Kapan Ayam Petelur Mulai Berproduksi? Panduan Lengkap

Memulai usaha ternak ayam petelur memerlukan pemahaman mendalam tentang siklus hidup dan kebutuhan nutrisi unggas ini. Salah satu pertanyaan paling krusial bagi peternak pemula adalah: kapan ayam petelur mulai berproduksi? Mengetahui usia ideal untuk mencapai kematangan seksual dan mulai bertelur akan sangat mempengaruhi strategi manajemen, pakan, dan tentu saja, profitabilitas usaha.

Faktor Usia dan Kematangan Seksual

Secara umum, ayam petelur mulai menunjukkan tanda-tanda produksi telur pada usia sekitar 16 hingga 22 minggu. Periode ini merupakan masa krusial di mana ayam mengalami perubahan hormonal yang signifikan dan mencapai kematangan seksualnya. Namun, angka ini bersifat rata-rata dan dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor kunci.

Variasi Berdasarkan Genetik dan Ras

Sama seperti manusia, setiap individu ayam memiliki karakteristik unik. Demikian pula, ras atau galur ayam petelur yang berbeda memiliki potensi genetik yang berbeda pula. Ayam petelur komersial yang dikembangkan khusus untuk produksi telur, seperti Leghorn Putih atau Lohmann Brown, cenderung mencapai usia produktif lebih awal dibandingkan dengan ayam kampung atau jenis ayam dwiguna (ayam yang bisa dimanfaatkan untuk daging dan telur).

Beberapa penelitian dan pengalaman peternak menunjukkan bahwa ras-ras unggul ini dapat mulai bertelur pada usia yang lebih muda, bahkan terkadang mendekati usia 16 minggu, sementara jenis lainnya mungkin memerlukan waktu lebih lama hingga 20-22 minggu atau bahkan lebih.

Peran Nutrisi dan Perawatan

Usia bukan satu-satunya penentu. Kualitas nutrisi yang diberikan kepada ayam sejak dini sangatlah vital. Ayam petelur memerlukan pakan yang seimbang dan kaya akan vitamin, mineral, serta protein untuk mendukung pertumbuhan organ reproduksi yang sehat dan matang. Pemberian pakan yang tepat sesuai dengan fase pertumbuhan – mulai dari fase starter, grower, hingga layer – akan memastikan bahwa ayam mencapai potensi genetiknya secara optimal.

Kekurangan nutrisi dapat menunda atau bahkan menghambat kematangan seksual, yang berdampak langsung pada kapan ayam petelur mulai berproduksi. Selain itu, kondisi lingkungan yang nyaman, bebas dari stres (seperti suara bising yang berlebihan, suhu ekstrem, atau kepadatan kandang yang tidak sesuai), juga berkontribusi besar dalam proses ini. Ayam yang merasa aman dan nyaman akan lebih fokus pada pertumbuhan dan perkembangan reproduksinya.

Siklus Produksi Telur

Setelah ayam mulai bertelur, produksi tidak akan berhenti begitu saja. Ayam petelur komersial biasanya mencapai puncak produksinya pada usia sekitar 25-30 minggu dan dapat mempertahankan tingkat produksi yang tinggi selama kurang lebih 50-60 minggu. Setelah periode puncak, tingkat produksi telur akan mulai menurun secara bertahap.

Penting untuk dicatat bahwa produksi telur dipengaruhi oleh panjang hari (fotoperiode). Cahaya yang cukup (sekitar 14-16 jam per hari) merangsang kelenjar pituitari pada ayam untuk memproduksi hormon yang dibutuhkan untuk ovulasi dan produksi telur. Oleh karena itu, manajemen pencahayaan di dalam kandang seringkali menjadi bagian integral dari strategi untuk memaksimalkan produksi telur.

Tanda-tanda Ayam Siap Bertelur

Sebelum benar-benar bertelur, ayam petelur biasanya menunjukkan beberapa tanda fisik. Salah satunya adalah pembesaran dan perubahan warna pada pial (mahkota) dan gelambir (jengger di bawah paruh) menjadi lebih merah dan cerah. Hal ini menandakan peningkatan aktivitas hormon reproduksi. Selain itu, panggul ayam akan melebar, memberikan ruang yang cukup untuk pembentukan dan pengeluaran telur.

Perilaku ayam juga bisa berubah. Ayam yang akan bertelur mungkin menjadi lebih tenang, lebih sering berada di sarang, dan menunjukkan gerakan merapat di sekitar area sarang. Pemantauan perilaku ini dapat memberikan indikasi awal bahwa ayam semakin dekat dengan masa produksi.

Kesimpulan

Jadi, menjawab pertanyaan kapan ayam petelur mulai berproduksi, jawabannya adalah umumnya antara usia 16 hingga 22 minggu, dengan catatan bahwa usia ini sangat dipengaruhi oleh faktor genetik, kualitas nutrisi, perawatan, dan kondisi lingkungan. Pemahaman yang baik tentang faktor-faktor ini akan membantu peternak mengelola ternaknya secara efektif, memastikan ayam mencapai potensi produktivitasnya, dan pada akhirnya mencapai kesuksesan dalam usaha ternak ayam petelur.