Dalam dunia komputasi, bahasa pemrograman sering diklasifikasikan berdasarkan tingkat abstraksinya dari perangkat keras (hardware). Klasifikasi utama meliputi bahasa tingkat rendah (low level), bahasa tingkat tinggi (high level), dan di antara keduanya terdapat konsep penting yang dikenal sebagai bahasa pemrograman middle level language. Bahasa ini memegang peranan krusial karena menawarkan keseimbangan unik antara kemudahan pemrograman yang mirip bahasa tingkat tinggi dan kontrol langsung terhadap memori dan operasi perangkat keras yang biasanya hanya dimiliki oleh bahasa tingkat rendah.
Bahasa middle level (tingkat menengah) adalah bahasa pemrograman yang memiliki fitur-fitur dari kedua ekstrem tersebut. Mereka menyediakan sintaks yang relatif mudah dipahami dan dibaca oleh manusia (seperti bahasa tingkat tinggi), namun pada saat yang sama, memungkinkan programmer untuk memanipulasi struktur memori, mengakses register, dan berinteraksi langsung dengan fitur perangkat keras (seperti bahasa tingkat rendah).
Istilah "middle level" seringkali merujuk pada bahasa yang dapat dikompilasi menjadi kode mesin yang sangat efisien sambil tetap mempertahankan portabilitas yang lebih baik dibandingkan bahasa rakitan (assembly). Bahasa yang paling menonjol dalam kategori ini adalah bahasa C dan penerusnya, C++.
Untuk memahami mengapa bahasa seperti C dianggap sebagai bahasa middle level, kita perlu melihat karakteristik yang memisahkannya dari kategori lain:
Bahasa pemrograman middle level language sangat vital dalam pengembangan sistem yang membutuhkan kinerja tinggi dan kontrol langsung atas sumber daya. Mereka adalah tulang punggung dari banyak infrastruktur komputasi modern.
Sistem Operasi: Sebagian besar sistem operasi utama (seperti kernel Linux, Windows, dan macOS) sebagian besar ditulis dalam bahasa C. Ini karena kernel harus berinteraksi secara langsung dengan CPU dan memori sistem, sebuah tugas yang sangat cocok untuk kemampuan low-level C.
Driver Perangkat Keras: Driver, yang merupakan perangkat lunak yang menjembatani sistem operasi dengan perangkat fisik (printer, kartu grafis, dll.), hampir selalu memerlukan kemampuan memanipulasi register perangkat keras secara langsung, menjadikannya kandidat utama untuk bahasa middle level.
Pengembangan Game dan Aplikasi Kinerja Tinggi: Dalam industri game, terutama untuk mesin game (game engine) yang membutuhkan rendering grafis cepat dan manajemen memori yang ketat, C++ (perpanjangan dari C) menjadi pilihan dominan karena efisiensi dan kemampuan untuk mengontrol sumber daya secara presisi.
Dibandingkan bahasa low level (seperti Assembly), bahasa middle level menawarkan abstraksi yang cukup untuk meningkatkan produktivitas programmer tanpa mengorbankan kecepatan. Programmer tidak perlu mengingat kode operasi spesifik untuk setiap instruksi CPU.
Sebaliknya, dibandingkan bahasa high level (seperti Python atau JavaScript), bahasa middle level memerlukan penanganan manajemen memori secara manual (misalnya, alokasi dan dealokasi memori). Meskipun ini meningkatkan kompleksitas, kontrol manual inilah yang memberikan efisiensi kinerja yang dibutuhkan untuk tugas-tugas sistem kritis. Bahasa high level seringkali mengorbankan sedikit kecepatan demi kemudahan dan keamanan memori melalui 'garbage collection'.
Kesimpulannya, bahasa pemrograman middle level language seperti C dan C++ adalah fondasi krusial dalam dunia teknologi. Mereka berfungsi sebagai jembatan yang cerdas, memungkinkan pengembang membangun perangkat lunak yang kuat dan efisien yang mampu mengendalikan perangkat keras sambil tetap mempertahankan struktur dan keterbacaan kode yang memadai.