Ayam Petelur Bertelur: Berapa Lama dan Apa Saja Faktor Penentunya?

Memelihara ayam petelur merupakan salah satu cara yang populer untuk mendapatkan pasokan telur segar secara berkelanjutan. Namun, banyak peternak, terutama yang baru memulai, sering kali bertanya-tanya: "Ayam petelur bertelur berapa lama?" Pertanyaan ini sangat krusial untuk merencanakan manajemen ternak dan memprediksi hasil produksi.

Masa Produktif Ayam Petelur

Secara umum, ayam petelur mulai bertelur pada usia sekitar 16 hingga 24 minggu atau sekitar 4 hingga 6 bulan. Periode ini dikenal sebagai masa awal bertelur. Tingkat produktivitas ayam petelur akan mencapai puncaknya ketika mereka berusia sekitar 30 minggu dan dapat bertahan dalam fase puncak ini selama beberapa bulan. Setelah periode puncak, tingkat produksi telur akan mulai menurun secara bertahap seiring bertambahnya usia ayam.

Usia ideal untuk ayam petelur komersial biasanya berkisar antara 16 minggu hingga sekitar 72 minggu atau 18 bulan. Setelah usia ini, kualitas dan kuantitas telur yang dihasilkan biasanya menurun drastis, sehingga banyak peternak mengganti populasi ayam mereka dengan ayam yang lebih muda dan lebih produktif. Namun, ada juga peternak yang memelihara ayam hingga usia lebih tua, tergantung pada tujuan pemeliharaan, apakah untuk produksi telur komersial, telur konsumsi rumah tangga, atau untuk tujuan lain.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lama Bertelur

Durasi dan intensitas ayam petelur dalam menghasilkan telur tidak hanya ditentukan oleh usia, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor penting. Memahami faktor-faktor ini akan membantu peternak mengoptimalkan produksi telur dan menjaga kesehatan ayam. Berikut adalah beberapa faktor utamanya:

1. Genetika dan Strain Ayam

Setiap strain atau galur ayam petelur memiliki potensi genetik yang berbeda dalam hal produksi telur. Strain seperti Leghorn putih atau Rhode Island Red dikenal memiliki kemampuan bertelur yang tinggi dan efisien. Peternak yang memilih bibit unggul dari strain yang tepat akan memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan produksi telur yang maksimal dan berkelanjutan.

2. Pakan dan Nutrisi

Ketersediaan pakan yang berkualitas dan seimbang sangat vital. Pakan untuk ayam petelur harus mengandung nutrisi yang cukup, termasuk protein, kalsium, fosfor, vitamin, dan mineral. Kalsium, misalnya, sangat penting untuk pembentukan cangkang telur yang kuat. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan penurunan produksi telur, telur yang cacat, atau bahkan gangguan kesehatan pada ayam.

3. Lingkungan Kandang

Kondisi kandang yang nyaman dan higienis sangat memengaruhi kesejahteraan ayam dan, secara otomatis, produktivitasnya. Faktor lingkungan meliputi:

4. Kesehatan Ayam

Ayam yang sehat akan lebih produktif. Penyakit, parasit, atau stres akibat predator dapat menurunkan atau menghentikan produksi telur. Program vaksinasi yang teratur dan tindakan pencegahan penyakit seperti menjaga kebersihan kandang dan sanitasi sangat penting untuk menjaga kesehatan ayam petelur.

5. Manajemen Pemeliharaan

Manajemen yang baik dari peternak memainkan peran besar. Ini mencakup jadwal pemberian pakan, pembersihan kandang, pemantauan kesehatan ayam, dan penanganan stres. Pengalaman dan pengetahuan peternak dalam mengelola ayam petelur juga akan berkontribusi pada keberhasilan produksi.

Fase Produksi Telur Ayam Petelur

Siklus produksi telur ayam petelur dapat dibagi menjadi beberapa fase:

Dengan memahami siklus produksi ini dan faktor-faktor yang memengaruhinya, peternak dapat menerapkan strategi manajemen yang tepat untuk memaksimalkan potensi ayam petelur mereka dan memastikan pasokan telur yang stabil.