Mengupas Bahasa Pemrograman di Balik Raksasa E-commerce Indonesia

Ilustrasi Koneksi Data dan Kode API Data Backend Logic

Tokopedia, sebagai salah satu marketplace terbesar dan paling krusial di Indonesia, mengelola jutaan transaksi, data pengguna, dan produk setiap harinya. Di balik antarmuka yang mulus dan performa yang cepat, terdapat infrastruktur teknologi yang sangat kompleks. Pertanyaan yang sering muncul di kalangan pengembang dan pemerhati teknologi adalah: bahasa pemrograman apa yang digunakan Tokopedia untuk menopang semua sistemnya?

Sama seperti raksasa teknologi global lainnya, Tokopedia kemungkinan besar mengadopsi pendekatan polyglot programming. Ini berarti mereka tidak bergantung pada satu bahasa tunggal, melainkan memanfaatkan keunggulan spesifik dari berbagai bahasa untuk tugas yang berbeda dalam arsitektur layanan mikro (microservices) mereka yang terdistribusi.

Dominasi Bahasa di Sisi Backend

Inti dari setiap platform e-commerce adalah logika bisnis (backend) yang menangani pesanan, inventaris, pembayaran, dan otentikasi. Untuk tugas-tugas berat yang membutuhkan kecepatan, konkurensi tinggi, dan skalabilitas masif, beberapa bahasa menjadi kandidat utama:

Go (Golang)

Go, yang dikembangkan oleh Google, adalah pilihan yang sangat populer di kalangan perusahaan yang bergerak di bidang skalabilitas tinggi. Fitur konkurensi bawaannya melalui goroutine menjadikannya ideal untuk membangun layanan API berkinerja tinggi yang dapat menangani ribuan permintaan secara bersamaan. Banyak layanan inti yang menuntut respons cepat di Tokopedia, seperti layanan notifikasi atau manajemen sesi, kemungkinan besar diimplementasikan menggunakan Go.

Java

Meskipun tergolong "lebih tua" dibandingkan Go atau Node.js, Java tetap menjadi tulang punggung industri enterprise. Stabilitas, ekosistem yang matang, dan kemampuan Java Virtual Machine (JVM) untuk menangani beban berat menjadikannya pilihan aman untuk modul-modul bisnis yang memerlukan keandalan absolut dan pemrosesan data yang kompleks. Layanan keuangan atau sistem inventaris skala besar sering kali ditulis dalam Java.

Python

Meskipun mungkin bukan bahasa utama untuk layanan transaksi real-time, Python memainkan peran vital dalam area lain. Karena kemudahannya dalam pengembangan cepat, Python sering digunakan untuk analisis data besar (Big Data), machine learning (seperti rekomendasi produk), dan skrip otomatisasi operasional.

Frontend dan Pengalaman Pengguna

Dari perspektif pengguna, bahasa yang paling terlihat adalah yang menentukan tampilan dan interaksi di browser atau aplikasi seluler.

Infrastruktur dan Lain-lain

Di luar logika aplikasi utama, bahasa lain ikut berperan dalam ekosistem teknologi Tokopedia. Misalnya, untuk manajemen infrastruktur sebagai kode (IaC), mereka mungkin menggunakan bahasa skrip seperti Ruby (terutama jika menggunakan Chef/Puppet) atau bahasa konfigurasi yang berfokus pada infrastruktur. Selain itu, SQL (atau dialek spesifik seperti PostgreSQL atau MySQL) adalah esensial untuk interaksi dengan database relasional.

Kesimpulannya, tidak ada satu pun bahasa pemrograman yang menjadi "bahasa resmi" Tokopedia. Sebaliknya, mereka membangun arsitektur modern di mana setiap komponen dipilih berdasarkan bahasa yang paling efisien untuk menjalankan fungsinya—sebuah bukti dari filosofi rekayasa perangkat lunak yang berorientasi pada kinerja dan skalabilitas maksimal.

Memahami tumpukan teknologi (tech stack) ini membantu menjelaskan bagaimana Tokopedia mampu mempertahankan layanan cepat meskipun menghadapi lonjakan trafik yang luar biasa, terutama saat ada kampanye besar seperti Harbolnas. Penggunaan beragam bahasa memungkinkan tim untuk berinovasi tanpa terikat pada satu keterbatasan teknologi saja.