Ilustrasi artistik ayam hutan India dan habitatnya.
Ayam hutan India, atau yang dikenal secara ilmiah sebagai *Gallus gallus*, merupakan salah satu spesies unggas liar yang paling menarik dan memiliki nilai ekologis serta budaya yang signifikan. Kehadirannya tersebar di berbagai wilayah Asia Selatan dan Tenggara, termasuk India, Nepal, Bhutan, Bangladesh, Myanmar, dan sebagian kecil Tiongkok serta Vietnam. Spesies ini diyakini sebagai nenek moyang dari sebagian besar ayam peliharaan yang kita kenal saat ini, menjadikannya subjek penelitian yang penting bagi para ilmuwan dan ahli ornitologi.
Dalam genus *Gallus*, terdapat beberapa spesies ayam hutan, namun yang paling umum dan sering dibicarakan terkait dengan "ayam hutan India" adalah *Gallus gallus murghi* atau sering disebut ayam hutan merah (Red Junglefowl). Namun, nama "ayam hutan India" juga terkadang merujuk pada kelompok yang lebih luas yang mencakup beberapa subspesies yang mendiami anak benua India dan sekitarnya. Ayam hutan merah memiliki dimorfisme seksual yang cukup mencolok. Jantan umumnya memiliki bulu yang lebih berwarna-warni dan megah, terutama pada bagian leher dan punggung yang sering kali berwarna jingga keemasan, merah terang, atau cokelat kemerahan. Ekornya panjang dan melengkung, seringkali berwarna biru kehitaman atau hijau mengkilap, menambah keindahan penampilannya.
Sementara itu, betina cenderung memiliki warna bulu yang lebih kusam, didominasi warna cokelat atau keemasan berbintik-bintik. Warna ini berfungsi sebagai kamuflase yang sangat efektif, membantunya bersembunyi dari predator saat mengerami telur atau merawat anak-anaknya. Perbedaan ukuran antara jantan dan betina juga ada, dengan jantan umumnya sedikit lebih besar. Bentuk paruh dan kaki mereka kuat, adaptif untuk mencari makan di tanah, menggali, dan mempertahankan diri.
Ayam hutan India bukanlah penghuni hutan lebat semata. Mereka lebih menyukai habitat yang berupa hutan gugur atau hutan campuran dengan lapisan bawah yang rimbun, tepi hutan, semak belukar, dan terkadang area terbuka seperti padang rumput atau lahan pertanian yang berdekatan dengan sumber air dan perlindungan. Fleksibilitas habitat ini memungkinkan mereka untuk bertahan hidup dan berkembang biak di berbagai lingkungan.
Secara perilaku, ayam hutan India adalah burung yang aktif di siang hari (diurnal). Pagi dan sore hari adalah waktu paling aktif mereka untuk mencari makan, yang meliputi biji-bijian, buah-buahan, serangga, cacing, dan tumbuhan kecil lainnya. Mereka memiliki kemampuan berlari yang baik dan dapat terbang dalam jarak pendek jika merasa terancam, biasanya menuju tempat yang lebih tinggi seperti cabang pohon untuk menghindari predator.
Ayam hutan hidup dalam kelompok yang terdiri dari satu jantan dan beberapa betina, atau dalam kelompok yang lebih besar yang dipimpin oleh jantan dominan. Komunikasi antar anggota kelompok dilakukan melalui berbagai jenis kicauan dan panggilan, terutama untuk memperingatkan bahaya atau menjaga kohesi kelompok. Musim kawin biasanya bertepatan dengan musim hujan ketika ketersediaan makanan melimpah. Betina akan membuat sarang sederhana di tanah yang tersembunyi di balik semak atau di bawah vegetasi lebat, di mana ia akan bertelur dan mengeraminya selama sekitar 20-21 hari.
Sebagai bagian integral dari ekosistem, ayam hutan India memainkan peran penting dalam rantai makanan. Mereka berperan sebagai mangsa bagi predator seperti kucing hutan, ular, dan burung pemangsa, sekaligus membantu mengendalikan populasi serangga. Kehadiran mereka juga menjadi indikator kesehatan habitat hutan.
Namun, populasi ayam hutan India menghadapi berbagai ancaman. Hilangnya habitat akibat deforestasi untuk pertanian, permukiman, dan perkebunan menjadi ancaman terbesar. Perburuan liar untuk daging atau sebagai hewan peliharaan, serta persaingan dengan ayam peliharaan lokal untuk mendapatkan sumber makanan, juga berkontribusi pada penurunan populasi mereka di beberapa wilayah. Hibridisasi dengan ayam peliharaan yang lepas juga menjadi kekhawatiran karena dapat mengancam kemurnian genetik spesies liar.
Upaya konservasi sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup ayam hutan India. Perlindungan habitat melalui penetapan kawasan konservasi seperti taman nasional dan cagar alam merupakan langkah krusial. Selain itu, penegakan hukum terhadap perburuan liar dan kampanye penyadartahuan masyarakat mengenai pentingnya satwa liar ini juga perlu digalakkan.
Memahami ayam hutan India bukan hanya tentang mengenali keindahan fisik mereka, tetapi juga menghargai peran mereka dalam menjaga keseimbangan alam dan warisan evolusioner yang tak ternilai. Lestarinya spesies ini adalah cerminan dari kesehatan lingkungan tempat mereka hidup, dan menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaganya agar tetap lestari bagi generasi mendatang. Keunikan dan vitalitas ayam hutan India patut menjadi inspirasi bagi upaya konservasi keanekaragaman hayati di seluruh dunia.