Representasi visual dari konsep logika komputasi awal.
Ketika berbicara tentang bahasa pemrograman tertua, kita harus membedakan antara instruksi mesin (kode biner yang dipahami langsung oleh perangkat keras) dan bahasa tingkat tinggi yang memungkinkan programer menulis perintah dengan cara yang lebih abstrak. Namun, jika kita menelusuri akar digital, konsep pemrograman sudah ada jauh sebelum komputer elektronik modern seperti yang kita kenal. Mesin analitik Charles Babbage yang dirancang pada pertengahan abad ke-19 sering disebut sebagai titik tolak konsep pemrograman yang terstruktur, meskipun mesin tersebut tidak pernah selesai dibangun sepenuhnya.
Peran Ada Lovelace dalam konteks ini sangat krusial. Ia diakui sebagai programer komputer pertama karena menulis algoritma yang dirancang untuk diproses oleh Mesin Analitik. Meskipun ini bukanlah bahasa pemrograman modern, ini adalah instruksi terperinci yang melampaui sekadar kalkulasi aritmatika.
Seiring berkembangnya komputer elektronik seperti ENIAC dan UNIVAC, kebutuhan akan cara yang lebih efisien untuk memberikan instruksi menjadi mendesak. Awalnya, pemrograman dilakukan secara 'hardwiring'—mengubah kabel fisik—atau menggunakan kode mesin (serangkaian angka biner). Ini sangat rawan kesalahan dan memakan waktu. Bahasa pemrograman pertama yang benar-benar terstruktur muncul sebagai upaya untuk menjembatani kesenjangan antara manusia dan mesin.
Salah satu kandidat terkuat untuk bahasa pemrograman tingkat rendah (selain kode mesin) adalah Assembly Language. Bahasa ini menggunakan singkatan mnemonik (seperti ADD, SUB, JMP) untuk mewakili instruksi biner. Meskipun masih sangat terkait erat dengan arsitektur prosesor tertentu, Assembly mewakili langkah besar menjauh dari manipulasi langsung sakelar dan kabel. Bahasa ini adalah bahasa komputasi yang secara sistematis dikembangkan pertama kali untuk mempermudah penulisan kode yang dapat dieksekusi langsung oleh CPU.
Namun, jika yang dimaksud adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang dikompilasi dan masih memiliki jejak signifikan hingga hari ini, maka FORTRAN (Formula Translation) adalah jawabannya. Dikembangkan oleh tim IBM yang dipimpin oleh John Backus dan dirilis secara resmi pada pertengahan dekade 1950-an, FORTRAN adalah revolusioner. Tujuannya adalah memungkinkan ilmuwan dan insinyur menulis program menggunakan notasi matematika yang lebih akrab, tanpa harus berurusan langsung dengan register memori atau kode Assembly yang rumit.
FORTRAN memungkinkan portabilitas instruksi yang lebih baik dan secara drastis mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk membuat perangkat lunak yang kompleks. Keberhasilannya membuktikan bahwa kompilator—program yang menerjemahkan kode tingkat tinggi menjadi kode mesin—dapat menghasilkan kode yang hampir seefisien kode yang ditulis tangan oleh para ahli Assembly. Inovasi ini membuka jalan bagi semua bahasa pemrograman modern lainnya yang kita gunakan saat ini.
Bersamaan dengan FORTRAN, bahasa lain mulai muncul dengan fokus yang berbeda. LISP (List Processing), yang dikembangkan oleh John McCarthy di akhir dekade 1950-an, menjadi penting karena pendekatannya yang radikal terhadap pemrosesan data simbolik, bukan hanya angka. LISP menjadi tulang punggung penelitian kecerdasan buatan (AI) selama beberapa dekade dan memperkenalkan konsep seperti fungsi rekursif dan garbage collection, yang kini menjadi standar dalam banyak bahasa.
Sementara itu, untuk ranah bisnis, COBOL (Common Business-Oriented Language) muncul. Dikembangkan dengan fokus pada kemudahan keterbacaan dan pemrosesan file data dalam jumlah besar, COBOL menjadi bahasa standar untuk transaksi keuangan dan administrasi pemerintahan. Meskipun sering dianggap kuno, COBOL merupakan salah satu bahasa pemrograman yang paling lama bertahan dalam penggunaan aktif di sistem warisan (legacy systems) di seluruh dunia.
Kesimpulannya, meskipun bahasa mesin dan Assembly adalah yang paling awal berinteraksi langsung dengan perangkat keras, FORTRAN adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi pertama yang benar-benar sukses dan terstandarisasi, mengubah lanskap komputasi selamanya. Jejaknya masih terlihat dalam bahasa-bahasa teknis saat ini, membuktikan ketangguhan desain fundamentalnya. Evolusi dari kode biner ke sintaks yang lebih manusiawi adalah perjalanan epik yang membentuk dunia digital kita.