Sebuah representasi sederhana bagaimana HTML (Struktur) berinteraksi dengan CSS (Gaya).
HyperText Markup Language (HTML) adalah bahasa markah standar yang digunakan untuk membuat dan menyusun konten pada halaman web. Anggaplah HTML sebagai kerangka bangunan sebuah rumah. Tanpa HTML, halaman web hanyalah teks polos tanpa hierarki, tanpa paragraf, tanpa gambar, dan tanpa tautan yang dapat diklik. HTML menggunakan serangkaian elemen yang dibungkus dalam tag (seperti <p>, <h1>, <div>) untuk memberi makna semantik pada setiap bagian informasi.
Seiring berkembangnya teknologi, HTML telah berevolusi menjadi HTML5. Versi terbaru ini membawa banyak fitur struktural dan fungsionalitas multimedia yang signifikan, seperti tag semantik baru (<article>, <section>, <nav>) yang sangat membantu mesin pencari dan teknologi bantu dalam memahami struktur konten. Keahlian dalam menyusun struktur HTML yang bersih dan semantik adalah langkah fundamental pertama dalam pengembangan web front-end.
Jika HTML adalah kerangka, maka Cascading Style Sheets (CSS) adalah arsitek interior dan eksteriornya. CSS adalah bahasa lembar gaya yang digunakan untuk mendeskripsikan tampilan dan format presentasi dokumen yang ditulis dalam HTML atau XML. CSS memungkinkan pengembang memisahkan konten (HTML) dari presentasi (CSS), sebuah praktik yang sangat dianjurkan dalam pengembangan web modern. Pemisahan ini membuat kode lebih mudah dipelihara, lebih terstruktur, dan memungkinkan satu berkas CSS untuk menata banyak halaman HTML sekaligus.
CSS mengatur segala aspek visual: warna latar belakang, jenis huruf, tata letak elemen (layout), spasi antar teks, hingga animasi interaktif. Perkembangan CSS, terutama dengan hadirnya CSS3, telah memperkenalkan kemampuan desain yang luar biasa, seperti Flexbox dan Grid Layout, yang mempermudah pembuatan tata letak responsif (responsive design). Kemampuan untuk membuat desain yang tampak indah dan berfungsi optimal di berbagai ukuran layar—mulai dari ponsel kecil hingga monitor desktop besar—sepenuhnya bergantung pada penguasaan CSS.
HTML dan CSS harus selalu bekerja beriringan. Menggunakan HTML tanpa CSS akan menghasilkan situs web yang fungsional namun sangat membosankan dan sulit dinavigasi secara visual. Sebaliknya, CSS tanpa HTML tidak memiliki apa-apa untuk ditata. Sinergi antara kedua bahasa ini adalah inti dari pembuatan antarmuka pengguna (User Interface) yang efektif. HTML menyediakan "apa" (konten), dan CSS menentukan "bagaimana" konten itu ditampilkan.
Dalam konteks pengembangan web mobile, peran CSS menjadi semakin krusial. Dengan meningkatnya penggunaan perangkat seluler, prinsip desain responsif—menggunakan CSS Media Queries—menjadi wajib. Ini memastikan bahwa elemen-elemen diatur ulang, ukuran font disesuaikan, dan navigasi diubah agar sesuai dengan keterbatasan dan konteks layar perangkat mobile. Menguasai kombinasi bahasa pemrograman HTML dan CSS bukan hanya tentang membuat situs web terlihat bagus, tetapi juga memastikan bahwa pengalaman pengguna (User Experience/UX) tetap optimal, terlepas dari perangkat yang digunakan pengunjung. Keduanya adalah pondasi yang membentuk setiap interaksi yang terjadi di peramban web saat ini.