Gambar: Simbol telur ayam
Memelihara ayam petelur bisa menjadi kegiatan yang menguntungkan, namun kadang kala peternak dihadapkan pada masalah klasik: ayam petelur yang mendadak enggan atau berhenti bertelur. Kondisi ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran dan kerugian. Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan ayam petelur tidak berproduksi optimal, mulai dari nutrisi, lingkungan, hingga kondisi kesehatan. Memahami penyebabnya adalah langkah awal untuk menemukan solusi yang tepat.
Sebelum membahas solusinya, mari kita kenali beberapa penyebab paling umum mengapa ayam petelur Anda mungkin tidak bertelur:
Setelah mengetahui potensi penyebabnya, berikut adalah cara-cara yang bisa Anda terapkan untuk mengatasi ayam petelur yang tidak bertelur:
Pakan adalah kunci utama produksi telur. Pastikan pakan yang Anda berikan memiliki kandungan nutrisi yang seimbang, terutama:
Hindari pemberian pakan sisa makanan rumah tangga yang kurang nutrisi atau berpotensi mengandung zat berbahaya. Jika perlu, konsultasikan dengan ahli nutrisi ternak atau penyedia pakan terpercaya.
Lingkungan yang nyaman adalah prasyarat ayam merasa aman dan sehat untuk berproduksi. Perhatikan hal-hal berikut:
Ayam petelur membutuhkan setidaknya 14-16 jam cahaya per hari untuk merangsang produksi hormon yang diperlukan untuk bertelur. Gunakan lampu penerangan di kandang untuk menambah durasi cahaya, terutama saat musim hujan atau ketika intensitas cahaya matahari berkurang. Mulailah pencahayaan secara bertahap jika sebelumnya kurang.
Amati kondisi fisik ayam Anda setiap hari. Perhatikan tanda-tanda lesu, nafsu makan menurun, perubahan kotoran, atau gejala penyakit lainnya. Segera pisahkan ayam yang terlihat sakit untuk mencegah penyebaran dan berikan pengobatan yang sesuai. Pemberian obat cacing secara berkala juga penting untuk menjaga kesehatan pencernaan.
Jika ayam Anda sedang dalam fase molting, bersabarlah. Proses ini bisa memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan. Selama periode ini, pastikan ayam mendapatkan pakan yang berkualitas tinggi untuk mendukung pertumbuhan bulu baru. Produksi telur akan kembali normal setelah proses molting selesai.
Jika ayam Anda masih terlalu muda, berikan waktu hingga mereka mencapai usia produktif. Sebaliknya, jika ayam sudah terlalu tua (biasanya di atas 2 tahun), penurunan produksi telur adalah hal yang wajar. Anda bisa mempertimbangkan untuk mengganti dengan bibit ayam yang lebih muda atau fokus pada tujuan lain jika ayam sudah tidak ekonomis untuk ditelurkan.
Dalam beberapa kasus, suplemen vitamin dan mineral, terutama yang mengandung kalsium dan vitamin D3, dapat membantu merangsang produksi telur. Namun, penggunaannya sebaiknya tidak berlebihan dan sesuai anjuran. Berkonsultasi dengan dokter hewan atau ahli peternakan akan memberikan panduan terbaik.
Mengatasi ayam petelur yang tidak bertelur membutuhkan kesabaran, observasi yang cermat, dan penanganan yang tepat. Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas dan memberikan perawatan yang optimal, Anda dapat membantu ayam petelur Anda kembali produktif dan meningkatkan hasil panen telur.