Dunia pengembangan perangkat lunak dipenuhi dengan berbagai bahasa pemrograman, masing-masing dengan filosofi, sintaksis, dan kegunaannya sendiri. Namun, ada kategori bahasa yang secara konsisten dianggap menimbulkan kurva pembelajaran yang curam dan kompleksitas implementasi yang tinggi. Menentukan bahasa pemrograman "paling susah" seringkali subjektif, bergantung pada latar belakang programmer tersebut, namun beberapa kandidat menonjol karena abstraksi yang ekstrem, kurangnya dokumentasi yang ramah, atau desain yang menantang logika manusiawi.
Kesulitan sebuah bahasa biasanya bukan hanya soal banyaknya kata kunci. Faktor utama meliputi:
Haskell sering disebut sebagai pelopor dalam hal kesulitan untuk pemula yang terbiasa dengan bahasa imperatif. Haskell adalah bahasa pemrograman fungsional murni. Ini berarti program disusun sebagai evaluasi fungsi matematika dan menghindari perubahan status (state) serta data yang dapat diubah (mutable data). Konsep Monad dalam Haskell adalah salah satu topik paling menakutkan bagi pendatang baru. Monad digunakan untuk menangani efek samping (seperti I/O) dalam lingkungan yang secara inheren murni, memerlukan pemahaman mendalam tentang teori kategori.
Berbeda dengan Haskell yang sulit karena alasan akademis, Malbolge dirancang secara sengaja untuk menjadi bahasa pemrograman paling sulit yang pernah dibuat—sebuah bahasa "esoterik". Tujuannya adalah membuat program yang berfungsi (mencetak "Hello, World!") hampir tidak mungkin ditulis. Malbolge menggunakan sistem angka berbasis 3 dan operasi rotasi serta enkripsi yang kompleks. Menulis program sederhana di Malbolge memerlukan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun bagi para ahli komputer.
Brainfuck adalah contoh ekstrem lain dari bahasa esoterik. Bahasa ini hanya memiliki delapan perintah sederhana (seperti inkremen, dekremen, pindah pointer). Meskipun memiliki daya komputasi penuh (Turing-complete), sintaksisnya yang sangat minimalis memaksa programmer untuk membangun logika yang sangat rumit dari serangkaian instruksi dasar yang sangat panjang. Membaca kode Brainfuck seringkali terlihat seperti deretan karakter acak.
Assembly adalah bahasa tingkat sangat rendah yang berhubungan langsung dengan instruksi mesin CPU. Kesulitannya terletak pada perlunya pemahaman mendalam tentang arsitektur perangkat keras, registri, memori alamat fisik, dan bagaimana instruksi dasar seperti `MOV`, `ADD`, atau `JMP` berinteraksi. Tidak ada abstraksi; programmer harus mengelola setiap siklus eksekusi secara manual. Kesalahan sekecil apa pun dapat merusak seluruh tumpukan program.
Meskipun bahasa-bahasa ini menantang, mereka seringkali membuka wawasan baru tentang cara kerja komputasi. Haskell, misalnya, telah menginspirasi fitur-fitur fungsional dalam bahasa populer seperti JavaScript dan Java. Sementara itu, studi tentang bahasa esoterik seperti Malbolge membantu para peneliti memahami batas-batas kompleksitas komputasi.
Pada akhirnya, "kesulitan" adalah medan pertempuran antara keindahan teoritis dan kepraktisan sehari-hari. Programmer profesional mungkin menganggap Assembly sulit karena tedium manualnya, sementara mahasiswa baru mungkin menemukan konsep fungsional murni Haskell sebagai penghalang intelektual terbesar. Namun, satu hal yang pasti: bahasa-bahasa ini mendorong batas kemampuan kognitif dan menunjukkan betapa beragamnya cara manusia dapat memerintahkan mesin.
Memahami kompleksitas yang melekat pada bahasa pemrograman paling susah memberikan apresiasi yang lebih besar terhadap sintaksis yang lebih bersih dan abstraksi yang ditawarkan oleh bahasa modern seperti Python atau Go. Setiap bahasa memiliki tempatnya, namun yang paling sulit seringkali adalah yang paling mendefinisikan ulang cara kita berpikir tentang komputasi.