari sering kali menentukan bagaimana sisa hari itu berjalan. Kekacauan di pagi hari akan menghasilkan hari yang kacau. Tujuan utama ritual pagi adalah menghilangkan proses pengambilan keputusan sebanyak mungkin.
Persiapan Malam Hari adalah kuncinya. Siapkan pakaian yang akan dikenakan, bekal makan siang, dan letakkan kunci/dompet di tempat yang sudah ditentukan. Ketika Anda bangun, Anda tidak perlu berpikir keras. Anda hanya perlu mengikuti alur yang telah ditetapkan. Mungkin itu adalah 15 menit meditasi singkat, membaca, atau sekadar menikmati kopi tanpa terburu-buru. Ritual yang mulus menciptakan momentum positif.
Mempermudah hidup bukan berarti melakukan semuanya sendiri. Jika sebuah tugas dapat dilakukan oleh orang lain—baik itu anggota keluarga, kolega, atau layanan profesional—maka tugas itu harus didelegasikan atau dialihdayakan.
Dalam konteks rumah tangga, pertimbangkan layanan kebersihan berkala jika anggaran memungkinkan. Di tempat kerja, identifikasi tugas-tugas yang repetitif dan berikan kepada asisten atau gunakan perangkat lunak otomatisasi. Ini membebaskan kapasitas kognitif Anda untuk pekerjaan yang membutuhkan kreativitas dan pemikiran strategis tingkat tinggi. Ingat, waktu Anda adalah sumber daya paling berharga.
Paradoksnya, terkadang mempermudah hidup justru memerlukan usaha di awal, terutama dalam menjaga fondasi kesehatan. Ketika tubuh dan pikiran lelah, tugas yang seharusnya mudah terasa sangat berat.
Pada akhirnya, mempermudah hidup adalah sebuah perjalanan berkelanjutan dalam memilah apa yang penting dan membuang yang tidak. Ini tentang menciptakan sistem yang bekerja untuk Anda, bukan sistem yang mengharuskan Anda terus-menerus berjuang melawannya. Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana ini, Anda akan menemukan bahwa beban kehidupan terasa lebih ringan dan Anda memiliki lebih banyak energi untuk menikmati aliran kehidupan itu sendiri.